Bogordaily.net–Kedutaan Amerika Serikat di ibu kota Ukraina, Kyiv ditutup. Tindakan ini menyusul ancaman invasi Rusia yang diprediksi semakin dekat. Tak hanya itu langkah ini juga diambil melihat pasukan Rusia yang semakin menumpuk di perbatasan.
Diplomat Amerika Serikat kini dipindahkan ke Lviv yang berada di bagian barat Ukraina atau menjauhi perbatasan Ukraina-Rusia.
“Karena percepatan dramatis penumpukan pasukan Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken seperti dikutip dari CNN, Senin, 14 Februari 2022.
Blinken juga menyerukan seluruh warga AS di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut.
“Saya telah memerintahkan langkah-langkah ini untuk satu – keselamatan staf kami – dan kami sangat mendesak warga AS yang tersisa di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu,” lanjut Blinken.
Ia juga menyatakan langkah ini tidak akan mengubah dukungan AS untuk menjaga kedaulatan Ukraina. Tindakan pencegahan yang bijaksana ini kata dia sama sekali tidak merusak dukungan atau komitmennya terhadap Ukraina.
“Komitmen kami terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina tidak tergoyahkan. Kami juga melanjutkan upaya tulus kami untuk mencapai solusi diplomatik,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Blinken, staf kedutaan AS di Ukraina dapat kembali ke lokasi semula jika situasi membaik.
Sementara itu saat ini diperkirakan sekitar 130 ribu tentara Rusia berada di perbatasan Ukraina-Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi yang terjadi saat ini di perbatasan Ukraina-Rusia belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa dan dunia. Saat ini, di perbatasan Ukraina dan Rusia terjadi penumpukan militer.
“Eskalasi di perbatasan Ukrania-Rusia merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Eropa dan secara global,” kata Zelensky saat berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Zelensky menyatakan dukungan terhadap Ukraina sangat penting untuk menjaga pertahanan.
“Itulah mengapa sangat penting bahwa mitra kami mendukung negara kami secara ekonomi, di bidang pertahanan. Saya selalu menegaskan bahwa tanpa Ukraina tidak mungkin membentuk keamanan di Eropa,” kata Zelensky.***