Sunday, 19 May 2024
HomeBeritaInflasi di AS Makin Parah, Harga Barang Terus Meroket

Inflasi di AS Makin Parah, Harga Barang Terus Meroket

Bogordaily.net–   di (AS) semakin parah membuat harga gas hingga pangan naik drastis. Ribuan warga bahkan harus mengantre makanan di bank pangan setiap hari.

Warga negara Indonesia (WNI) di AS, Zafran Arif, mengatakan harga sejumlah barang yang meroket akibat di .

Zafran yang merupakan mahasiswa matematika terapan di Washington State University dan kini tinggal di Kota Pullman, negara bagian Washington, mengaku harga pangan naik hampir mencapai dua kali lipat.

“Yang saya lihat sendiri, harga makanan itu sebenarnya sama aja, sama-sama naik. Harganya tidak sama  cuma sama-sama naik. Bahkan bisa hampir dua kali lipat, harga daging, kentang, ayam, ikan terutama. Itu naik semua,” kata Zafran dikutip dari CNNIndonesia.com.

Selain itu, kata Zafran harga bensin naik hampir dua kali lipat.

Zafran juga mengaku harga hotel dan apartemen juga ikut naik.

“Misalkan kita mau jalan-jalan, harga hotel, apartemen, atau airbnb itu sekarang sudah naik drastis dari sebelumnya,” jelasnya.

Tak hanya itu harga-harga makanan di restoran juga ikut naik.

“Itu ya beruntun karena kelangkaan produk dan harga bahan pokok naik. Harga bahan pokok naik, restoran juga menaikkan harganya,” ujar Zafran lagi.

Sebelumnya diberitakan di (AS) meroket tajam. Pada Juni 2022, AS tembus 9,1 persen, level tertinggi sejak 41 tahun terakhir. tinggi ini disebabkan oleh berbagai harga yang mengalami lonjakan, baik pangan maupun non-pangan. Kondisi tersbeut membuat warga AS antre untuk dapat bantuan makanan.

Ribuan warga AS berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan setiap harinya dari bank pangan.

Antrean terjadi di seluruh kantor bank pangan yang ada di berbagai penjuru Negeri Paman Sam tersebut. Adapun kotak bantuan makanan dari pemerintah ini berisi kacang kaleng, selai kacang, dan nasi.

Juru bicara Bank Makanan St. Mary Jerry Brown mengatakan jumlah warga yang antre untuk mendapatkan pasokan makanan meningkat tajam hingga 78 persen dibandingkan tahun lalu.

“Banyak warga AS yang sebelumnya tidak pernah antre untuk mendapatkan bantuan makanan, sekarang harus ikut dalam barisan,” kata Brown, Sabtu 16 Juli 2022.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here