Bogordaily.net – Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta kepada pihak Rumah Sakit (RS) dan lembaga kesehatan di Kabupaten Bogor, untuk lebih optimal dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Tentunya dalam memberikan layanan, karena keselamatan dan keamanan pasien adalah prioritas paling utama bagi setiap rumah sakit. Agar kejadian bayi tertukar tidak terulang kembali di Kabupaten Bogor.
“Rumah sakit dan lembaga kesehatan harus memastikan SOP dan memprioritaskan keselamatan dan keamanan pasien. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan,” kata Iwan Setiawan.
Ia mengatakan, dengan kehadiran menteri dan pemerintah pusat, merupakan kesempatan untuk rekonsiliasi dan membangun hubungan yang harmonis, untuk masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Baca juga : Arti Kata Doxing yang Lagi Viral di TikTok
“Ini sangat penting dilakukan sebagai upaya agar kedepan mereka menerima perhatian, kasih sayang dan perawatan yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat dan bahagia,” jelasnya.
Iwan juga mengucapkan terimakasih, kepada seluruh stakeholder yang membantu proses permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bogor, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga KPAI.
Sebab dalam peristiwa ini kata Iwan, telah memberikan dampak yang mendalam terutama pada kedua anak dan keluarga bayi tertukar.
“Insya Allah dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, kedua keluarga dapat mencapai reintegrasi sosial yang positif dan menciptakan lingkungan yang sehat serta kondusif, untuk anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Iwan Setiawan.
Baca juga : Putri Ariani Raih Juara 4 AGT 2023, Banjir Pujian
Sebagai informasi, dalam menangani kasus bayi tertukar ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melakukan sejumlah upaya melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
Salah satunya melaksanakan pendampingan kepada bayi tertukar dan kedua orangtuanya, oleh dua tim dari tanggal 25 Agustus sampai 23 September 2023.(Albin Pandita)