BOGORDAILY – Muhammad Arafi bayi yang berusia 11 bulan, warga Kampung Nanggela, RT02/07, Desa Sukmajaya, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor meninggal dunia di RSUD Cibinong pada pukul 21:00 WIB kemarin.
Hal itupun diungkapkan, Ibu RT 02/07, Desa Sukmajaya, Kecamatan Tajurhalang, Riya (40) ketika dihubungi Bogordaily.net melalui telpon, Jumat (17/1/2020).
“Almarhum meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Cibinong. Iya (meninggal), semalam jam 21:00 WIB,” kata Riya.
Dia menjelaskan bahwa sekitar pukul 22:00 WIB, dirinya bersama keluarga almarhum masih berada di rumah sakit.
“Tadi pagi dimakamkan jam 9:00 WIB,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, balita berusia 11 bulan itu asal Kampung Nanggela, Desa Sukmajaya, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor terjangkit penyakit aneh.
Penyakit yang belum diketahui ini membuat kulitnya merah mengelupas seperti bekas tersiram air panas.
Sang ibu, Nurhalimah (25) mengatakan bahwa awalnya putranya itu sekitar 1 bulan yang lalu mengalami demam dengan kondisi kulit masih normal.
Kemudian MA dibawa ke sebuah klinik dan di klinik tersebut MA diobati namun kondisi kulitnya malah berubah.
“Saya bawa ke klinik kecil. Katanya mau campak, terus dikasih obat campak. Terus pas udah (diobati) itu kok kayak lecet-lecet, saya balik lagi ke dokternya, katanya gak apa-apa, terusin aja obatnya,” ceritanya.
Tanpa curiga, Nurhalimah menghabiskan semua obat yang diberikan dokter klinik itu kepada anaknya.
Namun, kondisi kulitnya tak kunjung membaik dan malah semakin parah.
“Terus saya habisin kan obat yang dari dokter itu. Kemudian malah tambah banyak kayak gini, merah-merah kayak gini. Katanya gak apa-apa, bagus katanya kalau udah keluar kayak gitu. Pas saya balik lagi dia bilang, udah bu katanya, dibawa aja ke mana yang lebih lengkap peralatan medisnya,” kata Nurhalimah.
Dia mengaku sempat kebingungan ketika berencana membawa anaknya ke rumah sakit karena permasalahan ekonomi terlebih suaminya hanya berprofesi sebagai seorang pemulung. (Andi)