Wednesday, 17 April 2024
HomeNasionalWagub Jabar: Pemuda Harus Satu Visi, Pandangan dan Paradigma Majukan Jabar

Wagub Jabar: Pemuda Harus Satu Visi, Pandangan dan Paradigma Majukan Jabar

Bogordaily.net – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat () Uu Ruzhanul Ulum mengingatkan peran penting menjadikan Jawa Barat maju dan segera keluar dari pandemi Covid-19.

Uu berharap bahwa Hari Sumpah yang jatuh pada 28 Oktober dijadikan momentum menyamakan visi dalam menggapai cita-cita bersama, yakni Juara Lahir Batin.

“Semua harus satu visi, pandangan, dan paradigma. Begitu pun derap langkah yang sama seluruh di Jawa Barat untuk Juara Lahir dan Batin,” ujar Uu Ruzhanul Ulum dalam talkshow ‘Semangat Milenial dalam Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat'.

Uu mengatakan bahwa ada perbedaan besar yang dituntut dari zaman dulu dan zaman sekarang.

dulu dituntut berjuang merebut kemerdekaan, sekarang mengisi kemerdekaan itu dengan semangat satu nusa, bangsa, dan satu bahasa.

“Kalau zaman dulu cita-cita yang sama adalah memperjuangkan kemerdekaan. Namun hari ini harus mempunyai cita-cita dalam mengisi kemerdekaan menuju Indonesia maju,” katanya.

Uu mengingatkan di era sekarang bukan waktunya menonjolkan persaingan tapi kolaborasi.

“Hari ini tidak ada superman yang ada superteam. Hari ini tidak akan ada orang sukses dengan one man show, tetapi kesuksesan dengan kebersamaan,” katanya.

Oleh karena itu, Uu berharap para generasi milenial juga dapat memgembangkan potensi diri dengan cara membangun jejaring lalu berkarya dengan inovasi dan ide-ide kreatif yang out of the box.

“Anak muda jangan diam, melamun, rebahan dan akhirnya terjerumus ke hal–hal negatif. Mari kita ciptakan kesibukan dengan hal–hal positif seperti olahraga atau yang lainnya,” kata Uu.

Pemprov Jawa Barat, kata dia, memiliki banyak program kepemudaan. Salah satunya membangun pusat olahraga di kabupaten/kota untuk mengembangkan bakat olahraganya dan menjadi atlet diandalkan.

Kemudian ada program Petani Milenial di mana petani muda dilatih untuk menjadi sukses dari pertanian yang saat ini mulai ditinggalkan atau tidka ada regenerasi.

“Termasuk juga Santani atau Santri Tani, di mana program ini dikhususkan dalam meningkatkan kesejahteraan di pondok pesantren dengan memberdayakan para santri untuk bertani,” katanya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here