Friday, 19 April 2024
HomeBeritaUU Bendera Nasional Bertuliskan Syahadat Akan Diubah Arab Saudi

UU Bendera Nasional Bertuliskan Syahadat Akan Diubah Arab Saudi

Bogordaily.net–Undang-undang yang mengatur lagu kebangsaan hingga bendera nasional yang selama ini bertuliskan kalimat rencananya akan diubah .

Media pemerintah, Saudi Press Agency (SPA) dikutip CNNIndonesia.com melaporkan, Dewan Syura sepakat mendukung amendemen tersebut dalam jajak pendapat Senin, 30 Januari 2022 lalu.

Media pemerintah lainnya melaporkan amendemen ini akan berfokus mengubah sistem yang mengatur bendera, slogan, hingga lagu kebangsaan negara, dan bukan isinya.

Perubahan UU ini menurut media lokal dilakukan demi mendefinisikan lebih jelas penggunaan yang tepat dari lambang negara, meningkatkan kesadaran publik soal pentingnya bendera, dan lagu kebangsaan.

Selain itu, amendemen juga bertujuan untuk melindungi lambang negara dari penghinaan hingga pengabaian.

Sementara itu amendemen ini disetujui sepekan setelah polisi Saudi menangkap empat pria Bangladesh karena diduga membuang bendera nasional ke tempat sampah.

Selain menghina negara, tindakan itu dinilai menghina Islam karena terdapat kalimat yang sakral tertera di bendera Saudi.

Meski demikian, Dewan Syura belum menjelaskan detail rencana amendemen ini.

SPA hanya melaporkan Dewan Syura menggelar jajak pendapat untuk menyetujui rancangan amendemen terkait dekrit kerajaan yang mengatur bendera dan lagu kebangsaan. Dekrit itu telah berusia 50 tahun.

Sejak 1973, bendera Saudi berwarna hijau dengan lambang kalimat yang ditulis dalam kaligrafi huruf Arab putih.

Kalimat berbunyi “Tidak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah” lengkap dengan gambar pedang putih di bawahnya.

Amendemen diusulkan oleh salah seorang anggota Dewan Syura, Saad al-Otaibi.

Dikutip Associated Press, usulan ini muncul ketika Saudi gencar melakukan reformasi sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) diangkat sebagai Putra Mahkota Saudi pada 2017.

Dengan dukungan sang ayah, Raja Salman, MbS berupaya mendefinisikan kembali identitas Saudi yang semula kental dengan pan-Islamisme menjadi lebih moderat yang semata-mata tidak melekat pada agama.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here