Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorKeturunan KH Abdullah Bin Nuh Tolak Disebut Pendiri HTI

Keturunan KH Abdullah Bin Nuh Tolak Disebut Pendiri HTI

BOGOR DAILYHizbut Tahrir Indonesia (HTI) akhir-akhir ini memang sedang menjadi berbincangan yang hangat. Pasalnya Organisasi Masyarakat yang mengusung khilafah tersebut telah resmi dibubarkan oleh Pemerintah, karena HTI dianggap merupakan organisasi anti pancasila. Namun dibalik pembubaran HTI tersebut isue miring menghampiri salah satu ulama Kota Bogor, KH Raden Abdullah Bin Nuh dianggap sebagai pendiri dan penyebar paham Hizbut Tahrir di Indonesia.

Adanya isue miring tersebut langsung ditegaskan oleh KH Mustofa Abdullah Bin Nuh yang merupakan anak dari KH Raden Abdullah Bin Nuh. Menurutnya bukan pendiri maupun penyebar khilafah Hizbut Tahrir di Indonesia. Karena orang yang menyebarkan HTI di Indonesia adalah Ustaz Abdurrahman Al Baghdadi. Menurutnya sang ayah Abdullah Bin Nuh memang pernah bertemu dengan Ustaz Abdurrahman Al Baghdad di Sydney, Australia pada tahun 1980-an.

“Al Baghdadi mencintai dan mengidolakan sosok . Dan ketika mamak pulang ke Indonesia Al Baghdadi ikut dan tinggal di Bogor. Bahkan Al Baghdadi dianggap sebagai anak angkat,” ujarnya di Yayasan Islamic Center Al Ghazaly.

Awal mula pertemuan Mamak dengan Al Baghdadi ketika tahun 1980, saat itu Mamak ini sedikit kecewa dengan anaknya yang tinggal di Australia karena lama tidak pulang-pulang bahkan telah menikah dengan asing. Menghilangkan kekecewaan Mamak mendapatkan kenalan orang imigran arab Libanon di Australia.

“Al Baghdadi juga belajar agama kepada Mamak, karena semasa hidupnya Mamak merupakan sosok yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam,” terangnya.

Selain itu, menurut kiyai Toto juga bahwa Al Baghdadi ini sejak tinggal di Libanon telah mengenal ajaran Hizbut Tahrir. Maka tak heran ketika di Indonesia dia berusaha menyebarkan pemahaman tersebut.

“Baghdadi remaja ini sejak di Libanon sudah mengenal akar Hizbut Tahrir, di sini dia menyebarluaskan,” paparnya.

Karena sosok Mamak yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam. Menurutnya Mamak berteman dengan siapa saja meski berbeda aliran. Karena itulah, dia diterima semua kalangan muslim. Dan ia juga menjadi sosok yang dicintai semua muslimin karena ilmu dan pemahamannya terhadap ajaran Islam sangat luas.

“Wajar saja kemudian timbul statement-statement dari pihak yang merasa Mamak ini sebagai pendiri dan penyebar Hizbut Tahrir di Indonesia,” katanya. (mam)