Tuesday, 7 May 2024
HomeKabupaten BogorSehari, 9 Bencana Melanda Kabupaten Bogor, 728 Orang Mengungsi

Sehari, 9 Bencana Melanda Kabupaten Bogor, 728 Orang Mengungsi

Bogordaily.net – Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) mencatat terdapat 9 kejadian melanda dalam sehari.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Jalaludin mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 728 jiwa mengungsi.

“Ada 211 KK dengan 728 jiwa mengungsi,” kata Jalaludin dalam keterangannya, 25 April 2023.

Ia mengatakan, yang terjadi itu yakni angin kencang, tanah longsor dan banjir. Tersebar di 8 wilayah kecamatan yakni Tamansari, Sukamakmur, Cigudeg, Leuwiliang, Sukajaya, Jasinga dan Leuwisadeng.

“Total warga terdampak 303 KK dengan 1.072 jiwa,” jelasnya.

Ia menambahkan sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dalam yang disebabkan intensitas hujan tinggi itu. Namun, terdapat fasilitas umum ikut terdampak yaitu 2 jembatan putus.

“Untuk bangunan terdampak 2 rumah rusak ringan dan 5 rusak sedang,” ujar Jalaludin.

Akibat hujan deras Sungai Cidurian meluap, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Jasinga, , pada Senin 24 April 2023.

Jalaludin mengatakan, peristiwa tersebut disebabkan hujan deras dengan intensitas yang lama di Kecamatan Jasinga.

Banjir Landa Jasinga

Sehingga mengakibatkan meluapnya Sungai Cidurian dan merendam sebagian rumah dengan ketinggian rata-rata 30 cm sampai 60 cm.

“Hasil asessment dan kaji cepat tim BPBD ada sekitar 45 unit rumah terendam banjir, dan ratusan keluarga mengungsi,” kata Jalaludin.

Ia menjelaskan, dari 45 rumah yang teredam banjir terdapat di tiga kampung yakni, Kampung Parung Sapi sebanyak 28 rumah, Kampung Peuteuy, 3 rumah, dan juga Kampung Kalong Dagul sebanyak 17 rumah.

“Untuk sementara korban mengungsi 8 KK 17 jiwa, mengungsi ketempat saudara di alamat yang sama. Untuk data korban pengungsi masih dalam proses pendataan,” jelasnya.

Selain rumah warga kata Jalal, banjir juga mengakibatkan dua jembatan penghubung terputus dan membuat kondisi terisolir. Sementara untuk jalur alternatif lain masih belum bisa dilalui.

“Ada 2 jembatan terbawa arus air cidurian, 1 jembatan penghubung Kampung Parungsapi dan Kampung Silogak dan 1 jembatan penghubung Kampung Petey dan Kampung Kalong Dagul,” ungkapnya.(Albin Pandita) 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here