Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorTragis! Siswi SMP Jonggol Jadi Pemuas Nafsu Ayah Kandung

Tragis! Siswi SMP Jonggol Jadi Pemuas Nafsu Ayah Kandung

BOGOR DAILY Belum kering tangis orang tua siswi SMK Citeureup, FN (15), yang tewas akibat diperkosa, peristiwa tak bermoral kembali terjadi di Bumi Tegar Beriman. Seminggu jelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli nanti, kekerasan seksual terhadap anak terjadi lagi di Jonggol, Kabupaten Bogor. Mirisnya, sang pelaku merupakan ayah kandung korban.

Baru pekan lalu siswi SMK di Citeureup meninggal dunia karena depresi usai diperkosa gerombolan pemuda. Kini di Jonggol seorang ayah berinisial SN tega menggauli anak kandungnya sendiri, LC (14).

Anak pertama dari tiga bersaudara itu dipaksa jadi budak nafsu sang ayah. Sejak duduk di bangku SD, ia harus melayani keinginan syahwat ayahnya.

Selama empat tahun, LC yang masih bau kencur itu dipaksa melakukan hubungan intim dengan ayah kandungnya.

Kisah ini berawal saat ayahnya mengajak korban yang masih duduk di bangku kelas IV SD jalan-jalan ke Pantai Carita, Banten.

Menurut penuturan korban, warga Desa Sukamaju, Jonggol, ketika itu dirinya diajak mandi bareng dengan sang ayah.

“Waktu di pantai tidak diapa-apain. Tapi pas pulang ke rumah dia meraba-raba tubuh saya. Saya sempat bertanya kenapa, tapi dia bilang tidak apa-apa dan saya disuruh diam saja,” kisahnya, (14/7/18).

Sampai akhirnya menginjak kelas V SD, sang ayah memaksa korban jadi budak seksnya. Kejadian biadab itu terjadi di rumahnya saat ibunya, SA (37), sedang tak di rumah.

“Tangan saya dipegangi dan kaki saya pun dijepit. Saya juga diancam agar tidak menceritakan kejadian ini pada siapa pun, apalagi pada ibu saya,” bebernya.

Setelah itu, sambungnya, orang tua biadab tersebut terus-menerus meminta jatah berhubungan intim dengan putri kandungnya yang saat ini sudah di bangku kelas VIII SMP. Terakhir dirinya digagahi ayahnya itu pada Senin (9/7) sekitar pukul 04:30 WIB.

“Waktu itu masih tidur dan tiba-tiba bapak masuk kamar saya, kemudian melakukan hal keji tersebut,” sambungnya.

Ia menginginkan ayah yang telah menodainya itu segera ditangkap polisi dan mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.

ISTRI JUGA DIANIAYA

Sementara SA, ibunda LC, mengaku bertengkar dengan suaminya pada Senin (9/7) siang. Kemudian LC menyuruhnya bersembunyi karena khawatir dianiaya ayahnya seperti yang sering dilakukan sebelum-sebelumnya.

“Saat itu LC menyuruh saya pergi sembunyi karena emosi ayahnya sedang memuncak. Bahkan pintu rumah orang tua saya pun ditendangi olehnya karena marah dan ingin memukul saya,” ungkapnya.

Ia mengatakan, saat pergi bersembunyi dari kemarahan sang suami, LC pergi ke rumah saudaranya. Di sana LC menceritakan semuanya, bahkan sempat berucap ingin mengakhiri hidupnya.

“LC sempat bilang ke uwanya, bahwa ia ingin mati saja karena ayahnya ini bukan hanya sering menganiaya ibunya saja, dirinya pun telah dinodai,” tuturnya.

Setelah mengetahui hal itu, esoknya pada 10 Juli 2018, SA pun melapor ke Polsek Jonggol. Kemudian ia diarahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.

“Dari Polres Bogor kami diminta untuk visum. Pada 11 Juli 2018, LC telah divisum di RSUD Cileungsi,” paparnya.

Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap SN dan dihukum seberat-beratnya. Apalagi sampai hari ini SN masih bebas berkeliaran.

“Dari Senin itu S kabur dari rumah. Tetangga saya sempat melihat masih berkeliaran di daerah Jonggol dan Sukamakmur,” terangnya.

Sementara saat dihubungi, Kapolsek Jonggol Kompol Agus Supriyanto tak mau memberi keterangan lebih lanjut. “Kasusnya sudah ditangani Unit PPA Polres Bogor,” singkatnya melalui pesan WhatsApp.

Terpisah, Camat Jonggol Beben Suhendar mengaku sudah mendengar kasus tersebut. Namun untuk prosesnya sudah ditangani Unit PPA. “Iya, korban sudah lapor ke polres, sedang ditangani PPA,” tandasny