Saturday, 20 April 2024
HomeNasional5 Fakta Sadis Anak Bunuh Sekeluarga di Mertoyudan Magelang

5 Fakta Sadis Anak Bunuh Sekeluarga di Mertoyudan Magelang

Bogordaily.net – Fakta sadis di Mestoyudan Magelang diungkap polisi. Peristiwa tragis yang menggempar publik ini perlahan mulai terungkap secara terang benderang.

Pelakunya adalah kelakuan DD (22). Dia tega menghabisi seluruh keluarganya dengan cara diracun. Setelah melalui penyelidikan dan penyidikan polisi mengungkap sejumlah fakta baru pembunuhan sekeluarga ini.

Fakta Sadis

1. Pelaku Gunakan Racun Arsenik

Tiga orang sekeluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, tewas diracun. Polisi mengungkap salah satu hasil autopsi dan olah TKP, yakni soal identifikasi racun.

“Untuk racunnya ada beberapa jenis. Yang berhasil kami identifikasi berdasarkan hasil autopsi dan sisa barang bukti yang ada di TKP. Jenisnya arsen, semacam arsen,” kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan di Rumah Dinas Bupati Magelang, Selasa, 29 November 2022 seperti diberitakan detikcom.

2. Tersangka Diancam Pembunuhan Berencana

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa pelaku sudah merencanakan aksinya.

Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengungkap bukti pembunuhan bukan hanya dari pengakuan pelaku melainkan dari hasil uji labfor.

Polisi juga telah menggelar olah TKP kemarin dan dari penyelidikan naik ke tahap penyidikan dengan penetapan anak kedua korban sebagai tersangka. “Pasal pembunuhan berencana, untuk ancaman bisa seumur hidup atau hukuman mati,” lanjut dia.

3. Motif DD Habis Keluarganya

Seorang anak tega menghabisi ayah, ibu dan kakaknya di dengan racun arsenik. Polisi mengungkap motif di balik
pembunuhan tersebut.

“Keterangan pelaku dan lingkungan sekitar, yang bersangkutan sakit hati. Motifnya adalah sakit hati. Sakit hati karena bapak terduga
pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua memiliki penyakit, untuk
biaya pengobatan,” jelas Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, kepada wartawan, Selasa, 29 November 2022.

Sajarod mengungkap pelaku tidak bekerja dan mengaku dibebani kebutuhan keluarga sementara kakak perempuan selama ini bekerja dengan status kontrak tidak mendapat beban yang sama.

“Muncul niat untuk menghabisi orang tua dan kakak kandung, sakit hati karena diberi beban untuk beri beban keluarga sehari-hari dan biaya obat,” terang Sajarod.

“Apakah ada keterkaitan utang untuk berobat orang tua, sehingga jadi beban, masih didalami,” lanjut dia.

4. Tersangka Dua Kali Racuni Korban

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa aksi DD tidak sekali ini dilakukan. Sebelumnya, DD juga sempat mencoba menghabisi keluarganya. Hanya saja aksinya tidak berhasil.

“Dua kali percobaan. Informasi yang kita gali, kita dapatkan info hari Rabu sempat yang bersangkutan mencoba dengan memberikan zat
kimia dicampur dalam dawet, hanya akibatkan mual dan tak sampai sebabkan meninggal,” kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan usai olah TKP di rumah korban, Selasa, 29 November 2022.

Korban adalah Abas Azhar (suami), Heri Riyani (istri) dan Dea Karunisa (anak pertama). Sedangkan pelakunya adalah DD (22), anak kedua. Pelaku melakukan aksinya di rumah, Prajen, Mertoyudan, Magelang, Senin 298 November pagi.

Sajarod mengungkapkan zat kimia yang dipakai pelaku dalam percobaan pertama sama dengan yang dipakai dalam aksinya yang kedua kemarin.

“Zat kimia sama dengan yang sudah kita temukan kemarin, yakni ada sisa arsenik,” jelasnya. Sajarod menyebut pelaku melakukan perbuatannya dalam kondisi sadar. “Kejiwaan pelaku tak ada kendala (normal),” ujarnya.

5. Korban Alami Kerusakan Organ

Kepala Bidang Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, kandungan zat yang dipakai tersangka DD (22) untuk meracun ayahnya, Abas Azhar (58); ibunya, Heri Riyani (54); dan kakak pertama, Dea Karunisa (25), sangat mematikan. Durasi korban minum minuman yang tercampur racun hingga meninggal sekitar 15-30 menit.

“(Durasi dari minum sampai meninggal) Sekitar 15 sampai 30 menit. Kadarnya ya sangat mematikan karena bisa tiga orang dewasa meninggal karena cairan yang ada racunnya,” kata Sumy kepada wartawan di lokasi olah TKP di rumah duka korban, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa, 29 November 2022.

Hasil pemeriksaan, lanjutnya, sejumlah organ dalam para korban memerah seperti terbakar. Hal ini karena kandungan zat beracun tersebut. Tersangka pengangguran dan tukang bohong, hal itu diungkapkan oleh Sukoco (65), kakak almarhumah Heri Riyani (ibu DD, salah satu korban). Menurut Sukoco, pelaku pernah mengaku bekerja di PT KAI. Namun, Sukoco meragukan pengakuan itu.

“Kalau ngakunya di PT KAI, tapi kenyataannya sendiri saya tidak tahu. Karena saya tidak pernah berkomunikasi dengan pelaku. SK-nya juga tidak ada,” ujar Sukoco kepada wartawan di rumah duka Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa 29 November 2022.

Selain itu, Sukoco menyebut pelaku sering berbohong. “Kalau ngomong sering bohong,” kata dia.

Menyinggung kasus hukum yang menjerat DD, Sukoco menyerahkan untuk dilakukan penyelidikan sesuai dengan hukum. “Saya menyerahkan untuk dilidik secara betul. Kemudian ditindaklanjuti dengan kasus hukum,” katanya. (detikcom)

Copy Editor: Riyaldi Suhud

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here