Saturday, 4 May 2024
HomeKabupaten BogorKomitmen KPAD Kabupaten Bogor: Pencegahan Kekerasan dan Perlindungan Hak Anak

Komitmen KPAD Kabupaten Bogor: Pencegahan Kekerasan dan Perlindungan Hak Anak

Bogordaily.net – Dalam siaran langsung di Radio Teman 95,3 FM, Ketua KPAD Kabupaten Bogor, J. Jopie Gilalo menegaskan peran KPAD dalam perlindungan hak anak dan meminimalisir kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bogor.

Mereka bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Bogor Layak Anak dengan memberikan perlindungan maksimal terhadap anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, seperti bullying dan perundungan.

“Jangan sampai hak-hak anak di Kabupaten Bogor ini tidak terpenuhi, anak adalah harta bagi keluarga juga bangsa sebagai generasi penerus. Di sini kami KPAD dibentuk salah satu tugas dan fungsi kami adalah melakukan perlindungan dan pengawasan terhadap anak-anak di Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Kolaborasi KPAD dengan berbagai pihak, termasuk Pemkab Bogor, TNI, Polri, Komunitas, relawan, RT, RW, dunia pendidikan, pelaku usaha, dan masyarakat, menjadi bagian penting dalam melindungi anak-anak dari kekerasan.

KPAD juga bekerja sama dengan P2TP2A untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

Selain pengawasan, KPAD juga melakukan pendampingan, mediasi, dan pengumpulan data informasi.

Mereka mendorong penanganan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap anak.

Kesadaran masyarakat dalam mengawasi anak-anak di lingkungan mereka menjadi kunci penting dalam upaya perlindungan anak.

KPAD akan terus berupaya menjangkau seluruh wilayah dan memberikan pendampingan walaupun dengan keterbatasan.

Masyarakat dihimbau untuk tidak takut dan berani melaporkan kasus kekerasan anak agar dapat diatasi dengan segera.

 

Sekretaris , Erwin Suriana menuturkan, bahwa tugas dan fungsi KPAD selain pengawasan, kemudian ada juga untuk pendampingan, kemudian mediasi, pengumpulan data informasi dan juga mendorong untuk penanganan secara hukumnya dan itu bagian dari tugas KPAD.

“Paling terpenting adalah kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak takut dan berani melaporkan diri apabila terjadi atau mengalami kasus dimana anak menjadi korban,” ungkap Erwin.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here