Thursday, 2 May 2024
HomePolitikPeta Kekuatan Capres Setelah Partai Demokrat Merapat ke Prabowo, Siapa Paling Kuat?

Peta Kekuatan Capres Setelah Partai Demokrat Merapat ke Prabowo, Siapa Paling Kuat?

Bogordaily.netPartai Demokrat resmi bergabung dengan koalisi . Peta Kekuatan masing-masing capres pun sudah terbentuk.

Siapa yang paling kuat?

Dukungan partai politik terhadap calon presiden menjadi salah satu poin penting dalam dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pencalonan calon presiden mengharuskan pengusung memiliki suara yang memenuhi syarat ambang batas pencalonan Capres dan Cawapres atau presidential threshold sebagaimana diatur dalam Pasal 222 UU Pemilu.

Pasal ini menetapkan bahwa pasangan calon harus diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Poros Koalisi yang Memenuhi Syarat Threshold

Peta kekuatan politik untuk Pilpres 2024 semakin tergambar jelas dengan memenuhinya syarat threshold pencalonan.

Tiga poros koalisi yang mendukung Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Subianto telah memenuhi persyaratan threshold untuk ikut dalam Pilpres 2024.

Persyaratan ini memberi indikasi kuat terkait kekuatan dan potensi pasangan calon yang akan bertarung di ajang Pemilu mendatang.

Koalisi Anies Baswedan: Menggandeng Partai Kuat

Anies Baswedan, calon dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), berhasil memastikan dukungan dari tiga partai politik besar di Indonesia: Partai Nasdem dengan 59 kursi, PKB dengan 58 kursi, dan PKS dengan 50 kursi di parlemen.

Seiring dengan dukungan dari Partai Ummat di luar parlemen, Anies Baswedan telah melewati ambang batas pencalonan Capres dan Cawapres dengan total 167 kursi parlemen yang mengusungnya.

Koalisi Subianto: Dukungan Konsisten dari Koalisi Indonesia Maju

Subianto, calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), juga berhasil mengumpulkan dukungan yang kuat. Partai Gerindra, dengan 78 kursi, Partai Golkar dengan 85 kursi, dan PAN dengan 44 kursi, bersatu untuk membentuk koalisi yang mendukung Subianto.

Dalam perjalanan dinamis koalisi ini, yang memiliki 54 kursi turut memberikan dukungan tambahan signifikan, memastikan memenuhi syarat untuk bertanding di Pilpres 2024 dengan total 261 kursi parlemen.

Koalisi Ganjar Pranowo: Dukungan Kompak dari PDIP

Ganjar Pranowo, calon dengan dukungan dari PDIP, memiliki kekuatan tersendiri. PDIP dengan 128 kursi adalah tiang kuat bagi pencalonan Ganjar Pranowo.

Di samping itu, ada tambahan dukungan dari PPP dengan 19 kursi dan dukungan dari beberapa partai di luar parlemen seperti Perindo dan Partai Hanura.

Dengan total 147 kursi parlemen yang mendukung, Ganjar Pranowo telah memenuhi syarat untuk ikut bertarung dalam Pilpres 2024.

Dalam skema dinamis politik Indonesia menjelang Pilpres 2024, peta kekuatan poros koalisi menjadi faktor krusial dalam menentukan potensi dan daya saing setiap calon presiden.

Dukungan partai politik, baik yang besar maupun kecil, akan terus menjadi sorotan utama dalam perhelatan politik nasional yang akan datang.

Itulah ulasan mengenai peta politik capres setelah bergabung dengan .***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here