BOGORDAILY- Pemerintah Kota Bogor mengaku sudah berkirim surat untuk mendatangi sejumlah perusahaan ojek online di Jakarta. Pembatasan ojek online juga akan dilakukan terutama untuk tempat ngetem yang menggunakan shelter yang ada di Kota Bogor.
“Kita sudah bersurat dengan perusahaan ojek online untuk melakukan koordinasi. Walikota ingin ngobrol dengan perusahaan ojek online tersebut tentang pengaruhnya terhadap transportasi di Kota Bogor,” tegas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati kepada wartawan, Jumat (17/2/2017).
Rakhmawati mengakui, untuk saat ini Pemkot Bogor memang belum bisa melarang keberadaan angkutan onlinetersebut. Sebab, angkutan online tidak terdaftar di Kemenhub sehingga sulit membuat pihaknya untuk melakukan tindakan.
“Maraknya angkutan online memang berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot dan bus Trans Pakuan milik BUMD PDJT. Tetapi juga masyarakat sudah cerdas memilih transportasi yang cepat dan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan angkot hingga dua kali untuk satu tujuan,” tuturnya.
Jika akan menindak angkutan online yang mangkal sembarangan di shelter-shelter yang ada di Kota Bogor, Dishub pun sudah bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota. Sehingga jika nantinya angkutan online pun bisa ditindak tegas. “Bisa diterapkan tilang, atau bagaimana. Yang jelas dengan begitu kan bisa ditindak juga angkutan online ini,” ungkapnya. (met/bd)
Link Video:
Yaelah kok orang cari nafkah di larang larang si aneh banget nih pemkot bogor, SAVE OJEK ONLINE GOGRABBER