Friday, 26 April 2024
HomeOpiniKeresahan Masyarakat Terhadap Gangster

Keresahan Masyarakat Terhadap Gangster

Bogordaily.net– Gangster yang dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal dengan sebutan gangster. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari adanya gerombolan gangster tersebut diantaranya yaitu bisa mencelakakan orang lain, bisa menimbulkan tindakan kriminalitas dan tindakan membahayakan lainnya.

Seperti video viral di media sosial  di Cibanteng, , 30 September 2022. Mengejutkan masyarakat kota Bogor karena keberadaan sekelompok yang mengendarai sepeda motor yang diduga gangster. meresahkan masyarakat, khususnya pekerja yang pulang di malam hari.

Dan penangkapan tersangka pembacokan yang merupakan anggoata geng motor (gangster) di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 30 September2022 viral di Twitter.

Dalam video milik akun @ohhhAcmad tampilkan video pengeroyokan pelaku hingga bagian wajah dipenuhi dengan luka akibat dihajar oleh wargan setempat.

Akibat kejadian tersebut, kita jadi berpikir dua kali untuk pergi keluar rumah sedirian atau bahkan takut berpergian jauh saat malam hari.  Lalu siapakah yang paling bertanggung jawab untuk membendung perilaku negatif gangster? Dan bagaimana mengatasinya?

Berdasarkan pandangan sosial, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Perilaku menyimpang harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seorang  dengan lingkungan sosialnya. Dengan demikian, perilaku seorang harus dilihat dari sebagaimana orang tua mempersiapkan bekal dalam usia dini agar seorang anak siap bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas.

Adapun solusi pencegahannya geng motor sebagai berikut :

Keluarga merupakan institusi pertama yang harus memberikan pendidikan terkait dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang kuat. Kalau orang tua, tidak cukup waktu untuk memberikan bekal nilai-nilai agama, misalnya orang tua bisa bekerjasama dengan tokoh ulama atau ustaz untuk secara teknis  memberikan pendidikan agamanya. Kerja sama orang tua dengan pihak sekolah sangat diperlukan, untuk memberikan ilmu dalam segi sosialnya.

Demikian juga pendampingan dari pihak penengak hukum, jangan diberi  kesempatan untuk melakukan pelanggaran, kalau ada geng motor telah melanggar hukum, hal tersebut harus diberi sanksi, dimana penyelesaiannya harus sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku.

Tentunya adapun ruang sosial dan fisik bagi komunitas , yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi komunitas yang bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat dilakukan di lingkungan sosialnya. Sehingga merasakan bahwa komunitasnnya merupakan lingkungan sosial yang positif dengan dasar pertemanan.***

Penulis: Mahasiswa Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor () Bogor)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here