Monday, 29 April 2024
HomeOpiniKomunikasi Orang Tua Berpengaruh Terhadap Tindakan Remaja

Komunikasi Orang Tua Berpengaruh Terhadap Tindakan Remaja

Bogordaily.net – Anak-anak terus berkembang seiring berjalannya waktu, dimulai dari mereka anak kecil yang dianggap lucu oleh orang tua dan masuk kedalam tahap remaja hingga dewasa. Mereka menghadapi perkembangan biologis, psikologis, dan juga sosiologis. Karena itu komunikasi orang tua Berpengaruh terhadap tindakan anak remaja.

Kesiapan remaja dibentuk dari pola komunikasi yang diberikan dari orang tua. Keluarga terutama orang tua sebagai figur otoritas dalam perkembangan anak, terutama dalam hal ini aspek komunikasi dalam memberikan kebebasan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan diri dan kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.

Sebelum masa remaja orang tua harus menjalin pola komunikasi sebaik mungkin, fase pubertas yang sedang dijalani remaja membuat mereka sering membandingkan pendapat pribadi dan pendapat lingkungan sekitarnya.

Fase pubertas membuat remaja tidak suka digurui oleh orang tua, sering kali mereka lebih mendengarkan teman-temannya dibanding orang tua. Oleh karena itu, pola komunikasi dan pola asuh yang sesuai penting untuk membentuk perilaku dan sikap remaja.

Pada fase ini remaja membutuhkan arahan dalam pemahaman diri dan juga identitas. Saat mereka tidak bisa menentukan berbagai pilihan dengan bijaksana, remaja berada di tahap krisis identitas.

Pubertas merubah juga bentuk fisik mereka sehingga mempengaruhi psikologisnya. Remaja akan mencoba melakukan yang terbaik untuk merubah apa yang telah berubah pada fisik, yang sebenarnya itu adalah proses yang alami. Remaja juga akan menghadapi masalah dalam pemaham moralitas dan agama sehingga butuh pedoman yang tepat agar tidak merugikan lingkungan sekitarnya.

Komunikasi dari orang tua sangat mempengaruhi sikap dalam melewati masalah-masalah yang remaja lalui. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi remaja, orang tua yang menghadirkan komunikasi demokratis yang mementingkan kepentingan anak dan tetap mengendalikannya membuat remaja menerima masukan orang tua.

Remaja membutuhkan pemikiran orang tua yang rasional, mendukung pilihan anaknya, tidak memberikan tuntutan berlebih, dan kehangatan. Peran orang tua yang tidak kalah penting adalah menjadi manajer yang efektif menemukan informasi, membantu menyusun pilihan dan menuntun.

Dukungan di dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas
dan secara langsung di dalam keluarga.

Komunikasi efektif antara orangtua dan remaja memberikan kesempatan saling mengungkapkan isi hati atau kekesalan yang dirasakan serta harapan yang diinginkan, karena pada hakikatnya seorang anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan uluran tangan orang tua.

Orang tua bertanggung jawab dalam mengembankan kemampuan anak termasuk kebutuhan fisik dan physikis sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang kearah kepribadian yang matang.

Remaja yang cukup mendapat kasih sayang orang tua cenderung akan terhindar dari perilaku seksual berisiko karena tidak akan mencari kasih sayang dari orang lain sebagai kompensasinya, komunikasi terbuka dan kebebasan dalam menyelesaikan masalah akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan secara lebih baik dibandingkan dengan orang tua yang tidak melakukan hal tersebut.

Sebanyak 78% remaja tidak mendapatkan pengetahuan tentang pubertas dari orang tua sendiri, sedangkan masa pubertas merupakan masa-masa krisis dalam tumbuh kembangnya menjadi dewasa yang bisa menyebabkan kegagalan pertumbuhan remaja dan mengalami gangguan kesehatan mental maupun fisik.

Kebingungan akibat perubahan yang terjadi pada dirinya, gangguan body image, menarik diri, perilaku seks bebas, tindak kekerasan remaja, gangguan identitas seksual dan depresi. Banyak tindakan seksual yang menyimpang yang cenderung mengkhawatirkan seperti seks bebas, penyebaran penyakit seksual, dan paling parah hamil diluar nikah.

Banyak faktor yang mempengaruhi remaja dalam perilaku, yaitu Keadaan Keluarga Sebagai anak dibesarkan oleh keluarga, Mendidik Anak Secara Otoriter Menggunakan metode hukuman untuk memperkuat kepatuhan secara ketat, akan mendorong anak berperilaku menentang, Hubungan yang tidak rukun dengan orang tua atau saudara akan menimbulkan perilaku yang tidak baik lebih dominan muncul, Hubungan Dengan Teman Sebaya.

Jika anak diterima dengan baik oleh kelompok teman sebaya maka perilaku yang menyenangkan akan muncul, sedangkan apabila anak diabaikan oleh kelompok maka perilaku yang tidak menyenangkan akan dominal muncul, Bimbingan orang tua untuk berperilaku baik diperlukan oleh anak agar anak mengetahui hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, dan Kondisi Psikologi
Berbicara mengenai masalah anak tidak akan ada habisnya, terkadang membuat orang tua menjadi bingung dan panik. Langkah paling bijak adalah memahami setiap psikologi yang ditunjukkan pada anak.

Hubungan antara anak dan orang tua juga mempengaruhi kenakalan remaja. Hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dengan anak, akan menyebabkan penyimpangan yang dapat memicu kenakalan, seperti orang tua mengabaikan keluhan kesan anak, dan tidak memberikan perhatian.

Penyimpangan kenakalan remaja ini menyebabkan kerugian untuk berbagai pihak seperti tindakan tawuran, merokok di lingkungan sekolah, mengkonsumsi narkoba, dan minum minuman alkohol di sekolah.

Sebenarnya kenakalan remaja merupakan tindakan yang disebabkan dari motivasi diri sendiri namun penyimpangan kenakalan remaja ini lah yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti pengaruh teman, keharmonisan dalam lingkungan keluarga dan komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara anak remaja dengan orang tuanya.

Orang tua yang tidak memiliki waktu bersama dengan anak seperti makan malam bersama, beribadah bersama, dan hanya sekedar nonton televisi bersama punya dampak besar atas penyimpangan kenakalan remaja.

Aktivitas makan bersama orangtua, menjadi momen anak bercerita banyak hal, misalnya tentang tugas sekolah, hubungan dengan teman dan pengalaman lain yang dapat diceritakan saat di meja makan atau di ruang TV saat nonton TV bersama.

Kedekatan orang tua dan anak remaja akan membuka jalan komunikasi yang baik dimana anak remaja bisa bercerita secara bebas dan tanpa rasa canggung untuk menceritakan pengalaman, perasaan dan apa yang dipikirkan. Sebaliknya orang-tua juga harus menjadi pribadi yang friendly pada anak remajanya sehingga hubungan yang baik dapat dibina dalam lingkungan keluarga.

Maka dari itu sebagai orang tua penting sekali melakukan komunikasi yang baik terhadap anak terutama pada saat remaja.

Tidak mudah bagi banyak orang tua untuk menjalin komunikasi yang baik hanya karena gengsi, namun hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, karena akan berdampak bagi menentukan arah dan tujuan saat anak dewasa.

Rasa kehilangan bagi anak juga bisa timbul karena tidak adanya jalin komunikasi dengan orang tua. Banyak hal sederhana yang sebenarnya bisa dilakukan agar komunikasi dengan anak bisa berjalan dengan baik seperti hanya makan malam bersama, menonton televisi bersama diruang tamu, dan tidak judgemental terhadap kondisi mental anak. Komunikasi yang demokrasi juga 0membantu remaja bisa eksplorasi diri dengan maksimal.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here