Tuesday, 23 April 2024
HomeViralNgonten ala Citayam Fashion Week, Bu Camat Dipecat

Ngonten ala Citayam Fashion Week, Bu Camat Dipecat

Bogordaily.net – Di tengah fenomena Citayam Fashion Week dan sejumlah pejabat yang ikut nimbrung bergaya ala model, di daerah ini seorang camat justru dipecat gara-gara ngonten ala Citayam Fashion Week itu.

Dia adalah seorang camat di Payakumbuh, Sumatra Barat.

Kisahnya setelah diunggah di media sosial. Seperti yang dilihat dari unggahan di akun Instagram @lambe_turah, seorang perempuan bernama Dewi Novita membuat konten catwalk di zebra cross jalan raya, dengan mengenakan seragam ASN (Aparatur Sipil Negara) dan dress dari kain tenun yang anggun. Tak lupa, kacamata hitam menghiasi wajahnya.

Namun, konten itu malah jadi boomerang bagi Dewi yang berujung pada pemecatan terhadap dirinya. Mengungkapkan rasa kecewanya, ia sempat curhat di akun TikTok-nya @dewi.centong, yang kini telah di-private.

Meski demikian, video tersebut telah beredar dan kembali diunggah oleh @lambe_turah. Dalam video itu, Dewi mengatakan dirinya adalah seorang camat di Kota Payakumbuh dan membuat video ala Citayam Fashion Week.

Ia hanya bermaksud bikin konten-konten biasa tanpa berniat untuk melanggar norma agama atau adat istiadat Minangkabau. Salah satu postingannya pernah dikomentari MUI Kota Payakumbuh.

“Mulai dari komen MUI itulah malapetaka hadir. Karier yang aku bangun sekian lama hancur hanya gara-gara komen MUI yang sangat tidak objektif,” tulisnya pada video di TikTok.

“Dengan melaporkan aku ke Walikota Payakumbuh dan akhirnya aku diberhentikan menjadi Camat di Payakumbuh Timur. Terima kasih MUI Kota Payakumbuh sudah membuat hancur semua impian aku,” lanjurnya.

Dalam akun Instagram-nya @dewi.centong, yang kini juga sudah di-private, Dewi mengaku terinspirasi Citayam Fashion Week untuk menampilkan kerajinan tenun yang jadi kebanggaan kotanya.

Tenun Balai Panjang itu bahkan telah tampil di London Fashion Week. Makanya, ia berharap bisa terus mengenalkan kerajinan tenun dengan catwalk bertajuk Simpang Benteng Fashion Week.

“Semoga waktu kita akan berjumpa kembali entah sebagai apa. Terima kasih atas dukungannya selama ini,” tulis Dewi.

Sebelumnya, akun @muipayakumbuh berkomentar di salah satu konten Dewi. Pihak MUI meminta agar Dewi menghapus video ala Citayam Fashion Week karena beberapa pertimbangan.

MUI Payakumbuh menilai konten tersebut tidak sesuai dengan agama dan budaya atau adat Minangkabau.

“Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren/ karena ibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/tauladan bagi masyarakat,” tulis komentar MUI Payakumbuh.

Lebih lanjut, lembaga tersebut menyebut pakaian yang dikenakan Dewi tidak sesuai Syariat Islam, meski memakai jilbab. Pakaian muslimah harus menutupi aurat secara sempurna dan tidak boleh ketat.

Terkait promosi Tenun Balai Panjang, MUI Payakumbuh menilai hal itu bisa dilakukan dengan cara yang terkesan tidak “murahan”.

“Setahu kami, pakaian para bundo kanduang melekat dengan identitas kehormatan dan harga diri yang tinggi. Jadi, sama sekali tempatnya bukan di jalanan,” tulis MUI Payakumbuh, yang akunnya kini sudah tidak bisa ditemukan di Instagram.***

Sumber: suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here