Friday, 29 March 2024
HomeNasionalNining Tenggelam 1,5 Tahun Cuma Rekayasa, Ini Krononya

Nining Tenggelam 1,5 Tahun Cuma Rekayasa, Ini Krononya

BOGOR DAILY- Nining Sunarsih (52) dilaporkan hilang tenggelam pada 8 Januari 2017 saat berwisata di Pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Keluarga, Tim SAR hingga kepolisian kehilangan jejak Nining. Belakangan, Nining pulang dengan kondisi tubuh penuh pasir.

Belakangan kisah itu terungkap hanya sebuah rekayasa. Berikut rentetan fakta rangkaian peristiwa Nining tersebut.

8 Januari 2017

Nining dikabarkan hilang tenggelam, saksi mata saat itu Tini dan Dedah yang membuat laporan ke Tim SAR dan kepolisian. Kabar beredar, Nining sempat melambaikan tangan saat terseret arus pantai selatan.

Sabtu 30 Mei 2018
8.00 WIB

Paman Nining, Jejen, mengaku bermimpi didatangi Nining dan meminta dijemput di tempat pertama dikabarkan hilang. Mengaku mendapat mimpi yang sama selama tiga hari berturut-turut, Jejen menceritakan mimpinya itu lalu mengajak anggota keluarga berikut Tating orang tua Nining untuk mendatangi ke Palabuhanratu.

21.00 WIB-23.50 WIB

Sebanyak 10 orang keluarga Nining berangkat menuju pantai, tepat pukul 00.00 WIB Nining ditemukan tergeletak dengan kepala ke arah pantai. Bajunya basah kuyup penuh dengan pasir. Bahkan setelah tiba di rumah Tating menemukan banyak pasir dirambut Nining.

Minggu 1 Juli 2018

Kehebohan melanda Kampung Cibunar, RT 5 RW 2, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi. Warga berduyun-duyun mendatangi kediaman orang tua Nining. Saat itu beredar kabar Nining pulang setelah 1,5 tahun dikabarkan hilang tenggelam. Elah, adik Nining dan Tating ibunda Nining bercerita kisah ‘ajaib' yang dialami Nining kepada warga.

Kisah Nining sampai ke telinga Polsek Kadudampit. Polisi berusaha meredam isu mistis dan meminta warga untuk lebih berpikir logis. Tidak lama setelah itu Nining menjalani perawatan, lalu pulang dengan alasan tidak ada biaya.

Senin 2 Juli 2018

Kisah mistis tentang Nining kian berhembus kencang. Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo bahkan turun langsung untuk melihat peristiwa itu. Saat itu, Susatyo meminta agar publik berpikir secara logis. Sebagai bukti bahwa peristiwa Nining bukan mistis dan gaib, Susatyo berjanji akan mengungkap hingga tuntas.

Di hari yang sama, Susatyo membujuk keluarga agar Nining bisa menjalani pengobatan. Keluarga awalnya menolak, setelah mendapat jaminan dari kepolisian akhirnya Nining dirawat di RSUD R Syamsudin SH.

Selasa 3 Juli 2018 

Satu persatu fakta mulai terungkap. Polisi mengumpulkan setiap informasi dari sejumlah saksi. Total tujuh orang diperiksa yang mayoritas keluarga dan tetangga dekat Nining. Polisi tidak mau gegabah dan baru akan menyampaikan hasil penyelidikan setelah proses medis di rumah sakit selesai.

Di hari yang sama tim medis RSUD R Syamsudin SH menggelar rilis. Hasilnya, Nining tidak memiliki bekas atau tanda-tanda seperti korban tenggelam. Dokter menegaskan memang ada bekas pasir tapi tidak ada cairan aneh di organ dalam Nining. Hari itu juga Nining di konsultasikan ke Dokter Spesialis Kejiwaan.

Rabu 4 Juli 2018

Dokter akhirnya membuat pernyataan, Nining mengidap depresi berat dengan psikotik alias mengalami gangguan kejiwaan. Penyebab depresi berat bisa karena Nining bertahan hidup setelah hilang atau ada dugaan karena tekanan.

Kamis 5 Juli 2018

Setelah mengantongi banyak informasi dari sejumlah saksi, polisi membuat pernyataan tidak ada unsur mistis dalam kisah hilangnya Nining. Hari itu polisi menjemput seorang perempuan yakni Dedah yang tidak lain adalah adik Nining sebagai saksi kunci. Dedah juga diketahui sebagai orang yang bersama Nining saat dinyatakan hilang.

Jumat 6 Juli 2018

Polisi merampungkan penyelidikan. Dalam rilisnya polisi dengan tegas mengungkap kisah lalu pulang adalah rekayasa. Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo memastikan Nining sengaja menghilangkan diri karena hutang piutang. Polisi belum memastikan ada atau tidaknya pihak yang akan dijerat secara pidana. Sebab hingga kini proses penyidikan masih berlangsung.