Tuesday, 23 April 2024
HomeKabupaten BogorKisah Asep Mengais Rezeki, Saat Macet di Tol Jagorawi

Kisah Asep Mengais Rezeki, Saat Macet di Tol Jagorawi

Bogordaily.net – Pria tua mengenakan baju hitam kusam dengan celana panjang bahan sobek, mengais rezeki mengasongkan dagangannya di pinggir ruas Jalan Tol Jagorawi saat libur Isa Almasih pada Kamis 26 Mei 2022.

Beralaskan sendal jepit yang hampir putus talinya, Asep Wahyudin (45) pedagang asongan asal Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor itu, justru mencari kemacetan untuk mengais rezekinya.

Bapak dari tiga anak itu berangkat dari rumahnya di Megamendung untuk menjajakan dagangan asongan, saat matahari belum sepenuhnya terbangun.

“Jam setengah enam lah kira-kira, udah mulai itung dagangannya berapa yang dibawa. Terus baek angkot turun di simpang gadog jalan ke arah tol lewat sisinya,” ujar Asep kepada Bogordaily.net Kamis 26 Mei 2022.

Beragam dagangan asongan seperti manisan pala, petisan mangga, tahu pong, kacang, gemblong, minuman berbotol, permen dan lainnya ia pikul dibahunya yang sudah mengkerut.

“Hari ini mah bawanya lumayan banyak, sekitar 100 lebih dagangan yang udah dibungkusin plastik. Kalau harga mah ya macem macem juga, kaya aqua 5 ribu, kacang 3 ribu, gemblong 10 ribu, tahu 5 ribu, petisan ada yang 5 ribu sampe 10 ribu,” tambahnya.

Tak jarang Asep harus berlarian mengejar uang dari pembeli yang hanya membuka sedikit kaca mobilnya sambil berjalan seiring lalu-lintas Jalan Tol bergerak maju.

“Kan tadinya diem macet gitu, pas cabut plastik dagangan mobilnya maju, jadi harus ngejar juga,” tutup Asep.

Namun saat kemacetan sudah terurai di Jalan Tol Jagorawi, Asep kemudian berjalan lagi ke arah Simpang Gadog untuk kembali menjajakan dagangannya.

Ia kembali menyusuri jalanan raya saat matahari sedang terik-teriknya, sambil berharap hari ini bisa membawa rezeki untuk keluarganya yang sudah menunggu dirumah.

Perjuangan pak Asep merupakan bagian kecil dari para pejuang nafkah yang berjibaku dibalik macetnya jalanan saat hari libur tiba di , Kabupaten Bogor.

Tak jarang dari mereka harus gigit jari saat dagangan asongannya belum satupun ada yang membeli.

Muhammad Irfan Ramadan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here