Friday, 17 May 2024
HomeBeritaSetelah 30 Tahun Beroperasi, McDonald's Angkat Kaki dari Rusia

Setelah 30 Tahun Beroperasi, McDonald’s Angkat Kaki dari Rusia

Bogordaily.net– Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di , McDonald's memilih keluar dari mulai Senin, 16 Mei 2022. Keputusan waralaba gerai makanan cepat saji itu diambil terkait invasi ke Ukraina.

Sebelumnya, perusahaan berlogo M itu telah menutup 847 restorannya di pada Maret lalu. Keputusan penjualan aset itu juga dilakukan di Pushkin Square yang menjadi wilayah pusat kota Moskow–ibu kota .

“Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, telah membuat McDonald's menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis berkelanjutan di tidak dapat lagi dipertahankan,” tulis keterangan McDonald's sebagaimana dikutip CNN Indonesia dari Reuters.

McDonald's ingin menjual semua restorannya di kepada pengusaha lokal. Namun, perusahaan tersebut menyatakan akan tetap mempertahankan merek dagangnya.

Dalam hal ini, penjualan aset di menandakan kemunduran merek dagang Barat di negara tersebut. McDonald's sempat menjadi simbol kapitalisme Amerika yang berkembang di Uni Soviet.

Sementara itu pada 1990, restoran pertama dibuka di negara tersebut dan dihadiri 5 ribu lebih orang saat pembukaan.

McDonald's sebelumnya mencatat kerugian sebesar US$127 juta atau setara Rp1,84 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) akibat perang -Ukraina.

Selain menutup usaha di , McDonald's juga menutup sementara 108 gerainya di Ukraina dengan alasan keamanan. Gerai makanan di Rusia dan Ukraina itu berkontribusi sekitar 2 persen dari total penjualan global.

Dari sisi pendapatan operasional, gerai-gerai di kedua negara berkonflik itu malah menyumbang tiga persen. Kerugian McDonald's sebesar US$127 juga dikarenakan biaya sewa, biaya pemasok, dan upah karyawan, termasuk US$100 juta lainnya untuk bahan persediaan yang tidak terjual.

Seperti diketahui sejak invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah banyak kerugian yang didapat. Di bidang ekonomi, Rusia mengalami kerugian terlebih banyak negara yang sudah menjatuhkan sanksi dan embargo terhadap Negeri Beruang Merah.

Belum lagi sanksi-sanksi independen yang dijatuhkan negara lainnya seperti Jepang hingga Singapura sebagai bentuk kecaman atas agresi Rusia ke Ukraina.

Negara Barat bahkan sepakat menendang bank-bank Rusia dari sistem keuangan Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

SWIFT merupakan sistem yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan dunia, sehingga bank dapat mengirim dan menerima pesan transaksi dengan cepat dan aman. Transaksi keuangan saat ini dapat dilakukan antar negara bahkan antar benua.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here