Friday, 10 May 2024
HomeBeritaKemendikbud Upayakan Membangun SMK di Kawasan Industri

Kemendikbud Upayakan Membangun SMK di Kawasan Industri

BOGORDAILY – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (), Wikan Sakarinto mengatakan, Indonesia memiliki 98 kawasan industri, tetapi baru dua yang membangun SMK di kawasannya. Pihaknya menginginkan agar 96 kawasan industri lain bisa menerapkan hal serupa.

“Kita ingin mereplikasi ke-96 yang lain. Oleh karena itu, kami ke sini karena kita ingin gali, kita ekstrak konsepnya agar menjadi suatu panduan yang akan kita bagikan ke kawasan industri lain. Ini yang disebut link and match,” ucapnya ketika mengunjungi SMK Mitra Industri MM 2100, Cikarang Barat, Bekasi (12/8).

Wikan mengaku akan melanjutkan koordinasi dengan instansi terkait supaya rencana pembangunan SMK di kawasan industri dapat segera terealisasi. Saat ini juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait penyusunan regulasi yang menarik bagi industri.

“Kita revisi undang-undangnya, akan komunikasi dengan industri dan Kemenperin, kita cari solusinya, dan roadshow akan terus dilakukan,” tutur Wikan.

“Karena, jika pada akhirnya setiap kawasan industri memiliki satu SMK, dan setiap SMK membina 10 SMK di sekitarnya dan saling beraliansi, mestinya Indonesia memiliki hampir 1.000 SMK yang seperti ini,” imbuhnya.

Sebelumnya, dengan aturan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dari 100 persen lahan di kawasan industri, 70 persen digunakan untuk kegiatan industri dan 30 persen sisanya dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana atau fasilitas umum (fasum).

SMK Mitra Industri

SMK Mitra Industri MM 2100 Bekasi merupakan salah satu SMK yang didirikan di kawasan industri Cikarang. SMK ini mulai beroperasi sejak tahun 2012. SMK ini memiliki misi untuk menghadirkan siswa sesuai dengan kebutuhan industri dan berjiwa wirausaha. Didukung oleh perusahaan di Kawasan Industri MM 2100, sekolah ini bertekad menjadikan lulusannya langsung bisa diserap oleh dunia usaha dan industri.

Kepala Sekolah SMK Mitra Industri MM 2100, Lispiyatmini mengatakan, syarat kelulusan di sekolahnya mencakup tiga aspek yaitu penguasaan terhadap pengetahuan 20 persen, keterampilan 30 persen, dan perilaku (attitude) 50 persen. Ada lima nilai utama yang dijunjung sekolah yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan peduli. Menerapkan sistem pendidikan terpadu link and match atau sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri. Dan juga berbasis kompetensi yang berfokus pada sikap positif, sekolah menjaga komunikasi dengan orang tua, sekolah dan siswa secara intens.

“Ketika ditanya, mayoritas HRD di perusahaan menginginkan SDM yang memiliki attitude. Jika siswa sudah memiliki hal itu, kita tinggal ‘isi' dia dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan,” ujar Lispiyatmini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here