Bogordaily.net – RS BSH menggelar seminar awam sekaligus buka puasa bersama dengan jajaran Jasa Raharja, dan Apindo Kota Bogor, pada Kamis 28 Maret 2024.
Mengambil tema “Penanganan Terkini Trauma Kepala dan Tulang Belakang Pada Kasus Kecelakaan Kerja dan Lalu Lintas,” kegiatan tersebut digelar di Alamanda Living room, mulai pukul 16.30 WIB hingga berbuka bersama.
Dengan narasumber langsung dari Dokter Spesialis Bedah Saraf RS BSH, dr. Hermawan Rachman, Sp.BS, dan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS BSH, dr. Andre Tanuwijaya, Sp.KFR.
Adapun moderator yakni Dokter Spesialis Okupasi RS BSH, dr. Agustina Puspitasari, Sp.Ok., Subsp.BioKO (K).
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya, penyampaian sambutan dan juga pemaparan langsung seminar awam oleh para narasumber.
Seminar Awam
Direktur RS BSH dr. Esther Maria Ramono, M.M dalam sambutanya menyampaikan selamat datang dan juga apresiasinya kepada para jajaran Jasa Raharja dan Apindo Kota Bogor, serta tamu undangan lainnya dalam kegiatan seminar awam di RS BSH.
“Acara kita ini adalah seminar awam penanganan terkini trauma kepala dan tulang belakang pada kasus kecelakaan kerja dan lalu lintas dan kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama, oleh karena itu saya ucapkan selamat mengikuti seminar,” kata dr. Esther Maria Ramono, M.M.
Selanjutnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Bogor, Zulfikar Priyatna mengungkapkan, Apindo turut mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan seminar awam ini, dan pihaknya akan siap untuk senantiasa menjalin kerja sama dengan RS BSH.
“Kami dari Apindo sangat berterima kasih kepada kegiatan ini, dan ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat juga termasuk kami yang di Apindo mendapatkan manfaat, dan kami terhormat telah diundang,” ujar Zulfikar Priyatna dalam sambutannya.
Ilmu Bedah Saraf
Sementara itu, dalam pemaparan seminar awam ini Dokter Spesialis Bedah Saraf RS BSH, dr. Hermawan Rachman, Sp.BS, memaparkan terkait perkembangan ilmu bedah saraf di masa sekarang dan peningkatan yang terjadi di dunia bedah saraf di 10 tahun terakhir di indonesia.
“Hal pertama yang saya sampaikan kepada masyarakat adalah, bagaimana mindset masyarakat itu berubah, bedah saraf sekarang berbeda dengan dahulu karena bedah saraf sekarang lebih bagus, lebih canggih, dan lebih cepat, tingkat keberhasilan lebih tinggi, alat-alat lebih oke. Bedah saraf sekarang tidak sengeri dahulu pasien bisa langsung pergi bekerja,” ungkap dr. Hermawan Rachman, Sp.BS.
Kemudian membahas terkait jenis-jenis trauma kepala sesuai dengan lapisanya, dan bagaimana cara penanganan-penangannya dalam mentransfer pasien dengan baik dan benar.
“Cukup masyarakat mengetahui, untuk penanganan yang sering terjadi yaitu mentrasfer pasienya, dan kapan harus ke bedah saraf dan kemana masyarakat harus pergi ketika memerlukan layanan bedah syaraf, yang terpenting masyarakat tau dan paham harus kemana dalam melakukan tindakan bedah syaraf,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS BSH, dr. Andre Tanuwijaya, Sp.KFR. dalam pemaparanya menjelaskan terkait apa saja rehabilitasi pasien yang dilakukan usai melakukan bedah syaraf.
“Jadi tadi membahas tentang perawatan yang dilakukan tindakan setelah bedah syaraf, yaitu kita harus menilai dahulu tentang kondisi pasien seperti gangguna berjalan, menelan, gangguan aktifitas sehari hari dan pasien bisa ditentukan mau program rehabilitasi seperti apa dengan beragam layanan unggulan di RS BSH,” kata dr. Andre Tanuwijaya, Sp.KFR.
Adapun untuk di RS BSH, pelayanan rehabilitasi cukup lengkap, seperti terapi wicara, okupasi lalu layanan unggulan yaitu hidroterapi dan bisa latihan menggunakan sling, dan shock wave terapi, sehingga membantu pasien untuk pemulihan cedera.
Sementara itu, usai pemaparan kegiatan semibar awam dilanjutkan dengan kegiatan ramah tamah dengan para tamu undangan dan juga buka puasa bersama dan pembagian doorprize.(Albin Pandita)
