Thursday, 2 May 2024
HomeKabupaten BogorAngkot Ber-AC Enggak Laku di Kabupaten Bogor

Angkot Ber-AC Enggak Laku di Kabupaten Bogor

BOGOR DAILY-Rencana program angkutan perkotaan (angkot) yang harus dilengkapi pendingin ruangan atau AC nam­paknya dianggap hanya angan-angan belaka. Di Kabupaten Bo­gor, program itu sudah dimulai sejak 2009. Namun dari sepuluh angkot yang mengik­uti program, semuanya tak dimi­nati warga. Alasannya, penumpang tidak mau membayar tarif yang sudah ditentukan.

Angkot dengan fasilitas AC itu pun memiliki tarif yang lebih ma­hal. Dari data Dishub Kabupaten Bogor ditetapkan selisih Rp1.000 dari harga tarif angkot biasa. Namun karena ba­nyaknya masyarakat yang mem­bayar dengan tarif angkot biasa, maka sopir angkot mengambil kebijakan untuk mematikan AC.

“Tapi setelah kita terapkan banyak penumpang yang ti­dak mau bayar dengan tarif yang ditentukan, apalagi dengan jarak terjauh mereka bayar dengan tarif normal. Oleh karena itu, banyak sopir yang mematikan AC tersebut,” kata Kepala Seksi (Kasi) Ang­kutan di Dishub Kabupaten Bogor Joko Handrianto.

Menurut Joko, pihaknya juga tidak bisa menolak ke­inginan sopir angkot terkait mematikan AC tersebut. Sebab, mereka terkendala dengan masyarakat yang tidak mau membayar tarif. Sehingga penerapan angkot AC tidak diteruskan karena tidak efek­tif. “Yang pasti kita sudah uji coba sejak 2009. Tapi kendalanya karena masyarakat tidak mau bayar tarif,” ujarnya.

Dengan dipasangnya AC, sambung dia, masyarakat sebetulnya dapat merasakan sejuk ketika berada dalam angkot. Apalagi, ada nilai plus untuk masyarakat yang me­naiki , yaitu mendapat suasana yang nyaman. Sehingga masyara­kat bisa menyadari untuk pembayaran tarif yang ber­beda ini. “Masyarakat juga bisa memahami kalau angkot menggunakan AC itu tarifnya berbeda dengan angkot nor­mal,” jelasnya.

Soal rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menargetkan semua angkot wajib menggunakan AC, ia mengaku akan coba tempuh saat pemilik angkot melakukan peremajaan. Sebab, perubahan itu bisa dilakukan saat angkot melakukan pe­remajaan. “Yang pasti jika ada peremajaan maka kita ajukan untuk penggantian angkutan dengan fasilitas AC,” tutupnya.