BOGOR DAILY– Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor melakukan rapat tertutup bersama perwakilan dari Menkopolhukam di Kantor Kesbangpol, kemarin. Pertemuan ini dilakukan membahas terkait keberadaan organisasi Hizbuttahrir Indonesia (HTI) yang ada di wilayah bumi tegar beriman.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Bogor Tedy Pembang mengatakan, pertemuan ini dilakukan sebatas melakukan sosialisasi pemahaman kepada aparatur pemerintahan yang ada di Kabupaten Bogor. “Ini sifatnya hanya konfirmasi saja. Hanya kaitan dengan HTI,” kata Tedy.
Ia belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai hasil pertemuan dengan perwakilan Menkopolhukam. Karena, pihaknya khawatir salah persepsi sehingga masih harus menunggu statmen dari Pemerintah Pusat agar bahasa yang keluar ke masyarakat itu satu bahasa. “Soalnya sampai saat ini kan baru akan dibubarkan, bukannya sudah mau dibubarkan. Makanya kita nunggu dari pusat dulu agar satu bahasa, ini loh statmen dari pak wiranto,” ucap dia.
Tedy juga menjelaskan, jumlah anggota HTI di Kabupaten Bogor sampai saat ini mencatat ada sebanyak 300 orang. Mereka tersebar di tiga titik seperti Kecamatan Gunungputri, Cileungsi dan Ciomas. “Ketiga tempat itulah yang masih aktif sampai saat ini,” bebernya.
Ia menambahkan, Kesbangpol hanya sebatas melakukan pemantauan saja. Akan tetapi, jika di kemudian hari ada hal-hal aneh atau mencurigakan, pihaknya akan masuk ke organisasi tersebut. “Selama ini masih landai. Mereka juga masih menjalankan aktivitas seperti biasa, pengajian,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) kabupaten Bogor Nia Kurniasih mengatakan, untuk saat ini kehadiran HTI di Kabupaten Bogor sifatnya masih belum terlalu diskriminatif. Namun, karena ini perintah dari pusat bahkan Presiden Jokowi untuk membubarkan HTI, sudah merupakan kewajiban bagi daerah untuk tetap waspada. “Kami tetap melakukan pemantauan terhadap HTI di Kabupaten Bogor,,