Bogordaily.net – Krisis geopolitik di Timur Tengah kembali memanas. Parlemen Iran dikabarkan telah menyetujui rencana penutupan Selat Hormuz, sebagai bentuk respons keras atas serangan bom yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS).
Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap stabilitas energi global, mengingat Selat Hormuz merupakan jalur vital bagi hampir 20 persen pasokan minyak dan gas dunia.
Laporan yang dihimpun dari Reuters dan media resmi Iran, Press TV, menyebutkan bahwa keputusan akhir terkait penutupan selat strategis ini akan ditentukan oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Namun, dukungan penuh dari parlemen menjadi sinyal kuat bahwa opsi tersebut semakin dekat untuk direalisasikan.
“Parlemen telah menyepakati bahwa penutupan Selat Hormuz adalah langkah yang perlu diambil. Tapi, keputusan final ada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” kata Komandan Garda Revolusi Iran, Sardar Esmail Kowsari, seperti dilansir Reuters.
Langkah ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang terus bereskalasi dalam beberapa bulan terakhir.
Selat Hormuz sendiri menjadi titik strategis yang sangat sensitif karena menjadi jalur utama ekspor minyak dari negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab, hingga Iran sendiri.
AS dan Tiongkok Bereaksi
Ancaman Iran langsung memicu reaksi keras dari Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan kekhawatirannya dan mendesak pemerintah Tiongkok untuk ikut campur tangan.
Rubio menilai bahwa penutupan Selat Hormuz akan menjadi kesalahan besar yang merugikan tidak hanya AS, tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan.
“Saya meminta pemerintah Tiongkok untuk berbicara dengan Iran, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk memenuhi kebutuhan energi mereka,” ujar Rubio saat diwawancarai FoxNews.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya kini dikabarkan tengah bersiaga untuk merespons kemungkinan penutupan selat tersebut.
Langkah diplomatik pun sedang digencarkan guna meredam ancaman yang bisa melumpuhkan rantai distribusi energi global.
Dampak Global Jika Selat Hormuz Ditutup
Jika Iran benar-benar menutup Selat, dampaknya diprediksi akan sangat luas.
Harga minyak dunia kemungkinan akan melonjak drastis, inflasi energi bisa meroket, dan suplai bahan bakar ke berbagai belahan dunia akan terganggu.
Negara-negara pengimpor besar seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Eropa akan turut terkena imbas besar.
Selat ini telah lama menjadi titik rawan konflik geopolitik. Ancaman terbaru dari Iran kini menjadikannya kembali sebagai pusat perhatian dunia.***