Bogordaily.net – Matarmaja, sebuah nama Kereta Ekspres Ekonomi yang telah ada sejak 28 September 1983.
Moda transportasi satu ini juga salah satu legenda sebagai kereta ekspres kelas ekonomi terkemuka di Indonesia.
Namanya sendiri menggambarkan perhentian-perhentian utama di sepanjang jalurnya: Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta.
Mengarungi Jalur dengan Kecepatan Stabil
Kereta dengan kode 171-172 ini menawarkan perjalanan yang nyaman dengan kecepatan kisaran 50 – 100 kilometer per jam.
Namun, kenyamanan ini tidak terlepas dari panjangnya rute dan waktu tempuhnya, yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Indonesia.
Rute dan Waktu Tempuh yang Menantang
Rute Matarmaja membentang dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, hingga ke Stasiun Malang, dengan jarak mencapai 881 kilometer.
Perjalanan ini bisa memakan waktu sekitar 16 jam dan 43 menit untuk masing-masing rute utama.
Bagi penjelajah yang siap menjajal semua perhentian, ini adalah petualangan yang tak terlupakan.
Jadwal Fleksibel untuk Perjalanan Anda
Jadwal layanan Matarmaja sangat memperhatikan kenyamanan penumpang.
Dari Jakarta Pasar Senen menuju Surabaya, kereta berangkat pada pukul 09.45 dan tiba di Surabaya pada pukul 22.50 atau sekitar pukul 00.50.
Sementara itu, arah pulang dari Malang ke Pasar Senen memiliki jadwal keberangkatan pukul 17.30 dari Malang dan kedatangan pukul 09.20 di Jakarta.
Untuk rute sebaliknya, kereta api ini berangkat pukul 15.15 dan tiba di Malang pukul 07.51.
Harga Tiket yang Terjangkau
Mengenai harga tiket, Matarmaja menawarkan perjalanan dengan harga sekitar Rp240.000.
Namun, penumpang cerdas dapat memeriksa promo atau penawaran harga murah terlebih dahulu melalui internet, menjadikan perjalanan ini tidak hanya nyaman tetapi juga hemat bagi anggaran perjalanan Anda.
Matarmaja bukan sekadar kereta, tetapi kisah panjang yang menghubungkan kota-kota utama Indonesia.
Dengan jadwal yang fleksibel dan harga tiket yang terjangkau, ini adalah pilihan yang sempurna untuk penjelajah yang ingin merasakan pesona perjalanan kereta di negeri ini.(Gibran)