Monday, 6 May 2024
HomePolitikPengamat Politik Sebut Gubernur yang Dimaksud Puan Maharani Adalah Ganjar Pranowo

Pengamat Politik Sebut Gubernur yang Dimaksud Puan Maharani Adalah Ganjar Pranowo

Bogordaily.net – Beberapa waktu lalu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan curahan hatinya ketika berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu, 9 Februari 2022 lalu.

Curahan hati Puan Maharani itu pun menuai sorotan. Diketahui, dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Luwansa Hotel, Manado, Puan sempat menyinggung ada gubernur tak menyambut dirinya saat ia berkunjung ke daerah.

Siapa sosok gubernur dimaksud Puan pun menjadi pertanyaan.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidyatullah, Adi Prayitno, menilai sindiran Puan tersebut jelas ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurut Adi, publik bisa secara mudah menebak lantaran selama ini Puan dan Ganjar dianggap bersaing menuju Pilpres 2024 mendatang.

Terlebih, katanya, beberapa waktu lalu Ganjar tak mendampingi Puan saat meresmikan Pasar Legi di Kota Solo, Jawa Tengah.

“Jadi publik menduga-duganya Puan sebenarnya ingin menyerang Ganjar, itu tafsiran publik.”

“Persisnya ya tentu hanya Mbak Puan dan Tuhan tahu siapa dimaksud,” ujar Adi, dikutip dari Kompas, Senin 14 Februari 2022.

Hal senada juga turut disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan, jika pernyataan Puan ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur dimaksud adalah Ganjar.

“Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah,” kata Rudy dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan sikap Ganjar tak menyambut Puan di Solo, adalah karena kapasitas Puan sebagai Ketua DPR RI. Sehingga, jelas Rudy, ada protokolernya sendiri.

“Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut mesti Mas Ganjar nyambut,” terangnya.

“Kok Pak Gubernur tah, saya pun tidak pernah jemput karena tidak pernah dikabari.”

“Kalau diminta untuk jemput, ya jemput. Kapasitasnya sebagai apa. Ketua DPP, kalau Ketua DPR RI ada protokolernya sendiri,” sambung dia.

Terkait tak hadirnya Ganjar saat peresmian Pasar Legi, Rudy mengatakan kala itu Ganjar tengah menghadiri acara presentasi mitigasi bencana ke Jakarta.

Ia pun meminta agar permasalahan tersebut tak dibesar-besarkan lantaran eksekutif dan legislatif berbeda.

“Menurut saya kayak begitu nggak perlu dibesar-besarkan. Karena antara eksekutif dan legislatif beda-beda to. Lha kalau presiden hukumnya wajib jemput.”

api, kalau ketua DPR RI protokolernya tidak di situ. Paling pengurus partai jadi wali kota dan gubernur pasti jemput.”

“Itu kalau dikabari, kalau tidak dikabari dijemput siapa,” ungkap dia.

Curhatan Puan Maharani beberapa waktu lalu dinilai Adi Prayitno menambah keyakinan publik bahwa hubungan Ketua DPP PDIP tersebut dan Ganjar Pranowo secara politik, tak baik-baik saja.

Menurutnya, secara tak langsung, pernyataan Puan menegaskan Ganjar bukan siapa-siapa di dalam partai berlogo banteng itu.

Terlebih, kemarahan Puan di Manado pada Rabu, disampaikan menggunakan bahasa cukup vulgar.

“Kalau bahasa teman-teman PDIP lain ya anak kos-kosan lah, cuma ngontrak,” katanya, Kamis.

Adi menambahkan, adalah hal wajar dalam politik Indonesia, kader-kader partai di daerah menyambut kedatangan elite partai sedang berkunjung.

“Puan ini kan sebenarnya ingin memperlihatkan kepada publik tentang supremasi politiknya di internal PDIP bahwa Puan adalah orang yang saat ini orang penting di partai dan menduduki jabatan politik strategis yang didapatkan dengan susah payah,” tandasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here