Bogordaily.net– Ranil Wickremesinghe yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Sri Lanka sekaligus Plt Presiden terpilih menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang kabur ke luar negeri dan mengundurkan diri belum lama ini.
Dikutip CNN Indonesia dari Reuters, Ranil Wickremesinghe terpilih menjadi penerus Rajapaksa setelah memenangkan suara mayoritas pemilihan presiden di parlemen pada Rabu, 20 Juli 2022 lalu.
Sekretaris jenderal parlemen Sri Lanka, Dhammika Dasanayake, membunyikan lonceng sebagai tanda pemilihan umum dimulai pada Selasa, 19 Juli 2022 pagi.
Ranil Wickremesinghe mengalahkan dua kandidat presiden lainnya yakni menteri pendidikan Dullas Alahapperuma dan pemimpin partai sayap kiri, Anura Dissanayake.
Dalam hasil resmi menunjukkan Ranil Wickremesinghe meraup 134 suara dari total 225 anggota parlemen. Sementara itu, pesaing utamanya, Alahapperuma, mendapatkan 82 suara dan Dissanayake hanya meraih tiga suara saja.
Perolehan suara itu membuat Wickremesinghe menang dengan suara mayoritas absolut dalam jajak pendapat pertama.
Sementara itu terlepas dari protes warga yang menolak pencalonannya sebagai presiden, Wickremesinghe merupakan satu-satunya kandidat presiden terkuat lantaran merupakan sosok berpengaruh di partai berkuasa, Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP).
Di sisi lain, rakyat menolak Rabil Wickremesinghe yang mereka anggap sebagai kroni Rajapaksa. Padahal Wickremesinghe juga sempat menyatakan bakal mengundurkan diri setelah Rajapaksa juga mundur.
Namun Rajapaksa menyerahkan kekuasaan sementara kepada Ranil. Berdasarkan konstitusi, PM memang seharusnya mengambil alih jabatan jika presiden tidak ada.
Sebelumnya diberitakan tiga kandidat mendaftar sebagai calon presiden atau capres Sri Lanka menggantikan Gotabaya Rajapaksa. Pendaftaran telah dibuka sejak Selasa, 19 Juli 2022.
Ketua parlemen Sri Lanka mengatakan pelaksana tugas presiden saat ini, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, telah menyatakan ingin maju menjadi kandidat pengganti Rajapaksa.
Dalam bursa capres Sri Lanka, Ranil harus berhadapan dengan mantan menteri pendidikan dan menteri media, Dullas Alahapperuma yang didukung kuat oleh oposisi pemerintah dan pemimpin partai sayap kiri, Anura Dissanayake.***