Friday, 17 May 2024
HomeBeritaBerprestasi walau tak Dibantu

Berprestasi walau tak Dibantu

BDN – Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 yang berhasil menyabet gelar juara piala AFF 2018 rupanya memiliki kisah manis tersendiri bagi Kabupaten Bogor.

Bagaimana tidak, empat pemain Timnas Indonesia U-16 Yudha Febrian, Sutan Zico, Andre Oktaviansyah dan Mochammad Supriadi, merupakan sederet nama yang pernah memulai kariernya sejak menjajakan kaki pertama kalinya di Bumi Tegar Beriman.

Ketua Umum PSSI Asosiasi Kabupaten Bogor Hendra Budiman mengatakan, ketiga pemain tersebut merupakan warga asli Bogor, juga sempat beberapa kali membela Bumi Tegar Beriman dalam berbagai kejuaraan bergengsi.

“Yudha Febrian, Sutan Zico, adalah pemain yang pernah merumput untuk Kabupaten Bogor. Mereka juga pernah membawa Bogor harum pada turnamen sepak bola U-10 di Bandung, tingkat Jawa Barat,” tuturnya.

Ketiga pemain tersebut, sambung Hendra, berasal dari berbagai daerah yang ada di Bumi Tegar Beriman. “Yudha Febrian Cibinong, Sutan Zico Gunungputri, Andre pernah tinggal dan bersekolah di daerah Parung, sedangkan Mochammad Supriadi pernah juga bermain untuk klub SSJ Kota Bogor,” sambungnya.

Terlepas itu semua, Hendra berharap keberhasilan empat pemain tersebut dalam menghantarkan Indonesia meraih gelar juara diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kemajuan sepak bola di Bogor Raya pada masa mendatang.

“Gelar juara ini tentu jadi kado yang amat berharga bagi Indonesia yang akan merayakan dirgahayunya yang ke-73 pada 17 Agustus mendatang. Semoga apa yang diraih skuat muda U-16 dapat merangsang dan memicu semangat talenta pesepak bola muda di Bogor.

Terpisah, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor HM Rusdi AS mengaku bangga saat mendengar nama Kabupaten Bogor, Cibinong, Gunungputri, Parung, disebutkan komentator berulang kali pada laga puncak yang syarat gengsi tersebut. “Jujur saya sangat bangga melihat para pemain kita berhasil membawa Indonesia juara. Ini harus jadi ajang kebangkitan sepak bola Kabupaten Bogor, termasuk Persikabo,” katanya.

Ayah Yudha, Rudi Iswandi, yang tinggal di RT 03/07, Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, menuturkan bahwa Yuhda merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Bakatnya di sepak bola sudah terlihat sejak berusia tujuh tahun. Pada 2008, Yudha mulai bergabung di SSB Cibinong Poetra. Di sekolah bola, Yuhda dilatih dengan menu latihan fisik dan teknik.

Kebetulan di sekolah tersebut dirinya sebagai pelatih sehingga bisa mengawasi perkembangan bakat Yuhda. Walaupun anak seorang pelatih, tentunya tidak diistimewakan. Semangat pantang menyerah berbuah hasil, dirinya masuk Liga Kompas hingga Ghotia Cup Swedia. “Sebelum sekarang ini bermain di posisi bek, saat usia tujuh sampai sebelas tahun pernah menjadi penjaga gawang,” ujar Pelatih Porda Kabupaten Bogor Rudi.

Awal mula masuk Timnas, lanjut Rudi, saat mengikuti kompetisi Liga Kompas dan Liga Top Skor ada Manajer Tim U-16 yang memantau turnamen tersebut. Melihat bakat Yudha, akhirnya tertarik dan memanggilnya ikut seleksi Tim U-16. Walaupun lolos seleksi dan bergabung di Timnas usia 16 tahun, Yudha tidak putus sekolah. Hingga kini masih sekolah dan duduk di kelas dua SMK Mekanik Cibinong.

“Kalau pagi berangkat ke sekolah, sorenya baru latihan buat menjaga kondisi kebugarannya. Saya harap ke depan Yuhda bisa membela Timnas U-19 sampai ke senior,” harapnya.

Sementara di balik kerja keras itu, rupanya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pernah menolak proposal pengajuan anggaran untuk Timnas U-16 yang mengikuti AFF U-16 di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (12/8/2018).

Kemenpora membenarkan tidak memberikan dana bantuan kepada Timnas Indonesia U-16 yang berlaga Piala AFF U-16 2018. Namun, Kemenpora bakal mengupayakan membantu Timnas U-16 di Piala AFC pada September 2018.

Sebelumnya beredar surat propas Kemenpora yang menolak memberikan bantuan kepada PSSI untuk Piala AFF U-16 2018 dan Piala AFC 2018. Surat tertanggal 7 Mei itu mengaku sedang fokus di Asian Games 2018.

“Sebelumnya kami Kemenpora dan seluruh rakyat Indonesia tentu merasa gembira sekali dengan prestasi yang telah diraih Timnas U-16. Ini tidak hanya kado istimewa bagi HUT RI tahun 2018, tapi juga dapat mendorong Timnas yang akan berlaga di Asian Games untuk dapat lebih berprestasi,” kata Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto.

Gatot membenarkan bahwa surat yang beredar tersebut memang betul asli dari Kemenpora. Berdasarkan laporan dari internal Deputi IV, anggaran dari Deputi IV tahun ini lebih difokuskan pada anggaran untuk dua Timnas Indonesia yakni putra dan putri yang akan berlaga di Asian Games.

Jumlahnya cukup signifikan, kurang dari Rp20 miliar. Dengan rincian total Rp19.376.000, untuk Timnas putra Rp10.188.000 dan Timnas putri Rp9.188.000, kemudian Rp5,9 miliar diperuntukkan guna lisensi wasit international, pelatih profesional dan upgrading pelatih international. “Program itu sudah dan masih berlangsung bersama PSSI,” kata Gatot.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here