Monday, 29 April 2024
HomeNasionalMuhadjir: Pemerintah Tidak Rugi Atas Beras Banpres yang Terkubur

Muhadjir: Pemerintah Tidak Rugi Atas Beras Banpres yang Terkubur

Bogordaily.net – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah tak menemukan kerugian materiil dari penemuan beras bantuan sosial presiden () yang ditemukan terkubur di lahan parkir , Depok.

Pemerintah, ujar Muhadjir, sudah memutuskan untuk menarik beras-beras yang rusak dan tidak layak konsumsi.

Namun, ia menegaskan, pemerintah tidak ikut campur lebih jauh mengenai nasib beras yang sudah rusak. Karena menurut dia itu merupakan tanggung jawab pihak pengangkut, salah satunya .

“Kita tidak berurusan dengan berapa ruginya karena kita enggak rugi. Itu kan ditanggung , oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut, sebetulnya semula baik kan. Jadi dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi,” kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden Jakarta, dikutip dari Republika, Rabu, 3 Agustus 2022.

Pemerintah juga tidak membuat aturan atau standar operasional prosedur (SOP) bahwa beras bantuan presiden yang tidak layak mesti dikubur.

Pada 30 Juli 2022, ditemukan beras untuk warga terdampak Covid-19 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat telah terkubur. Total bobot beran yang terkubur adalah sebanyak 3.675 kilogram atau 289 karung atau setara untuk 139 keluarga penerima manfaat (KPM).”Entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia (), itu barang dia, bukan barang pemerintah. Untuk pemerintah, dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian,” tambah Muhadjir.

Menurut Muhadjir, beras yang terkubur tersebut sudah menjadi miliknya JNE sebagai pihak yang mendistribusikan .”Sekali lagi, saya berpegangan pada pernyataan JNE lho ya, tapi kalau nanti di temuannya beda ya itu lain masalah, jadi sekarang sedang dalam tahap penyelidikan,” ungkap Muhadjir.

Muhadjir menyebut, saat distribusi beras sedang dalam puncak musim hujan. Namun JNE menggunakan bak terbuka sebagai kendaraan angkut.”Lha yang bak terbuka itulah yang banyak kemudian rusak busuk itu, dan waktu itu memang kita mengambil keputusan paling aman, pokoknya kalau ada satu truk kena hujan, ya sudah itu tidak boleh dibagi semuanya karena misalnya 2 hari belum busuk, tidak ada yang jamin setelah itu enggak busuk kan? Beras kan sangat sensitif dengan air,” tambah Muhadjir.

Namun Muhadjir memastikan, beras pengganti sudah sampai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kalau sampai ada yang tidak kebagian, jangankan 160 ribu KPM, seribu saja tidak kebagian pasti teriak, ya toh? Kan selama ini tidak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras kan?,” ungkap Muhadjir.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here