Monday, 29 April 2024
HomeKabupaten BogorBelasan Tahun Berdiri, Pabrik Tahu di Cibungbulang Jadi Mata Pencaharian Warga

Belasan Tahun Berdiri, Pabrik Tahu di Cibungbulang Jadi Mata Pencaharian Warga

Bogordaily.net – Sebuah berdiri sejak 13 tahun lalu di Desa Leweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang Bogor, Kabupaten Bogor, ternyata menjadi sumber mata pencaharian setempat.

Dengan adanya pabrik itu, para pekerja bisa memberikan kehidupan yang layak untuk keluarga mereka.

Pabrik yang di kelola oleh pria bernama Firdaus, berdiri sejak tahun 2009. Pada awalnya ia hanya memiliki satu pabrik saja. Namun kini, berkembang menjadi empat pabrik dengan tiga orang pekerja di setiap pabriknya.

Yang menjadi andalah di pabrik ini adalaha Tahu Pong. Tahu Pong menjadi jenis tahu yang dipilih oleh sang pemilik untuk di produksi sejak pabrik pertama berdiri.

Kini, tak hanya Tahu Pong yang diproduksi. Di ini, sudah memproduksi berbagai jenis tahu, seperti tahu kuning, tahu putih atau tahu bandung juga tahu crispi.

Melihat tahu yang sudah menjadi kebutuhan pokok di tengah masyarakat, menjadi salah satu alasan bagi Firdaus untuk tetap bertahan memproduksi tahu hingga saat ini.

Kemajuan teknologi yang canggih, tidak membuat Firdaus berpaling dalam proses pembuatan tahu. Mereka lebih memilih pembuatan tahu secara manual, seperti merebus dengan kayu bakar, pemotongan tahu dan berbagai proses pembuatan yang menggunakan tenaga manusia lainnya.

Hanya saja, proses penggilingan kacang kedelai yang sudah menggunakan mesin giling. Lantaran membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses penggilingan.

“Sebelumnya kami sudah melakukan riset dan percobaan untuk menggunakan gas dan solar ketika proses perebusan, namun setelah menghitung pengeluarannya lebih besar dari pada menggunakan kayu bakar,” ucap Firdaus.

Tak hanya pengeluaran yang lebih besar, namun pemanfaatan kayu bakar sebagai bahan bakar dalam proses perebusan kacang kedelai juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Firdaus untuk bekerjasama dengan para pengrajin kayu dalam memanfaatkan limbah sisa kayu yang tidak digunakan.

Dalam satu hari, ini dapat menghabiskan sekarung kacang kedelai yang di produksi menjadi 15 cetakan yang berukuran 80×80.

Kemudian dijual dengan kisaran harga Rp. 120.000 percetak nya, sehingga satu cetakan tahu dapat menghasilkan keuntungan sekitar Rp. 200.000.

Tahu-tahu yang telah di produksi kemudian akan di jual baik secara langsung bagi masyarakat yang datang ke pabrik atau memasoknya ke beberapa langganan yang berada di pasar Bogor dan Ciampea.

Tak hanya memproduksi berbagai jenis tahu, ampas kacang kedelai yang telah digunakan untuk memproduksi tahu juga ia manfaatkan untuk hewan ternak seperti kambing, domba dan sapi.

“Ketika saya liat limbah dari hasil olahan tahu sebetulnya bisa di gunakan untuk membuat oncom, namun itu akan membutuhkan pegawai lagi, biaya dan lain sebagainya hingga akhirnya saya ambil keputusan untuk membuka ternak yang dari ampasnya itu bisa di gunakan untuk pakan ternak,”katanya.

(Muhammad Rizki Waluya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here