BOGOR DAILY- Pengusungan Ridwan Kamil sebagai bakal Calon Gubernur Jawa Barat oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tak lantas membuat jalannya mulus menuju Jabar 1. Sejumlah partai besar justru memilih putar haluan, dan sebagian lainnya menanti momentum. Bahkan, partai yang mengusungnya saat maju sebagai Walikota bandung 2014 lalu enggan melirik.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah Gerindra, Sunatra bahkan menyebutkan tiga kata yang menggambarkan keputusan Emil yakni prihatin, menyayangkan, dan menyesalkan. “Ternyata sekelas Emil haus kekuasaan juga. Integritasnya sebagai politisi belum teruji. (Dia) jadi walikota diusung Gerindra dan PKS,” kata Sunatra dilansir Jawa Pos.
Kekecewaan Sunatra bisa dibilang mewakili seluruh tubuh partai Gerindra di tingkat Provinsi. Keputusan RK yang mendadak itu, diambil tanpa ada komunikasi dengan pihak Gerindra di tingkat Kota Bandung maupun Provinsi Jawa Barat.
Sunatra juga menyebut, tindakan yang diambil Emil mendeklarasikan bersama Nasdem menandakan sudah tidak ada kesepahaman antara Gerindra dan RK. Pihak Gerindra pun dengan tegas menutup jalan koalisi bersama Nasdem.
Hal itu mengacu pada syarat ketiga yang diajukan Nasdem sebagai kendaraan politik, yakni mendukung Jokowi sebagai Presiden dalam Pilpres. “Syarat ketiga harus mendukung Jokowi dalam pilpres nanti, sementara kami pasti dukung Prabowo. Kalau Emil menerima, bagi kami ya good bye,” terangnya.
Jika sudah begitu, Sunatra menyebut partai Gerindra tidak akan melirik Ridwan Kamil untuk menjadi calon gubernur dalam Pilkada tahun 2018 mendatang. Bahkan, Ia tak ragu menyebut jika ada partai besar yang ikut mendukung Emil bersama Nasdem adalah partai yang tidak punya harga diri. “Masa mau sama partai kecil yang hanya punya lima kursi di DPRD Jabar,” katanya. (jp/bd)