Tuesday, 8 April 2025
HomeNasionalSimak Yuk, Analisis LAPAN Soal Penyebab Hujan Badai di Depok

Simak Yuk, Analisis LAPAN Soal Penyebab Hujan Badai di Depok

Bogordaily.net – Rupanya badai yang menghantam selama beberapa hari terakhir. Hal ini juga berdampak signifikan dalam merusak fasilitas publik dan menumbangkan sejumlah pohon.

Mengenai kejadian ini Tim Reaksi dan Analisi Kebencanaan (TReAK) dan Tim Varibilitis Iklim dan Awal Musim (TIVIAM) LAPAN mencoba untuk menganalisis hujan badai tersebut.

Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi setiap sore hari di , Jawa Barat, pada 21, 24, 26 September tersebut.

Secara umum dibangkitkan oleh penghangatan suhu permukaan laut di perairan barat daya Samudra Hindia dekat Jawa Barat dan Sumatera selatan.

Kondisi ini menyebabkan suplai uap air yang berlimpah untuk membentuk awan-awan konvektif lokal di kawasan Jawa barat dengan pusat badai skala meso terbentuk di dan sekitarnya.

Mengutip unggahan Instagram resmi LAPAN, Selasa (28 September 2021), hujan badai di pada tiga hari tersebut erat kaitannya dengan pengaruh lokal yang menyebabkan tiga mekanisme badai yang berbeda.

Pada 21 September 2021, hujan badai terbentuk dari satu sel badai terisolasi yang mulai tumbuh sejak pukul 13:00 WIB hingga mencapai puncak pada pukul 18:00 WIB.

“Sel tunggal badai yang terkonsentrasi di Jawa Barat ini didukung oleh angin dari selatan yang mengalami pembelokan menjadi angin dari utara menuju dan sekitarnya,” tulis LAPAN.

Sementara itu, di tanggal 24 September 2021 hujan deras terjadi karena pengaruh pergerakan garis konveksi yang membentang di pesisir selatan Jawa Barat.

Dan pada 26/9, hujan badai terjadi karena proses penggabungan 3 sel badai di selatan dan utara Jabar menjadi badai skala meso yang terjadi di atas .

Prediksi SADEWA (Sattelite-based Disaster Early Warning System) menunjukkan akan kembali mengalami hujan badai pada 27-28 September.

Mekanisme pergerakan ke utara garis konvektif yang tumbuh dengan cepat pada sore hari di sepanjang selatan Jawa Barat.

Untuk itu, masyarakat diminta waspada karena juga telah memasuki musim hujan pada awal Oktober.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here