Wednesday, 8 May 2024
HomeBeritaGunung Ibu di Halmahera Barat Alami Erupsi, Tinggi Letusan 600 M

Gunung Ibu di Halmahera Barat Alami Erupsi, Tinggi Letusan 600 M

Bogordaily.net – Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami , pada Senin, 7 Agustus 2023 pagi, sekira pukul 09.29 WIT. Tinggi letusan 600 meter di atas puncak.

“Terjadi Gunung Ibu pada hari Senin, 07 Agustus 2023, pukul 09:29 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 1925 m di atas permukaan laut, red),” terang Petugas Pos Gunung Api, Ahmad Basuki, melansir situs PVMBG, Senin, 7 Agustus 2023.

Ahmad Basukiu menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Baca juga : Tak Ada Zig-zag, Ini Rute Baru Ujian SIM Motor

Adapun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 62 detik.

Berkenaan Gunung Ibu ini, warga di sekitar Gunung Ibu dan wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dari kawah gunung, serta perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.

“Bila terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata,” tandasnya.

Apa itu ?

gunung adalah proses pelepasan energi dan material dari dalam bumi yang terjadi pada gunung berapi.

Proses ini disebabkan oleh pergerakan magma (batuan cair berapi) dan gas yang terkumpul di dalam saluran magma di bawah permukaan bumi.

gunung dapat menyebabkan ledakan keras, gempa bumi, awan panas, aliran lava, lahar (banjir lumpur), dan asap dan abu vulkanik.

Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga atau bisa juga terjadi secara bertahap dan memberikan peringatan sebelumnya.

Kejadian dapat memiliki dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Baca juga : Masih Ada Waktu, Ini Cara Ikut Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 58

Dampaknya menyebabkan kerusakan pada bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.

Selain itu, juga dapat menyebabkan dampak pada kesehatan manusia karena paparan gas beracun dan partikel debu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan.

Oleh karena itu, gunung sangat penting untuk dipantau dan diprediksi agar dapat memberikan peringatan dini dan mengurangi dampak negatifnya.

Hal ini dilakukan melalui pemantauan seismik, pemantauan gas, pengukuran deformasi gunung, dan analisis visual dari aktivitas gunung.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here