Wednesday, 8 May 2024
HomeBeritaPicky! Bikin Orangtua Frustasi Hadapi Anak Seperti ini

Picky! Bikin Orangtua Frustasi Hadapi Anak Seperti ini

Bogordaily.net – Anak yang picky atau terbiasa pilih-pilih makanan atau susah sekali dapat membuat orangtua frustrasi.

Kita mungkin telah membaca setumpuk buku atau bertanya orangtua lain tentang solusi yang dilakukan.

Tapi sejatinya memberi anak merupakan proses yang berbeda pada setiap orang.

Beberapa kebiasaan yang tidak disadari selama ini juga bisa menjadi penyebab anak susah .

Berikut adalah cara untuk menghindari kesalahan selama memberi anak dan menjaganya tetap dalam kebiasaan yang sehat.

<• Memberi dengan paksa

Bila selama ini kita memaksa si kecil untuk memakan makanan yang tidak ingin dia , sebaiknya pikirkan lagi. Hubungan kita dan anak malah justru bisa berakhir kesal dan lelah.

Taktik ini tidak akan berhasil apalagi bila anak kita tidak suka makanan tertentu dan mungkin malah akan membenci jam .

Solusinya: Hindari bersikap berlebihan saat anak kita menolak makanan. Semakin santai kita menghadapinya, kerewelan mereka berkurang pula nantinya. Tunggulah sebentar, dan coba lagi dengan sikap yang bahagia dan positif.

<• Terlalu menurut pada anak

Banyak orangtua jatuh ke perangkap menjadi koki dadakan demi memuaskan anak yang suka pilih-pilih makanan.

Kekhawatiran membiarkan anak kelaparan dan menghambat pertumbuhannya mendorong orangtua memasak apapun keinginan anak.

Padahal, mengikuti keinginan anak setiap waktu sama artinya mengirim pesan yang salah.

Solusinya: Rencanakan menu makanan dengan setidaknya satu makanan kesukaan akan, ajak juga mereka merencanakan atau menyiapkannya.

Misalnya, apabila anak kita suka macaroni schotel tapi tidak menyukai sayuran hijau, buatlah satu loyang makaroni dengan brokoli yang dicacah kecil-kecil, ajak juga anak kita untuk ikut bantu memasak.

<• Memaksa anak menghabiskan makanan

Terkadang orangtua memberi porsi lebih besar dari yang diperlukan anak, atau memberi camilan seperti jus atau biskuit terlalu dekat dengan waktu . Bahkan, orangtua akan memaksa anak menghabiskannya.

Solusinya: Sebagai patokan porsi, setiap jenis makanan cukup sajikan sebanyak 1 sendok yang sama jumlahnya dengan usia anak kita.

Contohnya, anak berusia 2 tahun menerima masing-masing 2 sendok makan wortel, 2 sendok makan nasi, dan 2 sendok makan daging. Sementara itu sediakan camilan sekitar 1,5 hingga 2 jam sebelum waktu makan.

<• Menggunakan makanan sebagai sogokan atau hadiah

Kedengaran kondisi ini merupakan cara yang mudah untuk membuat anak makan sayur, padahal malah akan membuat anak jatuh ke kebiasaan makan yang kurang sehat.

Mengiming-iming makanan manis sebagai hadiah atau sogokan akan membuat anak berpikir bahwa makanan manis lebih berharga dibanding sayur.

Solusinya: Beri anak kita hadiah untuk perilaku baik bukan dalam hal menghabiskan makanan dan pastikan hadiahnya bukan makanan.

Kecuali sesekali saja misalnya dengan hadiah jalan-jalan ke taman, mandi busa, atau waktu bermain tambahan.

Menurut sebuah studi, dalam beberapa kasus dibutuhkan waktu mencapai 20 kali untuk memaparkan suatu makanan terhadap anak agar mereka mau menerimanya.

Jadi, janganlah mudah menyerah atau langsung mengenyahkan makanan tersebut dari makanan anak kita.

Selalu jaga pola makan sehat saat memberi makan anak, perbanyak buah dan sayur serta kurangi produk gula.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here