Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorJaringan Alumni PMII Minta Jokowi Usir Kedubes AS

Jaringan Alumni PMII Minta Jokowi Usir Kedubes AS

BOGOR DAILY–  Jaringan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengecam Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pernyataan sepihak Trump yang berencana memindahkan kantor perwakilannya ke kota suci itu dianggap telah membangkitjan amarah umat islam di seluruh belahan dunia.

Koordinator Jaringan Alumni PMII Asep Awaludin Hanafi mendesak agar  Presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah mengeluarkan nota protes atas pernyataan sikap Trump untuk menggalang kekuatan negara islam di seluruh dunia guna menentang kebijakan Israel dan Amerika Serikat.

Bahkan, mewakili organisasinya,  Asep Awaludin juga meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas atas pernyataan sikap AS yang dinilai telah melanggar nota kesepakatan Internasional berkenaan dengan upaya perdamaian Israel-Palestina.

“Kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengusir kedubes Amerika di Indonesia dan menggalang kekuatan negara islam di seluruh dunia untuk memprotes kebijakan itu,”cetus Asep.

Bahkan ia pun mengajak agar seluruh kelompok masyarakat dari semua lapisan untuk turut menggalang kekuatan atas . Hal ini dianggap penting untuk memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia mengutuk kebijakan negeri adidaya tersebut.

“Kita perlu galang kekuatan kelompok islam dari mulai ormas, OKP, tokoh agama, cendekiawan  untuk menolak kebijakan tersebut,”tegasnya.

Seperti diketahui, Minggu (10/12) hari ini, ribuan massa melakukan aksi protes langsung di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS.  Bahkan, Presiden Joko Widodo atas nama rakyat Indonesia telah memberikan pernyataan resmi berupa nota protes terhadap sikap Trump. Presiden Jokowi juga menolak penetapan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

“Kami menilai Presiden sangat memahami, menghayati dan menghormati kebathinan masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam dan menjadikan keberagamaan sebagai faktor pemersatu Bangsa Indonesia,”terangnya.

Menurutnya, negara dan seluruh rakyat Indonesia, apapun agamanya, harus mengecam dan menentang sikap Amerika Serikat dianggap memancing instabilitas baru di dunia.  “Ini harus menjadi cara pandang kita sebagai bangsa yang beragama dalam kerangka menjaga NKRI dan merawat kebhinekaan,”tandasnya. (*)