BOGOR DAILY – Ada tujuh poin yang saat ini sedang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor jelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 29 Mei 2020 nanti, menyusul penerapan New Normal.
Ke tujuh poin itu di antaranya :
1. Tetap memperketat aturan PSBB sampai tanggal 29 mei 2020.
2. Memperbanyak uji PCR/Swab Test ditempat- tempat yang padat dan rawan penularan Covid-19.
3. Meminta ASN untuk mulai mengurangi WFH, lihat ke masyarakat dan bekerja menyusun konsep New Normal di lingkup bidang tugasnya.
4. Mengaktifkan gugus tugas di kecamatan, RT,RW untuk membiasakan masyarakat bermasker, PHBS dan physical distancing.
5. Meminta relawan-relawan, karang taruna, kader posyandu, TNI,Polri, ASN untuk terus menerus memasyarakatkan protokol kesehatan di semua lapisan masyarakat, juga budaya baru seperti bersalaman tanpa sentuhan.
6. Meminta masyarakat melakukan penguatan antibodi bisa dengan vitamin atau dengan tanaman obat/herbal yang merupakan kekayaan di Kabupaten Bogor.
7. Mulai menyusun konsep New Normal di bidang kesehatan, pangan/pertanian, transportasi, pendidikan, perdagangan, pemerintahan, industri, pariwisata serta UMKM.
Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, ada beberapa hal yang harus di analisis secara hati-hati berkaitan dengan penerapan New Normal.
“Pertama analisis epdemiologi dimana kita harus mencermati dengan hati-hati kondisi grafik positif Covid-19, apakah penurunan ini benar-benar telah terjadi atau sementara,” katanya kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
Kemudian lanjut Politisi PPP ini, pihaknya juga akan benar-benar menganalisis Reproductive Number atau tingkat penularan dari satu orang kepada yang lainnya.
“Sampai dengan tanggal 19 Mei 2020, angka Reproductive Number di Kabupaten Bogor berada dikisaran 1,2 atau masih lebih besar dari satu. Kita berupaya untuk menekan angka itu sampai kurang dari satu. Semoga dengan semakin melandainya kurva, juga sudah tiga hari ini tidak ada penambahan kasus positif bisa merubah hasil penghitungan tersebut menjadi satu atau bahkan lebih kecil dari satu,” tukasnya. (Andi).