Saturday, 27 April 2024
HomeKota BogorBima Arya: Wisata Edukasi Glow Kebun Raya Bogor Dikaji Cepat dan Kembali...

Bima Arya: Wisata Edukasi Glow Kebun Raya Bogor Dikaji Cepat dan Kembali ke Data

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor mengatakan bahwa langkah terbaik terkait polemik pembukaan wisata Glow , yakni melakukan kajian cepat.

Hal ini untuk mendapatkan data mengenai dampaknya terhadap ekosistem lingkungan.

mengatakan, kajian cepat akan dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan peneliti dari IPB.

mengatakan, kajian cepat ini akan memastikan bisnis wisata malam hari dengan menggunakan lampu warna warni tidak berdampak kepada ekosistem lingkungan.

“Untuk Glow, kita kembalikan ke data. Saya sudah bertemu dengan BRIN, sudah berkoordinasi tim IPB, ya, masih fokus kepada mencocokan data-data yang didapat, kajian yang didapat,” kata Bima, dikutip dari repjabar, Senin (25 Oktober 2021).

Karena itu, ia menambahkan, rumor bahwa wisata glow telah dibuka kemungkinan terkait kegiatan kajian cepat itu.

“Itu pasti uji coba internal, karena saya minta jangan dibuka dulu, disetop dulu,” katanya.

Setelah kajian cepat menghasilkan temuan, BRIN yang menaungi konservasi di Kebun Raya Bogor itu akan memutuskan mengenai pembukaan wisata Glow.

Kendati demikian, Bima menegaskan, Pemerintah Kota Bogor akan memberikan masukan atas kajian tersebut kepada BRIN karena Kebun Raya Bogor masih masuk ke dalam wilayahnya.

Bima mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bogor merekomendasikan agar pihak terkait tidak gegabah membuka wisata malam di Kebun Raya.

“Jadi, keputusan Glow itu kita akan memberikan masukkan, semuanya akan kita berikan masukkan kepada BRIN, memang di dalam Kebun Raya itu otoritas BRIN, tapi Kebun Raya bagian dari Pemerintah Kota Bogor, ya,” kata Bima.

Sebelumnya, memberikan tiga tanggapan soal program wisata Glow.

Yakni, kewenangan konservasi di Kebun Raya Bogor ada di BRIN, Kota Bogor belum masuk PPKM level 2.

Pemerintah Kota Bogor menunggu hasil kajian dari penelitian IPB untuk memberi masukan kepada BRIN.

Rencana pembukaan wisata Glow sempat mengalami penolakan dari empat mantan petingginya.

Mantan kepala Kebun Raya Bogor Usep Soetisna (periode 1983-1987), Suhirman (periode 1990-1997), Dedy Darnaedi (periode 1997-2003), dan Irawati (periode 2003-2008) menyampaikan surat terbuka bahwa wisata Glow bisa mengganggu ekosistem.

Budayawan Jawa Barat juga menganggap wisata Glow tidak menghormati budaya Sunda.

Sementara, dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Melani Abdulkadir Sunito mengatakan bahwa rencana pemasangan lampu sorot (glow) untuk atraksi wisata malam akan memberikan tambahan tekanan lingkungan bagi Kebun Raya Bogor.

Ia mengatakan, Kebun Raya Bogor merupakan ekosistem yang sudah terbentuk selama lebih dari 200 tahun.

Dalam proses itu, Kebun Raya Bogor telah mengelola diri dengan sangat luar biasa ketika menghadapi berbagai tekanan dari luar.

Untuk itu, dia berharap semua pihak tidak menambah tekanan pada kebun raya itu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here