Bogordaily.net – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas (Lalin) untuk mengantisipasi rencana demo di Kota Bogor, pada Kamis 15 September 2022, agar kemacetan bisa teratasi.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, adanya demo di Kota Bogor nanti, tidak ada penutupan arus, yang ada hanyalah pengalihan arus atau rekayasa lalin agar tidak terjadi kemacetan yang parah.
“Pengalihan arus di titik-titik tersebut kita prioritaskan, sehingga masyarakat masih bisa melakukan aktivitas ataupun perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya,” ucap Galih Apria kepada Bogordaily.net melalui pesan singkat menjelaskan persiapan Satlantas Bogor Kota mengenai rekayasa lalin tersebut.
Sejauh ini, kata dia, belum menerima konfirmasi lagi mengenai adanya demonstrasi hari ini.
Namun demikian, jajaran Lantas mempersiapkan diri, baik dari sarana prasarana mengenai papan petunjuk pengalihan arus maupun plyer-plyer yang disosialisasikan.
“Tapi kita masih menunggu, mudah-mudahan ada atau tidaknya demonstrasi lalu lintas tetap berjalan,” ungkapnya.
Rekayasa lalin ini juga disampaikan Dishub Kota Bogor melalui akun Instagramnya, yang menjelaskan untuk menghindari ruas jalan seputaran Istana Bogor dan Jalan Pemuda di depan Gedung DPRD.
Seperti diketahui, gelombang aksi demo tolak BBM terjadi hampir setiap hari di berbagai wilayah di Indonesia.
Kebijakan itu dianggap menyulitkan di tengah situasi ekonomi yang baru pulih dari pandemi.
Gelombang demo menolak kenaikan BBM dilakukan mahasiswa dan sejumlah kalangan dari buruh hingga pengemudi ojek online di berbagai daerah di Indonesia sepekan terakhir sejak kebijakan itu diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu siang, 3 September 2022 terus terjadi.
Demo dilakukan di Jakarta dekat Istana Presiden pada Selasa (13/9), dan diikuti gelombang aksi terjadi di berbagai daerah Indonesia dari wilayah barat hingga timur sepekan terakhir seperti Jawabarat, Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Mataram, Makassar, hingga Gorontalo.
Tuntutan mereka dalam aksi itu serupa yakni penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut agar harga kebutuhan pokok diturun.***
(Ibnu Galansa/Riyaldi)