Sunday, 12 May 2024
HomeKota BogorSempat Vakum Selama Dua Tahun, Departemen ITK Kembali Gelar Field Trip Terpadu...

Sempat Vakum Selama Dua Tahun, Departemen ITK Kembali Gelar Field Trip Terpadu 2022

Bogordaily.net -Sempat pakum selama dua tahun, departemen ITK kembali gelar field trip terpadu 2022.

Sebanyak 185 mahasiswa S1 program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan melaksanakan kegiatan Field Trip Terpadu 2022 setelah dua tahun lamanya sempat vakum. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 25-29 Maret 2022 bertempat di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu Selatan didampingi oleh dosen, teknisi, dan pendamping sebanyak 22 orang dan asisten praktikum sebanyak 19 orang.

Adapun tema yang diusung dalam kegiatan ini, yaitu “Ecosystem identification and coastal dynamics of Tidung Kecil Island”.

Pulau Tidung Kecil merupakan pulau tidak berpenghuni yang dimanfaatkan sebagai kawasan konservasi alam. Pulau ini termasuk kedalam salah satu bagian dari Kelurahan Pulau Tidung yang terletak berdekatan dengan Pulau Tidung Besar. Kedua pulau ini dihubungkan oleh sebuah ikon pariwisata yang cukup terkenal, yaitu Jembatan Cinta dengan panjang kurang lebih 800 meter.

Kegiatan Field Trip Terpadu 2022 dirancang untuk mengimplementasikan pemahaman teoritis yang telah didapat dari sejumlah mata kuliah yang berpartisipasi, seperti Praktikum Kelautan 2, Ekologi Laut Tropis, Analisis dan Akuisisi Data Oseanografi, Oseanografi Lingkungan, Oseanografi Bio-Geologi, Informasi Geospasial Perikanan dan Kelautan, serta Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut.

Pelaksanaan kegiatan Field Trip Terpadu 2022 ini juga bertujuan untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman terkait pengambilan informasi di laut melalui kegiatan eksplorasi sederhana dinamika pantai, pengamatan karakteristik biologi, fisika, dan kimia perairan, serta pengamatan ekosistem pesisir di Pulau Tidung Kecil.

Selain pengambilan data, Field Trip Terpadu 2022 juga diisi dengan kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) berupa Coastal Clean Up yang dilaksanakan oleh segenap dosen dan tendik Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan di pesisir Pulau Tidung Besar.

Ibu Sri Pujiyati dan Ibu Endang S. Srimariana selaku koordinator kegiatan Coastal Clean Up juga melakukan wawancara terhadap penduduk lokal, pemulung/pengempul sampah, serta pegawai kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan terkait keberadaan sampah di Pulau Tidung.

“Diharapkan melalui kegiatan PPM ini, kepedulian masyarakat terhadap fenomena sampah plastik semakin meningkat. Sayang sekali jika lingkungan pesisir kita, khususnya di Pulau Tidung yang selama ini sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata dan kawasan konservasi tercemar oleh sampah,” ujar Bu Puji.

Field Trip Terpadu 2022 disambut dengan baik oleh masyarakat maupun instansi terkait di kawasan Pulau Tidung Kecil. Bapak Erick dari Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) dan Ibu Zaenab dari pihak Kelurahan Pulau Tidung memperkenalkan Pulau Tidung sebagai kawasan destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat sekaligus wilayah konservasi alam, sekaligus memotivasi agar mahasiswa senantiasa tekun dalam memperdalam disiplin ilmu kelautan dan perikanan.

Bukan apa-apa, sehingga kedepannya mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Ketua Program Studi Sarjana Ilmu dan Teknologi Kelautan, Ibu Adriani, turut mendampingi mahasiswa sejak hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan Field Trip Terpadu 2022. Ia turut berbahagia sebab kegiatan ini merupakan yang perdana bagi mahasiswa ITK angkatan 56 dan 57 dalam merangkai acara di lapang.

“Adanya kepanitiaan dari mahasiswa diharapkan dapat mentransfer knowledge dan prosedur yang biasa dilakukan dan diinformasikan. Mahasiswa juga dapat belajar untuk mengorganisir kegiatan, terutama saat di lapang. Pembelajaran kegiatan di lapang menjadi lebih adaptif, dapat belajar bersama, dan lebih tangkas untuk dibiasakan sebagai calon sarjana kelautan di IPB,” ucap Ibu Adriani.

Sementara itu, PLT Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Dr. Syamsul Bahri Agus, mengacungi jempol atas keberhasilan terlaksananya Field Trip Terpadu 2022 kali ini meski dengan persiapan yang lebih rumit akibat adanya pandemi.

Menurutnya, kegiatan ini tentunya menjadi pengalaman berharga yang membekas di benak mahasiswa setelah tidak bersentuhan langsung dengan laut selama dua tahun.

“Pandemi bukan untuk membatasi. Memang rumit dan butuh lebih banyak usaha, tetapi bukan tidak mungkin untuk terlaksana. Salut dengan seluruh pihak yang telah mewujudkan terlaksananya Field Trip Terpadu ini,” tutup Dr. Syamsul. (ARS).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here