Bogordaily.net – Tinggal menghitung hari, perjuangan tim badminton Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 akan segera dimulai, begitu pun dengan pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Gregoria menghuni grup M bersama Lianne Tan (Belgia) dan Thet Htar Thuzar (Myanmar). Di atas kertas, Gregoria diperkirakan mampu lolos dan melaju ke babak 16 besar.
Tantangan Gregoria Mariska dimulai ketika ia menjejak keluar dari fase grup. Dimana jika ia berhasil menjadi juara grup M, maka akan berhadapan dengan juara grup N.
Jika berlangsung sesuai prediksi, Ratchanok Intanon dari Thailand kemungkinan akan menjadi pemuncak grup N dan berhadapan dengan Gregoria.
Kemudian jika berhasil menang dari Intanon, di babak delapan besar Gregoria kemungkinan besar, akan ditantang unggulan dua asal Taiwan, Tai Tzu Ying dari grup P.
Langkah berat Gregoria rupanya ikut disadari oleh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti. Menurut Susy, persaingan ditunggal putri saat ini cukuplah ketat.
“Dengan mundurnya Marin, persaingan masih ada di Tai Tzu Ying, Ratchanok, Nozomi, Akane, Sindhu dan An Se Young. Tapi pemain Eropa, ada juga Mia, yang kalau matang sedikit bisa bahaya. Dia punya style seperti Marin dan dia lebih lincah serta punya kemauan yang keras. Cuma masih banyak errornya,” kata Susy Susanti dikutip dari Bolalob.
Meski memiliki peluang yang cukup berat, Susy berharap Gregoria bisa tampil lebih percaya diri dan bisa all out. Apalagi ini merupakan penampilan perdana Gregoria di ajang olahraga terakbar di dunia itu.
“Tanpa mengecilkan Gregoria, peluangnya memang agak sedikit berat. Tapi jangan pesimis. Nothing to loose saja dan semangat. Harus konsentrasi dan fokus di setiap pertandingan. Karena ini bukan pertandingan biasa, ini Olimpiade. Setiap pemain punya peluang. Tunjukkan yang terbaik saja. Jangan pikir apa-apa yang negatif,” pesan Susy.***