Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorSepak Terjang Tohawi, Dari Petani Hingga Jadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten...

Sepak Terjang Tohawi, Dari Petani Hingga Jadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bogor

BOGOR DAILY – Jika kebanyakan pejabat lebih suka senang pamer foto jalan-jalan keluar Kota atau keluar negeri, kemewahan atau hal lain yang membuat iri, tidak demikian dengan Ahmad Husnullah.

tiga periode yang kini, duduk sebagai Ketua Fraksi Partai tersebut, lebih suka memajang foto-foto kegiatan di Pusat pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), yang dikelolanya sejak 2001 lalu.

“Alhamdulillah saya diberi kepercayaan menjadi ke tiga kalinya ini,” katanya kepada Bogordaily.net.

sapaan akrabnya menjadikan pertanian sebagai ladang usahanya sampai saat ini. Fokusnya dibidang perikanan.

Bahkan, warga Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu, pernah menjadi penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan di masa Fadel Muhammad.

Sampai kini, juga masih aktif memberikan penyuluhan budidaya ikan kepada pelajar, pelaku usaha hingga pemerintahan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Bukan hanya memberi teori, kerap memberikan praktek secara langsung.

mulai banting stir ke dunia pertanian sejak Tahun 1998. Dengan hanya bermodal 4 (empat) bibit gurame, pria yang juga aktif sebagai guru madrasah itu, memberanikan diri untuk melakukan budidaya ikan.

Namun, usahanya ini, kurang mendapat dukungan dari keluarga. Bukan perkara mudah bagi alumnus Pendidikan Guru Agama Negeri Bogor tersebut untuk meyakinkan kepada keluarga, bahwa sektor pertanian merupakan bidang usaha yang layak diperjuangkan.

“Saya untuk ke tiga periode ini fokus kepada pembangunan, hadirnya pembangunan di Bogor Utara,” imbuhnya.

Kenyataan ini, membuktikan ketakutan masyarakat di perdesaan yang sudah dirasuki hal-hal yang berbau kota.

Hidup sejahtera dibidang pertanian, dianggap sesuatu yang absurd. Petani dianggap bukan profesi yang menjanjikan, yang bisa mendatangkan banyak uang.

Tidak heran, jika belakangan, banyak petani yang menjual lahannya kepada pengembang.

Hamparan sawah, berubah menjadi kawasan perumahan, pabrik dan tempat perbelanjaan. Petani dan keturunannya mencoba alih profesi.

Ada memang yang berhasil, tetapi kebanyakan malah tidak menjadi apa-apa. Petani dipersonifikasian sebagai masyarakat miskin. Itu karena tidak ada lagi yang mereka punya.

Dirinya juga bersyukur, atas kepercayaan masyarakat yang memang masih yakin dengan kepemimpinan ke tiga di DPRD Kabupaten Bogor ini.

“Saya juga tidak tahu, mungkin Masyarakat masih mempercayai Kepemimpinan di Bogor Utara ini kepada saya, entah sektor apa, tapi saya janji akan membangun di periode 2019-2024 ini untuk mengawal, pembangunan RSUD Bogor Utara,” tukas salah satu senior dari Partai berlambang pohon beringin ini. (Andi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here