Monday, 25 November 2024
HomeBeritaMasalah Klaim BPJS, Ini Pesan Bupati Bogor Kepada Menko Marves

Masalah Klaim BPJS, Ini Pesan Bupati Bogor Kepada Menko Marves

Bogordaily.net – Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan salah satu kendala klaim BPJS kesehatan yang belum dibayar. Sehingga terdapat rumah sakit yang mengalami masalah keuangan dalam penanganan Covid-19.

Hal itu dikatakan Ade Yasin pada Rapat Koordinasi Implementasi PPKM Darurat secara virtual di Pendopo Bupati, kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (5 Juli 2021).

Ade Yasin mengatakan, untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit tersedia tempat tidur sebanyak 1.821 dan ICU sebanyak 142. Tempat tidur yang sudah terpakai sebanyak 1.781 dan ICU 131.

“Kami juga memiliki pusat isolasi di Kecamatan Kemang dan Megamendung dengan jumlah tempat tidur sekitar 140, sudah terpakai 60 persen. Jadi saat ini untuk keterisian ruang ICU sudah 92 persen dan tempat tidur sudah 94 persen,” ujar Bupat Bogor, Ade Yasin.

Ade Yasin menambahkan, saat ini terkendala soal ketersediaan obat dan oksigen karena ada keterlambatan di pemasok.

Penanganan Covid-19 terkendala bukan karena tidak ada obat-obatan, tapi kesulitan beli obat karena klaim BPJS yang belum dibayar.

“Kami mohon kebijakan dari pemerintah pusat karena banyak klaim BPJS yang ditolak. Saat ini sudah ada lebih dari 50 persen klaim BPJS yang ditolak karena alasan persyaratan dan lain-lain,” terangnya.

Ade memerintahkan ke rumah sakit untuk melakukan percepatan penanganan pasien.

Ketika lima hari sampai seminggu kondisi pasien membaik dipindahkan ke tempat isolasi atau isolasi mandiri.

Tetapi persyaratan ini tidak bisa diklaim ke BPJS, sehingga ada satu rumah sakit yang kesulitan keuangan karena hingga 50 milyar tidak bisa diklaim ke BPJS.

Ade Yasin menjelaskan kendala lain yakni soal percepatan vaksinasi dengan jumlah penduduk yang hampir 6 juta jiwa ini.

Ia targetkan 20 persen tervaksin yakni 1,2 juta jiwa, tetapi kami baru bisa melaksanakan sebanyak 441.507 vaksinasi, karena tenaga kesehatan kami yang kurang.

“Kami butuh bantuan vaksinator dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi untuk percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here