Friday, 26 April 2024
HomeEkonomiTingkatkan Rantai Pasok, Pelaku Usaha Mikro Harus Masuk Pasar Digital

Tingkatkan Rantai Pasok, Pelaku Usaha Mikro Harus Masuk Pasar Digital

Bogordaily.net – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Selain sebagai salah satu alternatif menurunkan tingkat pengangguran, UMKM juga dapat berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun covid-19, sangat berdampak terhadap kelangsungan perekonomian Indonesia, termasuk UMKM, bersumber Humas Kementerian Koperasi dan UKM.

Berkurangnya aktifitas masyarakat menyebabkan turunnya daya beli sehingga omset UMKM juga menurun drastis.

Namun, pengembangan usaha mikro melalui digitalisasi usaha dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan penjualan produk di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM yang diwakili Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Sutarmo.

Dalam pembukaan acara sinergi KemenkopUKM-Komisi VI DPR RI, dengan tema ‘Temu Bisnis Usaha Mikro Pedagang ' di Tegal, senin (18 Oktober 2021).

Kebijakan berinteraksi jarak jauh atau social distancing dalam rangka mengurangi penyebaran covid-19, bisa dimanfaatkan usaha mikro.

Mikro

Untuk meningkatkan usahanya melalui pemanfaatan teknologi sehingga bisa masuk ke dalam rantai pasok baik nasional maupun global.

Untuk membantu para usaha mikro tersebut, Deputi Bidang Usaha Mikro berkerjasama dengan berbagai marketplace.

Untuk menjaga kelangsungan usaha dan bahkan mengembangkan usaha di tengah pandemi Covid-19.

“Pembatasan sosial masyarakat selama pademi covid-19 meningkatkan masuknya usaha mikro ke pasar e-commerce, terutama pada sektor ritel dan grosir. Tercatat pada tahun 2020 penjualan e-commerce meningkat 26% atau sebesar 36 triliun dibandingkan tahun 2019,” kata Sutarmo, di sela-sela acara.

Selain itu, imbuh Sutarmo, terdapat 51% konsumen baru yang pertama kali melakukan belanja secara daring saat diberlakukannya PSBB (katadata, 2021).

Selanjutnya, jumlah pengguna e-commerce di Indonesia saat ini mencapai 129 juta pengguna.

“KemenkopUKM pun terus membagikan dan mengembangkan empat hal penting kepada para UMKM di seluruh Indonesia, diantaranya: pemberian literasi , mendorong dan membantu solusi untuk menyiapkan kapasitas produksi, mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk, serta membuka akses pasar bagi para UMKM,” jelas Sutarmo.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI M Haekal yang diwakili Staf Khususnya Slamet Rujito, mengapresiasi diadakannya sinergi antara KemenkopUKM dengan DPR RI ini.

Ia berharap akses pasar bagi produk usaha mikro bisa makin meluas baik melalui online maupun offline.

Karena saat ini sudah saatnya merubah ke pasar online juga sesuai perkembangan zaman saat ini.

“Produk-produk UMKM yang selama ini dipasarkan secara tradisional yaitu bertemunya pedagang dan pembali, kini kita ingin meningkatkan melalui media elektronik atau e-commerce, jadi pasarkan produk secara offline dan online, karena harus mengikuti perkembangan tekhnologi,” harap Slamet Rujito.

Di tempat yang sama Wakil Ketua DPRD kabupaten Tegal Rudi Indrayani berharap masyarakat di kabupaten Tegal dan Brebes bisa mengikuti perkembangan zaman yaitu memanfaatkan tekhnologi online.

“Tidak usah muluk-muluk, pakai aja yang simpel seperti facebook dan instagram misalnya,” harap Rudi.

Ia juga berharap pemerintah pusat bisa menyediakan aplikasi perdagangan online bagi para UMKM  daerah yang memiliki kekhasan produk tertentu.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Brebes Muhaimin Sadirun dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tegal Herfiyanto. Pembicara lain ada dari Tokopedia, Gading Aulia.***

(Gibran)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here