Tuesday, 7 May 2024
HomeHiburanMawar AFI Akui Dulu Ogah Layani Steno Ricardo, Ini Dampak Penolakan Hubungan...

Mawar AFI Akui Dulu Ogah Layani Steno Ricardo, Ini Dampak Penolakan Hubungan Seks Bagi Pasangan

Bogordaily.net–Meski telah bercerai tetapi cerita soal rumah tangga dan mantan suaminya seolah tak ada habisnya. Kali ini mengungkapkan bahwa dulu sang mantan merupakan sosok penyayang.

Seperti diketahui, Mawar resmi bercerai dari . Tak lama setelah cerai, mantan suaminya menikahi Susi Latifah, wanita yang pernah jadi babysitter anak-anaknya. Rumor Steno selingkuh dengan Susi dibongkar sendiri Mawar di media sosial. Pernikahan Steno dan Susi langsung menuai kecaman.

Mawar mengaku sebelum bercerai, semakin hari sikap Steno semakin berubah. Ia sendiri tak menampik jika perubahan Steno juga diakibatkan dirinya. Sejak awal tahun lalu, Mawar mulai menjauh dari Steno karena ada trauma masa lalu yang sulit disembuhkan.

“Memang pernah beberapa kali saya ada penolakan dari saya pribadi, bahwa seperti yang saya bilang kalau ada luka masa lalu yang susah diobati. Penolakan dalam hal suami istri,” kata Mawar dilansir Suara.com dari channel YouTube TRANS TV Official.

Mawar pun merasa bersalah karena tak bisa melayani hasrat Steno. Ia mengakui keretakan rumah tangganya juga disebabkan oleh dirinya. Namun, Mawar enggan mengungkap traumanya di masa lalu lebih jauh.

“Kalau saya boleh jujur, sejak Januari 2021 saya tidak bisa melayani. Saya mengerti itu kesalahan saya, saya nggak pungkiri itu,” sambungnya.

Lalu apa dampak penolakan bagi suami? Verywell Mind melaporkan Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan seksual memainkan peran penting dalam hubungan yang sehat. Memang ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kualitas kehidupan seks pasangan serta hasrat seksual seseorang.

Peneliti Seks dan Terapis Hubungan Sarah Hunter Murray, PhD, mengatakan bahwa banyak wanita cednerung berpikir bahwa penolakan untuk berhubungan seksual tidak teralu menyakiti pria.

“Sebaliknya, semakin sering penolakan terjadi, semakin bisa melukai rasa percaya diri dan ego pria. Bahkan, menurunkan minatnya pada seks,” jelas Mirray, dilansir Psychology Today.

Hal itu terbukti dalam riset yang dilakukan sendiri oleh Murray terhadap pria usia 30 hingga 65 tahun yang sudah menikah selama rata-rata 14 tahun.

“Hampir setiap pria mengatakan kepada saya bahwa hasrat seksual mereka, terkadang harga diri mereka, menurun ketika dorongan seksual mereka ditolak,” sambungnya.

Para pria banyak yang menganggap bahwa ‘pasangan saya tidak lagi menginginkan saya', bukan ‘pasangan saya sedang tidak menginginkan seks untuk sekarang'.

Akibatnya, para pria sering berperilaku dengan cara yang akan membantu mereka menghindari penolakan, seperti menghindar dengan menunjukkan minat yang lebih kecil atau mengurangi frekuensi dan kualitas dorongan seksual mereka.

Di sisi lain, berdasarkan laman The Body, seks dan trauma merupakan bagian dari serangkaian interaksi biopsikososial yang kompleks. Artinya trauma memengaruhi orang dengan cara yang lebih mendalam.

Trauma dapat memengaruhi respons seksual seseorang, baik pada pria maupun wanita. Misalnya, dari libido rendah, nyeri vagina, disfungsi ereksi, dan masalah kesehatan lainnya secara instrinsik terkait dengan psikologis.

“Dari mati rasa pada vagina hingga nyeri ulva, dan dari disfungsi ereksi hingga peningkatan risiko penularan menular seksual (IMS). Ada banyak cara seksualitas kita terpengaruh secara negatif oleh peristiwa traumatis,” jelas pakar psikologi perilaku seksual James G. Pfaus, Ph.D.

Tubuh akan mematikan respons seksual sebagai respons dari luka psikologis mendalam, yang bahkan mungkin tidak orang tersebut sadari sepenuhnya.

“Sudah saatnya kita berhenti berpura-pura semuanya baik-baik saja, sehingga kita dapat menyuarakan apa yang banyak dari kita alami. Karena, sejujurnya, banyak disfungsi seksual terkait dengan masalah psikologis,” jelasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here