Bogordaily.net – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meminta masyarakat memanfaatkan pelayanan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Limbah (PAL) dibawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.
UPTD PAL Kota Bogor menyediakan beberapa layanan dengan harga yang terjangkau. Beberapa layanan tersebut seperti sedot kakus, sambungan rumah, hingga bus toilet.
“Mungkin belum banyak masyarakat yang menyadari bahwa layanan-layanan yang dilaksanakan oleh UPTD PAL ini sebetulnya adalah layanan dasar yang mesti diketahui oleh banyak orang. Salah satunya adalah sedot tinja atau kakus,” jelas Dedie.
Baca juga : Konsultasi Online Kini Tersedia di ClayDerm Aesthetic Clinic Bogor
UPTD PAL PUPR Kota Bogor mempunyai armada untuk sedot kakus, diantaranya satu truk tangki kapasitas 4 m3, truk tangki kapasitas 8 m3, mobil Tangki kapasitas 1 m3 dengan 2.435 pelanggan LLTT.
“Selama ini mungkin masyarakat belum mengetahui bahwa Unit Pelaksana Teknis Daerah PAL melayani sedot tinja dengan harga yang cukup ekonomis dengan pelayanan yang maksimal. Harga ekonomis di kisaran Rp250.000 untuk rumah tangga sampai dengan Rp600.000 untuk pelaku usaha,” jelas Dedie.
Layanan Sambungan Rumah
Selain sedot kakus, UPTD PAL juga memiliki layanan Sambungan Rumah. Ini adalah sistem perpipaan untuk mengelola air limbah domestik dengan 572 Pelanggan Sambungan Rumah.
Baca juga : Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023: Komitmen BRI Berdayakan Desa untuk Lebih Kuat dan Hebat
Lalu, ada pula layanan bus toilet. UPTD PAL PUPR Kota Bogor mempunyai satu unit bus toilet portable dengan berbagai fasilitas di dalamnya, seperti 4 Kamar Mandi, 500 liter air bersih, 500 liter tangki buangan, 1 unit AC, 1 hand dryer, dan 1 wastafel.
Hanya saja memang saat ini, kata Dedie, unit dan SDM yang dimiliki dirasa belum mampu mencakup seluruh wilayah di Kota Bogor. Sehingga ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan berupaya untuk melakukan penambahan.
“Jadi kalau ada event – event besar pun kita siap. Layanan ini juga bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) kita,” tutup Dedie.(Muhammad Irfan Ramadan)