Bogordaily.net– Sebulan sudah invasi Rusia terhadap Ukraina. Serangan demi serangan terus dilakukan. Terbaru, situs penyimpanan bahan bakar militer terbesar di Ukraina hancur. Rusia mengklaim menghancurkan situs tersebut menggunakan rudal jelajah.
“Pada 24 Maret malam, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kyiv,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip CNN Indonesia dari AFP, Jumat, 25 Maret 2022.
Kemhan Rusia menyatakan, situs yang mereka hancurkan memasok bahan bakar bagi pasukan di bagian tengah Ukraina. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi langsung dari pihak Ukraina. Jika benar, kehancuran situs penyimpanan bahan bakar ini dapat menghambat perlawanan Ukraina.
Secara keseluruhan, Rusia mengklaim menghancurkan lebih dari 260 pesawat tak berawak dan lebih dari 1.580 tank serta kendaraan lapis baja sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu. Rusia juga mengklaim 204 sistem senjata antipesawat milik Ukraina juga berhasil dihancurkan.
Di sisi lain pasukan Ukraina disebut mulai leluasa menyerang balik Rusia. Sejumlah pihak meyakini perang kedua negara itu akan sangat panjang dan tak mudah dimenangkan.
Sebelumnya pasukan Ukraina mengklaim merebut distrik Lukyanovka dekat timur Kyiv dari tentara Rusia menyusul pertempuran yang semakin sengit di beberapa titik sekitar ibu kota, Kamis, 24 Maret 2022.
Sebulan sudah diinvasi, pasukan Ukraina dilaporkan mulai leluasa melancarkan serangan balasan dan merebut sejumlah wilayah dari tentara Rusia.
Pasukan Ukraina memukul mundur tentara Rusia di Lukyanovka yang berjarak 55 kilometer dari timur Kyiv. Pasukan Rusia bergerak merangsek distrik tersebut sejak pekan kedua Maret.
“Operasi telah selesai dengan keberhasilan mutlak, kami melumpuhkan musuh,” kata seorang tentara Ukraina di Lukyanovka dalam video yang beredar itu seperti dikutip CNN.
Tentara itu menambahkan pasukannya menghancurkan tiga tank Rusia dan sembilan kendaraan tempur infanteri. Menurutnya, pasukan Ukraina kini berupaya mengepung basis Rusia di desa Peremoha dan permukiman lain yang tak jauh dari Lukyanovka.***