Bogordaily.net – Military diet atau diet militer disebut-sebut sebagai pola diet ekstrem karena dapat menurunkan berat badan hingga belasan kilogram dalam kurun waktu satu bulan.
Secara konsep, diet militer berfokus pada pembatasan asupan ketat. Sistemnya dapat dilakukan mingguan secara berulang sampai mencapai berat badan yang diinginkan.
Metode ini dapat menurunkan berat badan secara kilat, penerapan diet militer ini menuai pro-kontra.
Terlepas dari itu, beberapa testimoni menyebut bahwa diet tersebut ampuh menurunkan berat badan. Seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Diet militer menawarkan hasil yang bisa menurunkan berat badan sekitar 4-5 kilogram dalam waktu satu minggu, merujuk Healthline.
Diet militer atau disebut juga sebagai diet tiga hari, terbagi dalam dua fase dalam sepekan, yakni ;
Fase pertama yakni tiga hari pertama dalam seminggu yang mengharuskan diet ketat dengan sekitar 1.100-1.400 kalori per hari. Angka ini jauh lebih rendah daripada asupan rata-rata orang dewasa.
Sementara fase kedua yakni empat hari berikutnya, dibebaskan mengonsumsi apa saja asalkan tetap membatasi kalori hingga 1.500 kkal per hari.
Secara teoretis, penurunan berat badan ini disebabkan oleh faktor defisit kalori. Ketika membatasi jumlah kalori atau karbohidrat, cairan tubuh secara otomatis akan ikut menyusut karena simpanan glikogen tubuh menurun.
Military diet masih tergolong aman apabila tidak dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Jika dilakukan untuk jangka panjang, dikhawatirkan dapat menyebabkan malnutrisi pada tubuh dan memicu timbulnya masalah kesehatan lain.
Selain itu, diet ketat yang dijalankan terus-menerus tidak akan efektif menurunkan berat badan. Justru membuat berat badan menjadi ‘yoyo', yaitu mudah turun tapi cepat naik.***