Thursday, 22 May 2025
Home Blog Page 18

Kemenkop: Satgas Nasional Pastikan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Sesuai Target

0

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), dan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, menggelar rapat koordinasi terkait penegasan pembagian tugas Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.9 Tahun 2025, dan Keputusan Presiden (Keppres) No.9 Tahun 2025.

Dalam kesempatan tersebut, telah terbentuk Satuan Tugas (Satgas) Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diketuai oleh Menko Bidang Pangan (Ketua Satgas) Zulkifli Hasan, Wakil Ketua I (Menkop) Budi Arie Setiadi, bersama Wakil Ketua II (Mendes PDT) Yandri Susanto, Wakil Ketua III (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Ketua IV (MenKKP) Wahyu Sakti T.

Sementara Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono ditunjuk sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian, bersama Ketua Pelaksana Harian I (Wamentan) Sudaryono, Ketua Pelaksana Harian II (Wamendagri) Bima Arya, Ketua Pelaksana Harian III (Wamendes PDT) Riza Patria, dan Ketua Pelaksana Harian IV (WamenKKP) Didit Herdawan.

Menkop Budi Arie Setiadi mengatakan, diperlukan langkah strategis, terpadu, terintegrasi, dan terkoordinasi antar kementerian/lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah, dalam melakukan optimalisasi dan percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Dari terbentuknya Inpres tersebut, sampai hari ini sudah ada 16.743 Desa/Kelurahan yang membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui musyawarah Desa/Kelurahan khusus. Yang paling banyak itu ada di Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 4.034 unit,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Terbatas Satgas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Budi Arie memastikan, pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dilakukan oleh masyarakat desa melalui musyarawah tanpa ada campur tangan atau keterlibatan Pemerintah Pusat. Sehingga pengurus-pengurus koperasi merupakan orang yang dipilih dan disepakati masyarakat desa.

“Sementara Kepala Desa sebagai Ex-Oficio Ketua Pengawas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Jadi warga desa semua berpartisipasi secara demokratis,” ungkapnya.

Menkop menegaskan, pada prinsipnya, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah menjalankan ekonomi keberlanjutan melalui penguatan tiga aspek. Pertama, People (SDM) Koperasi mulai dari Kepemimpinannya meliputi pengurus dan pengawas hingga pengelola dan para anggota.

Kedua, Organization (Kelembagaan & Usaha Koperasi), bagaimana terkait legalitas dan kelembagaan, Unit
usaha yg berkelanjutan, Digitalisasi, Tata kelola dan terpercaya. Lalu yang ketiga, adalah System (Ekosistem Kelembagaan & Usaha Koperasi).

“Bagaimana keberpihakan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, akses pasar dan pembiayaan, pendampingan maupun supervisi, serta dukungan masyarakat yang terus menerus diberikan penguatan,” tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Menko Zulhas) menyampaikan, saat ini, fokus utama adalah pada kerja keras yang dilakukan dalam membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Memastikan tugas-tugas Satgas sudah dilaksanakan dengan penuh dedikasi.

“Rakor ini menandai kelahiran Kepres No. 9 Tahun 2025 yang mengulas peran beberapa pemerintahan kelembagaan sebelumnya. Menunjukkan kesinambungan dan keserasian dalam langkah-langkah pembangunan yang diambil,” ucapnya.

Menko Zulhas mengatakan, pembentukan Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) telah ditetapkan untuk diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2025. Diikuti dengan tahap-tahap selanjutnya yang harus rampung tepat waktu.

Semua upaya ini, tegas Zulhas, bertujuan untuk membangun lebih dari 80 ribu koperasi yang beroperasi dalam waktu enam bulan.

“Harus selesai, termasuk daftar di Kementerian Hukum, Notaris dan lainnya selesai pada 30 Juni 2025. Yang dilanjutkan launching pada 12 Juli pada Hari Koperasi. Kemudian 28 Oktober 2025, diharapkan seluruh koperasi tersebut telah beroperasi,” sebutnya.

Selanjutnya, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan diberikan modal awal sekitar Rp3 miliar sebagai bentuk pinjaman, bukan hibah. Di mana kredit/pinjaman tersebut plafon yang diberikan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menko Zulhas menekankan, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Harapan besar terletak pada potensi ekonomi desa yang akan terbangun melalui koperasi-koperasi tersebut.

“Diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 2 juta pemuda di desa bekerja dan memiliki harapan,” katanya.

Sementara itu, Wamenkop Ferry Juliantono menambahkan, koordinasi Satgas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini memastikan terbentuknya 80 ribu koperasi.

Mengoordinasikan perumusan dan penetapan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih. Melakukan pmetaan potensi desa/kelurahan, mengoordinasikan pendampingan kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Baik itu dari aspek kelembagaan, usaha, dan penguatan sumber daya manusia untuk mendukung keberhasilan program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” ujarnya.

Diharapkan juga, Satgas Nasional bisa memutuskan secara cepat permasalahan dan hambatan (debottlenecking) yang menjadi kendala.

Termasuk mengoordinasikan pengembangan rencana bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam bentuk kantor koperasi, pengadaan sembako, simpan pinjam, klinik desa/kelurahan, apotek desa/kelurahan, pergudangan (cold storage), dan logistik dengan memperhatikan karakteristik, potensi dan lembaga ekonomi yang telah ada di desa.***

Wapres Gibran Rakabuming Raka Usulkan Anak Nakal Dibina di Pesantren, Bukan di Barak Militer

0

Bogordaily.net – Wakil Presiden () Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memberikan perhatian serius terhadap permasalahan kenakalan remaja, khususnya dalam hal penyalahgunaan narkoba.

Masalah ini masih menjadi momok di kalangan remaja, terutama di wilayah Sumatera Utara, yang saat ini tengah berjuang menghadapi tingginya angka kriminalitas terkait narkoba.

Gibran menyampaikan pandangannya tersebut dalam acara Muktamar Persatuan Umat Islam (PUI) yang berlangsung pada Kamis malam, 15 Mei 2025.

Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Kehadiran Gibran dalam forum tersebut tidak hanya menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai upaya menyoroti isu sosial yang berkembang di tengah masyarakat.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengeluhkan tingginya angka kriminalitas akibat penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.

Gibran Akan Kirim ke

Menanggapi hal tersebut, Gibran memberikan pandangannya dengan membandingkan kebijakan yang pernah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi dikenal dengan pendekatannya yang membawa anak- atau siswa bermasalah ke untuk mendapatkan pembinaan dan disiplin.

Mengambil pelajaran dari kebijakan tersebut, Gibran menawarkan solusi yang lebih terintegrasi dengan pendekatan keagamaan.

Ia berpendapat bahwa anak-anak yang terlibat kenakalan remaja dapat dibina melalui pondok , terutama yang berada di bawah naungan Persatuan Umat Islam (PUI). Menurutnya, pembinaan berbasis nilai agama dapat membantu para remaja kembali ke jalan yang benar.

“Tadi Pak Gubernur mengeluh masalah narkoba, ini PUI bisa digandeng ini Pak Gubernur. Mungkin ada Gubernur Jawa Barat yang mengirim anak-anak bandel ke barak. Ini bisa dikirim ke pondok-pondok pesantrennya PUI mungkin,” ujar Gibran, dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia pada Jumat, 16 Mei 2025.

Gibran Gibran Rakabuming Raka, menekankan bahwa upaya pembinaan melalui pondok tidak hanya relevan bagi Sumatera Utara, tetapi juga bagi seluruh Indonesia.

Menurutnya, pembinaan yang berbasis pendidikan agama bisa menjadi solusi untuk menekan angka kenakalan remaja secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Tidak hanya fokus pada masalah penyalahgunaan narkoba, Gibran juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang melibatkan remaja. Ia berharap dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, organisasi keagamaan, dan masyarakat, penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dapat ditekan secara signifikan.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Gibran juga berdiskusi mengenai berbagai aspek lain yang terkait dengan permasalahan sosial di Sumatera Utara.

Ia berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah daerah dalam menanggulangi kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. ***

Kader Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor : Muhadjir Effendy dan Napas Panjang Seorang Negarawan

0

Bogordaily.net – Di tengah dinamika nasional pasca-Pemilu 2024, publik merindukan sosok yang tak sekadar memiliki jabatan, tetapi juga menyandang kebijaksanaan.

Sosok yang tidak hanya lihai dalam berpolitik, tetapi juga teguh dalam prinsip dan melayani bangsa dengan napas panjang.

Dalam lanskap tersebut, nama Prof. Dr. hadir sebagai contoh nyata dari seorang negarawan, tenang, jernih, dan setia pada Merah Putih.

Kader Kabupaten Bogor Restu Kurniawan Wibawa mengatakan bahwa, penunjukan beliau sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) pada awal Mei 2025 bukan hanya keputusan strategis di sektor keuangan syariah, melainkan juga bentuk pengakuan terhadap integritas dan dedikasi panjang beliau dalam mengabdi kepada bangsa dan umat.

Sebagaimana dalam pengabdiannya yang terdahulu, Prof. Muhadjir menerima amanah ini dengan kepala tegak dan semangat pengabdian yang tulus.

Kiprah di Pendidikan: Menata Fondasi Bangsa

Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016–2019), Prof. Muhadjir tidak hanya mengelola administrasi pendidikan, tetapi membangun ulang fondasi karakter bangsa.

Ia menggagas Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk menjawab persoalan mendasar: lemahnya etika publik dan karakter generasi muda.

Tak hanya itu, ia memperkenalkan sistem zonasi sekolah guna menghapus diskriminasi pendidikan dan memeratakan kualitas di seluruh daerah. Kebijakan ini memang menuai pro dan kontra, tetapi dibaliknya terdapat komitmen besar untuk menghadirkan keadilan pendidikan dari Sabang sampai Merauke.

Ia juga berdiri bersama para guru, terutama guru honorer, memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka sebagai pilar utama pendidikan. Di tangan Prof. Muhadjir, pendidikan tidak hanya soal kurikulum, tetapi soal misi peradaban.

Menko PMK: Turun ke Akar Masalah

Sejak menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada 2019, Prof. Muhadjir dikenal sebagai pemimpin yang tidak tinggal di menara gading kekuasaan. Ia turun ke lapangan, menyambangi desa-desa, berdialog dengan rakyat miskin, dan menginspeksi langsung fasilitas layanan dasar.

Selama pandemi COVID-19, ia berperan penting dalam memastikan penyaluran bantuan sosial berjalan baik. Program seperti PKH, BLT, hingga Kartu Prakerja berhasil dijalankan secara masif di bawah koordinasinya.

Ia juga memperkuat sinergi antarkementerian untuk mengakselerasi penanggulangan kemiskinan ekstrem bukan sekadar angka, tetapi menyentuh kehidupan manusia.

Di hadapan para menteri, ia menjadi perekat. Di hadapan rakyat, ia menjadi juru bicara yang tenang dan meyakinkan. Gaya kepemimpinan Prof. Muhadjir yang tidak reaktif namun penuh tindakan konkret menjadi pembeda dalam kabinet.

BSI dan Misi Keumatan

Kini, saat negara mempercayakan beliau sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, kita melihat kesinambungan dari pengabdian itu. BSI bukan bank biasa. Ia adalah simbol dari harapan umat akan hadirnya sistem keuangan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga nilai dan keberkahan.

Prof. Muhadjir bukan orang asing di dunia perbankan syariah. Dalam dirinya hidup semangat ekonomi umat yang berpijak pada keadilan dan keberpihakan.

Dengan bekal pengalaman mengelola institusi besar, mulai dari Universitas Muhammadiyah Malang hingga kementerian, serta kepekaannya terhadap realitas sosial, beliau diyakini dapat mengarahkan BSI sebagai institusi keuangan yang membawa kemaslahatan.

Ia akan memastikan bahwa BSI tidak kehilangan ruh perjuangannya. Bahwa bank syariah tetap harus hadir di tengah rakyat kecil, di pasar-pasar tradisional, di kantong-kantong , dan di pelosok desa yang jauh dari jangkauan sistem keuangan konvensional.

Tradisi Muhammadiyah dan Etos Pelayanan

Sebagai kader Muhammadiyah, Prof. Muhadjir dibesarkan dalam tradisi pelayanan dan independensi. Ia lama menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan membawa nilai-nilai itu ke ruang-ruang birokrasi nasional. Di Muhammadiyah, ia belajar bahwa jabatan bukanlah alat untuk menguasai, tetapi untuk mempermudah pengabdian.

Ia tidak membawa nama Muhammadiyah untuk mencari posisi, tapi posisi yang datang karena integritas dan rekam jejaknya sebagai pelayan umat. Ketika banyak yang mencari kekuasaan lewat politik, Prof. Muhadjir menunjukkan bahwa kekuasaan yang bermanfaat justru lahir dari kepercayaan publik yang dibangun pelan-pelan melalui kerja nyata.

Keteladanan yang Langka

Di tengah polarisasi politik dan semarak pragmatisme, sosok seperti Prof. Muhadjir menjadi oase. Ia tidak ramai di media sosial, tapi kerja-kerjanya terasa. Ia tidak gemar retorika, tapi narasinya menyentuh. Ia tidak bicara tentang nasionalisme, tapi hidup dalam kesetiaan pada bangsa dan negara.

Inilah napas panjang seorang negarawan. Ia tidak terburu-buru mencari panggung, karena ia tahu pengabdian sejati tidak butuh sorotan. Ia tetap berdiri di tengah ketika banyak memilih pinggir, menjadi jembatan ketika banyak membangun tembok. ***

Albin Pandita

Ribuan Umat Islam Majelis Ukhuwah Bogor Raya Gelar Aksi Bela Palestina di Tugu Kujang

0

Bogordaily.net – Ribuan umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam kembali menggelar di halaman Tugu Kujang, Kota Bogor, Jumat 16 Mei 2025.

Setelah pelaksanaan shalat Jumat, massa terlebih dahulu berkumpul di Masjid Raya Bogor kemudian melakukan longmarch menuju halaman Tugu Kujang, Kota Bogor. Meski sempat diguyur hujan, massa tetap melanjutkan aksi tersebut.

Aksi tersebut digelar di momen peringatan Nakba dan juga dalam rangka solidaritas untuk warga Gaza, Palestina yang saat ini masih terus diperangi oleh pasukan penjajah Israel.

Peristiwa Nakba merupakan malapetaka terhadap bangsa Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel sejak tahun 1948 atau 77 tahun yang lalu. Setiap tanggal 15 Mei, bangsa Palestina memperingati hari Nakba.

Koordinator Ustaz Wilyudin Dhani mengatakan bahwa, saat ini masyarakat di Gaza masih terus dibunuh sebagai upaya genosida (pembersihan etnis) oleh penjajah Israel.

“Setiap hari kami terus mendengar kabar bahwa saudara-saudara kami di Palestina masih terus dibantai oleh penjajah zionis laknatullah,” kata Ustadz Wilyudin

Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah korban akibat genosida bertambah menjadi 52.908 orang gugur syahid dan 119.721 orang terluka sejak 7 Oktober 2023. Dan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak,” ungkap Ustaz Wilyudin Dhani saat membacakan pernyataan sikap di hadapan ribuan massa.

Oleh karena itu, kata Ustaz Dhani, di momen 77 tahun tragedi Nakba, yaitu peristiwa dimulainya penjajahan Yahudi atas Palestina pada 15 Mei 1948, kami sebagai masyarakat Muslim di Indonesia akan terus menyuarakan pembelaan terhadap bangsa Palestina.

Dalam aksi tersebut, mengeluarkan pernyataan sikap salah satunya mengutuk keras segala bentuk penodaan terhadap Masjidil Aqsha yang terus dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi yang dilindungi aparat penjajah Zionis. Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam agar siap siaga atas rencana ritual penyembelihan sapi merah yang berujung pada penghancuran Masjidil Aqsha oleh Zionis Israel.

“Demikian pernyataan sikap ini dibuat, semoga di hari Sayyidul Ayyam Jumat Mubarok ini Allah SWT sang Maha Kuasa menolong hambaNya dalam menghadapi segala bentuk kezaliman. Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir (Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan penolong),” ungkap Ustaz Dhani.

Sementara itu, ini diikuti banyak elemen dari ormas dan lembaga Islam, mereka antara lain Persatuan Islam (Persis) Kota Bogor, HASMI (Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami), Front Persaudaraan Islam (FPI), berbagai Majelis Taklim, Pondok dan komunitas Islam lainnya. ***

Albin Pandita

Jejak Memo Hermawan yang Serukan “Walk Out” Karena Tersinggung Sama KDM

0

Bogordaily.net dan jadi perbincangan setelah serukan “” saat rapat paripurna di gedung DPRD Jawa Barat.

Pagi itu, Jumat 16 Mei 2025, Gedung DPRD Jawa Barat tiba-tiba terasa lebih panas dari biasanya. Bukan karena cuaca. Tapi karena suasana. Karena kata-kata. Karena ego.

berdiri. Lalu bicara. Satu dua kalimat. Lalu… mengajak keluar. Bukan jalan-jalan. Tapi keluar dari ruang sidang. Dari rapat paripurna.

Suaranya keras. Isinya jelas: ia dan seluruh Fraksi PDIP harus walk out. Harus meninggalkan ruangan.

Dan mereka pun berdiri. Satu per satu. Dipimpin Memo. Diikuti Doni Maradona Hutabarat. Dan termasuk Wakil Ketua DPRD Jabar dari PDIP, Ono Surono.

Satu fraksi keluar. Tanpa gaduh. Tanpa sorak. Tapi cukup untuk menggetarkan ruang dewan yang selama ini terasa penuh basa-basi.

Apa yang terjadi?

Sehari sebelumnya, ada Musrenbang. Ada Dedi Mulyadi. Ada pernyataan yang—menurut mereka—merendahkan martabat lembaga DPRD.

Pernyataan itu menohok. Tidak langsung menyebut nama, tapi cukup dalam menusuk harga diri.

“Kalau gubernur tidak butuh pendapat DPRD, ya tidak usah bahas Raperda di sini!” begitu kira-kira Doni membuka interupsi, sesaat setelah sidang dimulai.

Lalu Memo menyambung. “Kalau tidak ada klarifikasi dari Gubernur, tidak usah lanjut. Marwah DPRD harus dijaga. Harus ada etika antarlembaga. Ini Trias Politika, bukan one man show.”

Dan hari itu, sidang yang semula akan membahas pandangan fraksi tentang Raperda, berubah menjadi panggung protes terbuka.

Antara eksekutif dan legislatif. Antara Memo dan Gubernur.

Lalu siapa ?

Ia lahir di Garut. Tahun 1953. Nama yang sudah lama bergema di dunia politik lokal Jawa Barat.

Dulu pernah jadi Wakil Bupati. Lalu Bupati Garut. Gantikan Agus Supriadi yang terjerat kasus korupsi. Ia tidak terseret. Ia justru menyelesaikan periode itu.

Kini ia kembali—di kursi DPRD Jabar. Dua periode. Duduk sebagai Ketua Fraksi PDIP. Tapi masih seperti dulu: keras, tidak suka basa-basi, dan tidak takut berbeda suara.

Ia mungkin tahu: walk out tidak menyelesaikan masalah. Tapi hari itu, ia ingin mengirim pesan.

Bahwa harga diri lembaga ini tidak untuk ditawar. Tidak untuk dikecilkan. Bahkan oleh seorang Gubernur.

Dan sidang pun terus berjalan. Tanpa Fraksi PDIP.

Tapi dengan satu catatan sejarah: bahwa pernah, satu Memo bisa membuat satu fraksi memilih keluar. Demi harga diri.***

Belum Usai Hebohnya Fantasi Sedarah, Kini Muncul Lagi Grup Facebook Suka Duka

0

Bogordaily.net – Setelah dihebohkan dengan kemunculan , kini muncul grup lainnya yakni ‘Suka Duka’ yang sama-sama memuat konten-konten tidak pantas.

Grup ini menuai kecaman keras dari warganet karena dinilai serupa dengan kasus viral sebelumnya, yaitu grup ‘‘ yang dikenal menyebarkan konten menyimpang terkait hubungan keluarga kandung.

Kemunculan grup ini pun memperkuat keresahan publik tentang lemahnya pengawasan dan moderasi konten di platform media sosial, khususnya .

Konten Menyimpang di Grup ‘Suka Duka’ Keberadaan grup ‘Suka Duka’ dengan anggota mencapai lebih dari 41,9 ribu orang menjadi sorotan setelah salah satu pengguna akun @laviencapri mengunggah tangkapan layar percakapan dari grup tersebut.

Dalam percakapan itu, terdapat unggahan tidak senonoh dari akun bernama Rama Raka, yang membuat banyak warganet marah dan merasa jijik.

Reaksi Keras Netizen

Salah satu unggahan yang memicu kemarahan warganet adalah unggahan dari akun bernama Rama Raka yang menulis pada grup tersebut:

“Hubungan intim dengan ibu kandung itu dilarang, tetapi itu yang paling nikmat.”

Ucapan tersebut langsung menuai kecaman. Akun Twitter @Brainrot_anuela menanggapi dengan keras.

“Benci banget dari dulu sama orang yg kek ginian,apa mereka gak bisa nahan nafsu mereka kah? Bayangin,orang tua mereka yg sudah ngebesarin mereka dari bayi berharap jadi anak yg bener tapi karena kebanyakan nonton bok*p jadi tolol,najis g*blok gini. Ga banget deh.”

Banyak netizen mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil langkah hukum terhadap grup ini. Beberapa dari mereka bahkan langsung melaporkan grup ‘Suka Duka’ ke akun resmi @DivHumas_Polri dengan harapan agar kasus ini ditangani secara serius.

“@DivHumas_Polri Pak, tolong dong ditindak ini terkait FB. Pelecehan seksual begini,” tulis salah satu netizen.

Kemkomdigi Bertindak Tegas

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah mengambil langkah tegas dalam menanggapi munculnya grup kontroversial di media sosial ‘Fantasi Sedarah’.

“Grup itu memuat konten fantasi dewasa anggota komunitas terhadap keluarga kandung, khususnya kepada anak di bawah umur,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar.

Usai viral, Kemkomdigi langsung melakukan pemblokiran terhadap enam grup konten negatif tersebut.

“Kemkomdigi dengan sigap menindaklanjuti aduan masyarakat dan telah melakukan pemutusan akses terhadap enam grup ,” katanya.

Selain melakukan pemblokiran konten negatif, Kemkomdigi juga melakukan koordinasi dengan Platform Meta sebagai induk atas penyebaran paham yang bertentangan dengan norma tersebut.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Meta untuk melakukan pemblokiran atas grup komunitas tersebut,” ujarnya. ***

 

Usai Viral Tarif Parkir Alun-Alun Empang, Polsek Bogor Selatan Limpahkan Kasus ke Satgas Saber Pungli

Bogordaily.net – Setelah keluhan masyarakat terkait yang tidak wajar di kawasan , Bogor, di media sosial, Polsek Bogor Selatan langsung melakukan koordinasi bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).

Kapolsek Bogor Selatan, AKP Sonson Sudarsono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghimpun berbagai keterangan dari saksi dan warga sekitar guna memperjelas situasi yang terjadi.

Menurut AKP Sonson, pihaknya ingin memastikan bahwa proses penyelesaian masalah ini berjalan secara kondusif tanpa menimbulkan keresahan baru di masyarakat

“Kami dari Polsek Bogor Selatan telah mengumpulkan keterangan dari berbagai saksi termasuk warga sekitar, agar persoalan ini menjadi lebih jelas dan terang benderang,” ujar AKP Sonson, Jum’at 16 Mei 2025.

Langkah ini dilakukan agar permasalahan dapat diselesaikan secara kondusif tanpa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Untuk itu, musyawarah lintas instansi pun digelar di kantor Kecamatan Bogor Selatan. Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran Muspika, mulai dari camat, koramil, lurah, perwakilan RS UMMI, DKM Masjid hingga ketua RT dan RW.

Dalam pertemuan tersebut, disampaikan harapan agar pengelolaan parkir di kawasan dapat lebih tertata dan melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal secara positif.

“Kami juga mengusulkan agar kegiatan perparkiran di sana dikoordinasikan secara resmi dengan pihak-pihak terkait,” tambah AKP Sonson.

Rapat Lintas Intansi

Untuk memperkuat langkah penyelesaian, digelar rapat lintas instansi di kantor Kecamatan Bogor Selatan. Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran Muspika, mulai dari camat, koramil, lurah, perwakilan RS UMMI, pengurus DKM Masjid, serta ketua RT dan RW setempat.

Forum ini bertujuan agar seluruh pihak dapat memberikan pandangan dan masukan mengenai pengelolaan parkir di kawasan secara lebih tertib dan terstruktur.

AKP Sonson juga menyampaikan harapannya agar pengelolaan parkir tidak hanya mengutamakan keuntungan pribadi, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal secara positif.

Tak hanya itu, Ketua Tim Satgas Saber Kota Bogor, AKBP Indra Ranu Dikarta, menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti setiap laporan yang diterima dari masyarakat.

“Setiap ada pengaduan dari masyarakat, pasti akan kami dalami. Kami mengapresiasi langkah cepat Polsek Bogor Selatan dalam menangani kasus ini,” tegas AKBP Indra.

Awal Mula Kasus

Kasus ini mencuat setelah warga melaporkan yang dianggap tidak masuk akal melalui media sosial. Video dan foto yang menggambarkan biaya parkir tinggi tersebut langsung menuai kritik tajam dari masyarakat.

Tidak sedikit warganet yang menilai praktik pungutan liar ini perlu segera dihentikan agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pengunjung.

Polsek Bogor Selatan kemudian memutuskan untuk melimpahkan kasus ini kepada Satuan Tugas Saber Pungli Kota Bogor guna melakukan penyelidikan lebih mendalam.

Dengan adanya pelimpahan kasus ini ke Satgas Saber Pungli, diharapkan ada solusi jangka panjang yang dapat memastikan di kawasan lebih transparan dan tidak lagi merugikan pengunjung.

Pemerintah setempat juga akan turut serta dalam pengawasan agar masyarakat tidak merasa terbebani dengan biaya parkir yang tidak wajar.

(Ibnu Galansa)

 

Ig Ida Nurhayati Sekdes di Lamongan Diserbu Netizen 

0

Bogordaily.net – Akun   Ida Nurhayati di Lamongan mendadak jadi buruan warganet.

Bukan karena kontennya menginspirasi. Tapi karena skandal yang menggelegar dari sebuah desa kecil bernama Kendalkemlagi di Lamongan.

Ya, sebuah desa yang mungkin tak banyak orang tahu sebelumnya.

Tapi sejak akun @cat.warrior.lamongan mengunggah kisah kelam dua perangkat desa itu, nama Iwan Fanani dan Ida Nurhayati langsung .

Bukan karena prestasi. Tapi karena dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.

Ini seperti drama. Tapi bukan di televisi. Ini nyata. Di desa. Di sekitar kita.

Konon, akun Iwan Fanani dan Ida Nur Hayati langsung jadi buruan. Dicari-cari netizen.

Entah untuk dibully, atau sekadar ingin melihat wajah dua sosok yang kini disebut-sebut sebagai “duo b4ngs*t” — begitu kata si pengunggah @cat.warrior.lamongan. Kasar? Ya. Tapi begitu ekspresi netizen hari ini.

Unggahan itu tak cuma soal perselingkuhan. Tapi juga menyebut KDRT. Disebutkan, sang istri Iwan Fanani babak belur. Di depan umum. Ada saksi. Ada luka. Dan ada kemarahan kolektif.

Yang menarik — dan agak menakutkan — adalah bagaimana warga yang menyebar kisah ini justru diancam balik.

Katanya, ada DM berisi surat dari pengacara. Disuruh minta maaf. Kalau tidak, katanya, akan dibawa ke jalur hukum. Warga biasa dilawan hukum. Mengerikan, bukan?

Dan seolah belum cukup, nama baru muncul: Khotimatus Sa’adah. Disebut sebagai kakak dari Iwan Fanani.

Ikut bersuara, ikut mencari siapa saja yang menyebarkan kabar soal adiknya. Entah untuk membela, atau menekan. Tidak jelas. Tapi yang pasti, akun-akun yang mengunggah kisah ini mulai diburu.

Ya media sosial hari ini bisa mengangkat siapa saja jadi . Tapi juga bisa menjatuhkan.

Bisa membongkar rahasia. Bisa membuka aib. Bahkan bisa mengubah nasib.

Dan kini, akun Iwan Fanani dan Ida Nurhayati jadi simbol: bahwa kekuasaan kecil di desa pun bisa tergelincir oleh skandal besar. Bukan karena tidak tahu aturan. Tapi mungkin karena merasa tak akan ketahuan.

Padahal, di era sekarang, tidak ada yang benar-benar bisa disembunyikan.***

Pembuat Grup Facebook Fantasi Sedarah Dikuliti Netizen. Siapa Dia?

0

Bogordaily.net – Pembuat Grup itu kini sedang diburu. Bukan polisi. Tapi warganet. Mereka geram. Mereka tersinggung. Mereka marah.

Secepat itu algoritma media sosial menyingkap apa yang semula sembunyi. Nama grupnya mencolok: . Tempat para penyimpang berkumpul.

Bukan sembunyi di lorong gelap, tapi justru terang-terangan di .

Begitu nama grup itu muncul di X—dulu Twitter—dan kemudian di TikTok, mulailah perburuan dilakukan.

Siapa sebenarnya pembuat Grup itu? Kenapa bisa ada ribuan orang yang tergabung di dalamnya?

Angkanya mengejutkan. 26.964 anggota. Seakan-akan ini komunitas yang resmi. Bukan sekadar segelintir penyimpang.

Mereka aktif. Mereka mengirim tulisan. Bahkan foto. Tak sedikit yang melecehkan anak-anak di bawah umur. Saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh. Tak tega.

Alhasil,  warganet mendadak jadi detektif. Di X, akun @tanyarlfes pertama kali mengungkapkan ini.

Dari sana, meledaklah ke mana-mana. Seruan untuk report massal mulai muncul. Tak hanya grupnya. Tapi juga akun-akun yang terlibat. Apalagi sebagian besar pakai identitas palsu.

Namun tetap, ada satu yang paling dicari: Identitas pembuat Grup .

Siapa dia?

Itulah pertanyaan yang sampai sekarang belum bisa dijawab. belum bicara. Belum merespons.

Tapi tekanan makin kuat. Karena ini bukan hanya soal penyimpangan. Ini soal moral. Soal anak-anak.

Tapi angka dan fakta tidak bisa dibantah. Grup seperti itu bukan sekadar harus dihapus. Harus diusut. Harus dihentikan sampai ke akarnya.

Karena, bagaimana bisa 26 ribu orang begitu leluasa membangun “dunia” seperti itu? Di tengah semua regulasi. Di tengah semua sensor. Jawabannya satu: karena semua lengah.***

Masih Jumat Berkah! Klaim Saldo Gratis Rp199.000 via Link DANA Kaget Hari Ini, Cukup Klik Sekali

0

Bogordaily.net – Masih suasana Jumat berkah, saldo gratis hingga Rp199.000 melalui tautan link kaget hari ini bisa Kamu dapatkan dan langsung cair ke dompet elektronik.

Tak perlu khawatir soal biaya, karena saldo ini bisa diklaim secara cuma-cuma aias gratis  oleh siapa saja yang beruntung mengakses tautan sebelum kehabisan kuota.

Fitur Kaget semakin populer di kalangan pengguna karena menawarkan kemudahan dalam berbagi saldo secara instan.

Link Kaget banyak dicari karena menawarkan kesempatan mendapatkan saldo gratis tanpa perlu melakukan top up.

Selain itu, proses klaimnya sangat mudah, hanya membutuhkan beberapa langkah cepat. Namun, karena jumlah saldo terbatas, pengguna dituntut bergerak cepat sebelum kuota habis.

Hanya dengan satu tautan, siapa pun dapat ikut menikmati rezeki berupa uang gratis tanpa perlu syarat yang merepotkan. Namun, ada satu hal penting yang harus diperhatikan, siapa cepat dia dapat.

Apa Itu Kaget?

Kaget adalah fitur unggulan dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna berbagi saldo kepada banyak orang melalui tautan khusus.

Biasanya, link ini dibagikan oleh pengguna Premium, komunitas online, atau pihak yang ingin berbagi kebahagiaan, seperti perusahaan dalam event promosi.

Begitu link Kaget dibagikan, siapa pun yang mengaksesnya terlebih dahulu akan mendapatkan saldo sesuai dengan nominal yang ditentukan oleh pembuat link.

Saldo yang diterima bisa bervariasi, mulai dari Rp1 hingga ratusan ribu rupiah, bergantung pada total yang dibagikan.

Cara Klaim Saldo DANA Gratis dari DANA Kaget

Karena jumlah saldo yang tersedia terbatas, pengguna harus bertindak cepat agar tidak kehabisan kesempatan. Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mendapatkan saldo gratis dari DANA Kaget:

1. Cari Link DANA Kaget yang Dibagikan

Link DANA Kaget biasanya dibagikan di grup WhatsApp komunitas, akun media sosial, atau forum online. Pastikan hanya mengakses link dari sumber terpercaya agar terhindar dari upaya penipuan.

2. Login ke Aplikasi DANA

Pastikan akun DANA Anda aktif dan sudah masuk ke aplikasi. Jika belum, segera unduh aplikasi DANA dari Google Play Store atau App Store dan lakukan pendaftaran.

3. Klik Link dan Tunggu Proses

Klaim Klik link yang Anda temukan, dan tunggu hingga sistem DANA memproses klaim saldo. Jika beruntung, saldo akan langsung masuk ke akun DANA Anda.

4. Cek Saldo di Aplikasi DANA

Untuk memastikan keberhasilan klaim, buka aplikasi DANA dan periksa saldo di menu utama. Jika saldo bertambah, berarti Anda berhasil mendapatkan DANA Kaget.

Untuk menghindari risiko, selalu periksa keaslian link yang dibagikan, dan jangan pernah memberikan informasi sensitif kepada pihak yang tidak dikenal.

Untuk itu segera klaim saldo DANA gratis Rp199.000 Anda hari ini dan nikmati kemudahan bertransaksi digital.

Disclaimer:  Nominal saldo yang ditampilkan mungkin berbeda dengan yang Anda dapatkan. Pastikan untuk memeriksa ketentuan pada masing-masing link yang Anda klaim.