Hal ini perlu Anda simak agar bisa beraktivitas dengan lancar. Seperti yang sudah sering terjadi, Kota Hujan ini berpotensi mengalami curah hujan di beberapa waktu dalam sehari.
Menurut informasi dari BMKG, kondisi cuaca di Bogor pada Kamis ini diprediksi akan hujan ringan sepanjang hari.
Kmungkinan hujan ringan ini akan turun mulai pagi hari di beberapa wilayah.
Bagi Anda yang memiliki kegiatan di luar rumah, disarankan untuk selalu membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung.
Jangan lupa mengenakan pakaian hangat untuk menjaga tubuh tetap nyaman di suhu yang relatif sejuk.
Selain itu, konsumsi vitamin dan cukup istirahat sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh Anda di tengah cuaca yang basah dan lembap.
BMKG secara rutin menyediakan pembaruan cuaca untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Bogor.
Anda dapat memantau akun resmi media sosial BMKG di Instagram atau Twitter untuk mendapatkan informasi terkini tentang prakiraan cuaca, suhu, kecepatan angin, dan tingkat kelembapan udara.
Demikian ramalan cuaca Kota Bogor Selasa, 22 April 2025. Semoga informasi ini membantu Anda dalam merencanakan aktivitas harian dengan lebih baik.***
Ini tidak sedang bercanda. Dan ini bukan typo. Betul, ada produkmakanan bersertifikat halal, tapi ternyata… mengandung babi.
Sembilan produk makanan olahan. Tujuh di antaranya sudah bersertifikat halal.
Tapi ketika diuji acak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lalu ditindaklanjuti Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), hasilnya mencengangkan: semuanya mengandung unsur porcine alias babi.
Halal, tapi ada babinya.
Nama-namanya lucu-lucu. Ada Corniche Fluffy Jelly dari Filipina. ChompChomp Car Mallow dari China.
Bahkan ada yang bentuknya bunga dan teddy bear. Semuanya manis, lembut, lucu tapi ternyata tidak suci.
Yang mengejutkan, produk-produk ini laris manis di pasaran. Ada yang bahkan sudah dikonsumsi anak-anak. Beberapa sudah wara-wiri di marketplace.
Di Indonesia, orang bisa bertoleransi macam-macam. Tapi kalau soal makanan—dan urusannya babi itu lain cerita.
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, yang akrab disapa Babe Haikal, langsung ambil tindakan. Surat panggilan dikirim ke produsen dan distributor.
“Pelaku usaha harus tarik semua produknya dari peredaran,” kata Babe Haikal dari kantor BPJPH di Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin 21 April 2024.
Untungnya, para pelaku usaha kooperatif. Surat belum sempat masuk putaran kedua, mereka sudah mengiyakan. Produk langsung mulai ditarik.
Tidak semua urusan harus pakai marah-marah. Kadang, surat satu lembar cukup. Asal tegas.
Babe Haikal juga sudah koordinasi dengan kementerian dan asosiasi e-commerce. Tujuannya satu: produk-produk itu tak lagi tampil di etalase digital.
“Kalau masih ada di pasaran, masyarakat sudah tahu: jangan dikonsumsi. Karena mengandung porcine,” ujarnya tenang.
Tapi pertanyaan: bagaimana bisa produk yang sudah bersertifikat halal ternyata mengandung babi? Ini yang harus dijelaskan lebih dalam.
Sebab halal bukan sekadar label. Ia adalah kepercayaan. Dan kepercayaan itu harus dijaga. Kalau tidak, keraguan akan tumbuh. Kalau keraguan tumbuh, maka semua yang rugi.***
Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyambut baik rencana kegiatan vaksinasi hepatitis A dan PCV13 serta pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543.
Hal tersebut diungkapkan Dedie Rachim saat melakukan pembahasan persiapan pelaksanaan vaksinasi hepatitis A dan PCV13 yang dilaksanakan di Ruang Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (21/4/2025).
Total sasaran vaksinasi adalah 1.000 anak untuk hepatitis A dan 1.000 anak untuk PCV13. Kegiatan ini sejalan dengan program nasional di sektor kesehatan untuk mencetak generasi emas Indonesia yang unggul.
Melalui vaksinasi dan edukasi kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan bahwa program ini fokus pada perlindungan anak dari penyakit hepatitis A serta infeksi pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh 13 jenis bakteri Streptococcus pneumoniae.
“Dengan perlindungan yang diberikan, diharapkan terciptanya generasi-generasi muda yang lebih sehat dan berdaya saing dalam menghadapi penyakit. Ini juga bertujuan untuk mengurangi angka kejadian penyakit di kalangan anak-anak sehingga mereka memiliki masa depan yang lebih baik,” katanya.
Ia melanjutkan, bahwa Kota Bogor pada tahun 2024 pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) di mana 40 anak di dua sekolah di Kota Bogor terkena hepatitis A.
“Pelaksanaannya akan dimulai pada 30 April 2025 di Balai Kota Bogor dengan 200 anak. Jadi kita sudah mendapat data dari sekolah, seremonialnya akan dilaksanakan di Balai Kota, lalu dilanjutkan di sekolah-sekolah dan di mal-mal,” ucap Retno.
Ia berharap dengan kegiatan ini anak-anak bisa terlindungi dan dapat menjadi generasi emas Indonesia yang sehat serta memiliki daya juang dan daya tahan tubuh yang baik.***
Bogordaily.net – Kekurangan tenaga pendidik di Kota Bogor kian menjadi persoalan serius yang harus segera mendapat perhatian. Dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Bogor bersama Dinas Pendidikan (Disdik) yang digelar pada Rabu, 16 April 2025, Anggota Komisi IV, Endah Purwanti, secara tegas menyuarakan keprihatinannya terhadap krisis Sumber Daya Manusia (SDM) guru di tingkat pendidikan dasar.
Menurut Endah, berdasarkan data terbaru yang terungkap dalam rapat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota tahun 2024, Kota Bogor saat ini kekurangan sekitar 1.200 guru. Jumlah tersebut melonjak dari angka sebelumnya yang diperkirakan hanya 800 orang. Rinciannya, sekitar 900 guru dibutuhkan di tingkat Sekolah Dasar (SD), sementara 300 guru lainnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Ini bukan sekadar angka, ini adalah kondisi darurat yang mengancam kualitas pendidikan anak-anak kita. Kekurangan 1.200 guru, terutama di tingkat dasar, tidak bisa diatasi hanya dengan solusi tambal sulam dan merger sekolah, satu guru memegang dua kelas, atau rotasi guru ke beberapa sekolah,” ujar Endah dengan nada serius.
Ia menegaskan, kondisi seperti ini tidak bisa terus didiamkan dengan dalih keterbatasan regulasi. Pemerintah Kota Bogor, khususnya Dinas Pendidikan, diminta untuk segera mengambil langkah konkret dan inovatif dalam mengatasi kekurangan tenaga pendidik.
“Disdik tidak bisa hanya beralasan regulasi pusat. Kami mendesak agar ada kreativitas, terobosan, dan kerja ekstra untuk menuntaskan persoalan ini sebelum tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai,” kata politisi dari Fraksi PKS ini.
Endah juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa beban berlebih pada guru akan berdampak pada kualitas pembelajaran, serta kesehatan mental dan fisik para pendidik. Ia berharap ada sinergi lintas sektor agar solusi yang diambil benar-benar berdampak nyata.
“Jika terus dibiarkan, ini bisa menjadi bom waktu bagi mutu pendidikan di Kota Bogor. Jangan sampai semangat Merdeka Belajar yang digaungkan justru terhenti karena kita gagal memenuhi kebutuhan dasar: ketersediaan guru,” tandasnya.
Komisi IV DPRD Kota Bogor menyatakan komitmennya untuk terus mengawal persoalan ini dan mendorong percepatan penyelesaian, baik melalui pengusulan formasi CPNS/PPPK secara masif maupun skema kebijakan lainnya yang sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku. ***
Bogordaily.net – Dalam beberapa tahun terakhir, tren thrifting atau belanja pakaian bekas semakin populer di kalangan anak muda. Tren ini didorong oleh berbagai faktor, seperti harga yang lebih terjangkau, keberagaman model pakaian, serta meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
Dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke thrifting, industri fashion mengalami perubahan pola konsumsi yang cukup signifikan.
Jika sebelumnya fast fashion mendominasi pasar dengan produksi massal yang cepat dan murah, kini semakin banyak konsumen yang memilih pakaian thrift sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan unik.
Menariknya, tren thrifting ternyata tidak hanya berdampak pada gaya hidup individu tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan industri fashion secara lebih luas.
Dampak Positif Thrifting terhadap Industri Fashion
Salah satu dampak positif terbesar dari thrifting adalah mendorong perkembangan industri fashion lokal. Dengan meningkatnya minat terhadap pakaian second-hand, banyak bisnis thrift shop bermunculan dan menawarkan berbagai koleksi unik, mulai dari pakaian vintage hingga streetwear branded. Hal ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang dan berinovasi dalam industri fashion.
Selain itu, thrifting juga memperkuat kesadaran akan keberlanjutan dalam dunia fashion. Industri fast fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang terbesar limbah tekstil dan polusi lingkungan.
Dengan memilih pakaian bekas, konsumen secara tidak langsung membantu mengurangi limbah pakaian dan menekan permintaan terhadap produksi baru yang berlebihan.
Kesadaran ini membuat industri fashion mulai beradaptasi dengan konsep circular fashion, di mana pakaian dapat digunakan kembali dan memiliki siklus hidup yang lebih panjang.
Dari segi ekonomi, thrifting juga berkontribusi pada perkembangan ekonomi kreatif. Banyak pelaku usaha, terutama anak muda, yang memanfaatkan tren ini untuk berjualan pakaian thrift secara online maupun offline.
Mereka tidak hanya menjual pakaian bekas, tetapi juga melakukan proses kurasi, styling, hingga rework pakaian agar lebih menarik. Dengan demikian, thrifting bukan hanya sekadar tren konsumsi, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang kreatif dan inovatif.
Tantangan dalam Tren Thrifting
Meskipun memiliki banyak manfaat, tren thrifting juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah meningkatnya harga barang thrift akibat permintaan
yang tinggi. Jika dulu thrifting dikenal sebagai solusi bagi masyarakat dengan budget terbatas, kini banyak toko thrift yang menaikkan harga karena melihat potensi pasar yang besar. Akibatnya, pakaian bekas yang seharusnya terjangkau justru menjadi mahal dan sulit diakses oleh sebagian orang.
Selain itu, ada pula masalah impor pakaian bekas ilegal yang kerap terjadi. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, impor pakaian bekas sebenarnya dilarang karena dapat mengganggu industri tekstil lokal.
Namun, tingginya permintaan membuat banyak pihak tetap mengimpor pakaian second-hand dari luar negeri secara ilegal. Hal ini berpotensi merugikan produsen dalam negeri yang kesulitan bersaing dengan harga murah dari produk impor.
Tantangan lainnya adalah kurangnya kesadaran akan kualitas dan kebersihan pakaian thrift. Tidak semua orang memahami cara memilih dan merawat pakaian bekas dengan baik.
Beberapa pakaian thrift mungkin memiliki kualitas yang sudah menurun atau bahkan berisiko mengandung bakteri jika tidak dibersihkan dengan benar.
Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih selektif dalam berbelanja thrift agar tetap mendapatkan produk yang layak pakai.
Sumber: Cambridge Dictionary, Waste4change
Ringkasan
Tren thrifting telah membawa banyak dampak positif, baik bagi industri fashion, lingkungan, maupun ekonomi.
Dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke thrifting, industri fashion mulai bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan dan beragam.
Namun, di balik manfaatnya, tren ini juga menghadapi tantangan yang perlu diperhatikan, seperti harga yang semakin mahal, impor ilegal, serta masalah kualitas dan kebersihan pakaian thrift.
Agar thrifting tetap memberikan dampak positif dalam jangka panjang, diperlukan kesadaran konsumen untuk berbelanja secara bijak serta dukungan dari pemerintah dalam mengatur regulasi terkait industri fashion second-hand.
Dengan cara ini, thrifting dapat terus berkembang sebagai solusi fashion yang tidak hanya ramah kantong tetapi juga ramah lingkungan.***
Aysa Ananda Gusra Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
Bogordaily.net – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan pengusaha UMKM yang dikelola oleh perempuan.
Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, di Jakarta, Senin (21/04).
Menteri Maman mengatakan, perempuan memegang peran yang sangat strategis dalam sektor UMKM.
“Saat ini, sekitar 64 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Ini adalah kekuatan ekonomi yang nyata, yang perlu terus kita dukung dan kembangkan,” ujar Menteri UMKM.
Hal ini menunjukkan, peran serta perempuan dalam membuka lapangan pekerjaan dimulai dari rumahnya sendiri sekaligus berdaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga, serta berkontribusi dalam menciptakan perekonomian yang inklusif serta berkesinambungan.
Pemerintah, kata Menteri Maman, juga telah menggulirkan berbagai kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha perempuan, seperti kemudahan perizinan melalui OSS, pemanfaatan ruang publik sebesar 30 persen untuk UMKM, serta pengalokasian 40 persen belanja pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM.
“Akses pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta program pendampingan dan pelatihan juga menjadi bagian dari upaya memberdayakan pengusaha perempuan,” ujar Menteri Maman.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Menteri Maman berharap pengarusutamaan gender dapat semakin melembaga dalam ekosistem UMKM.
“Kolaborasi ini penting agar pemberdayaan perempuan tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terimplementasi dalam kebijakan dan program nyata,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi KemenPPPA, yang terus berupaya melakukan pemberdayaan perempuan dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama 11 kementerian/lembaga lainnya.
“Kolaborasi lintas kementerian ini menjadi tonggak penting dalam mendorong kemajuan perempuan di Indonesia, termasuk pengusaha UMKM perempuan,” kata Menteri Maman.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi mengatakan, penandatanganan nota Kesepahaman pada hari ini menjadi lebih istimewa karena dilakukan pada Hari Kartini.
“Hal ini mempertegas semangat kolaborasi dan sinergi, namun juga mempertegas dukungan untuk menciptakan ruang-ruang aman dan produktif bagi perempuan dan anak dalam menyuarakan gagasan atau aspirasi, mengembangkan potensi mereka, membangun jaringan, dan mengambil peran sentral dalam setiap aspek pembangunan,” ujar Menteri Arifatul Choiri Fauzi. ***
Bogordaily.net – Radya Anom Sumedang Larang mengapresiasi antusiasme masyarakat Kabupaten Bogor atas lancarnya pelaksanaan Kirab Mahkota Binokasih yang berlangsung pada Senin 21 April 2025.
“Luar biasa, saya menyaksikan langsung apresiasi dari masyarakat bogor antusiasmenya luar biasa sangat besar dan ini memberikan keyakinan pada kami bahwa Mahkota Binokasih itu sebagai simbol menyatukan,” kata Radya Anom kepada wartawan di Pemkab Bogor, Senin 21 April 2025.
Menurutnya, Mahkota Binokasih tersebut merupakan simbol kekuatan untuk menyatukan rasa bahwa keberadaannya dimaknai sebagai nilai-nilai luhur yang harus hidup di dalam sistem kehidupan sehari hari.
Kemudian, terdapat juga beberapa nilai kehidupan sosial masyarakat, dan kehidupan bangsa dan negara.
Mahkota Binokasih tiba di Kabupaten Bogor tepatnya di Lapangan SMK 1 Cibinong, Kecamatan Cibinong, pada Senin 21 April 2025. (Albin/Bogordaily.net).
“Ini terbukti masyarakat melihat antusiasme, saya yakin dimaknai kirab mahkota ini bukan sekadar seremonial tapi harus di dalami pemaknai yang lebih utuh,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dalam mahkota ini ada value yang saat ini dibutuhkan oleh anak bangsa, terutama masyarakat sunda dan pemimpin sunda yang harus menjiwai.
“Sehingga memiliki karakter yang berkualitas untuk daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Mahkota Binokasih tiba di Kabupaten Bogor tepatnya di Lapangan SMK 1 Cibinong, Kecamatan Cibinong, pada Senin 21 April 2025.
Mahkota Binokasih dari Keraton Sumedang larang tersebut tiba sekitar pukul 14.30 WIB dengan berbagai prosesi tari-tarian ,dan diterima langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade beserta jajaran.
Ribuan masyarakat pun terlihat antusias menyambut kirab Mahkota Binokasih. Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan rasa syukurnya karena Mahkota Binokasih yang penuh akan sejarah itu telah tiba di Kabupaten Bogor.
“Kita bisa melihat kembali secara langsung mahkota yang meninggalkan Kabupaten Bogor sekian ratus tahun yang lalu dan alhamdulillah hari ini ada di tengah-tengah kita bersama,” ungkap Rudy Susmanto.
Menurut Rudy, pada hari ini merupakan sejarah baru bagi masyarakat Kabupaten Bogor karena bertemu langsung dengan jajaran Keraton Sumedang Larang.
“Tentunya perjalanan ini kita tidak pernah rencanakan kita tidak pernah meminta kepada Kerajaan Sumedang Larang tetapi alhamdulillah tanpa rencana saya pernah bersilaturahmi ke Keraton Sumedang Larang bertemu langsung dengan raja Keraton Sumedang Larang,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga turut mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh keraton Sumedang Larang untuk terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kita diberikan amanah memimpin masyarakat Kabupaten Bogor dari Keraton Sumedang Larang dan Kerajaan Pajajaran,” tutur Rudy.***
Bogordaily.net – Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April adalah momen yang menandai perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan. Salah satunya dalam mendapatkan hak pekerjaan yang layak, berkarier sekaligus yang bisa memberikan dampak nyata, baik bagi dirinya sendiri, keluarga hingga orang-orang di sekitarnya. Setidaknya hal itulah yang berhasil diwujudkan oleh Nuraini. Perempuan berusia 38 tahun ini sudah menjadi Mantri BRI selama 12 tahun lamanya.
Berawal dari menjadi customer service, Eni panggilan akrabnya, kemudian memantapkan hati dengan menjadi Mantri BRI sejak tahun 2013.
“Sebelumnya saya sempat kerja sebagai customer service selama 2 tahun, tetapi saya kurang puas dan tertantang. Sebaliknya, saya suka tantangan dan ketemu orang-orang baru. Dari situ saya kemudian tertarik untuk pindah ke bagian marketing untuk segmen Mikro yang disebut Mantri BRI. Mobilitasnya tinggi, jadi saya tak gampang jenuh dan lebih seru menjalaninya, daripada kerja di kantor saja,” jelas Eni mengawali ceritanya.
Mantri BRI sendiri merupakan tenaga pemasar BRI yang melayani masyarakat khususnya di sektor mikro, dengan fokus pada penyaluran kredit, pemasaran produk BRI dan pemberdayaan nasabah. Menariknya, seiring dengan perkembangan digital, Mantri BRI juga berperan dalam mendorong literasi digital dan penggunaan produk keuangan digital, seperti AgenBRILink dan transaksi melalui QRIS.
Demikian juga yang dilakukan oleh Eny yang selalu mengunjungi nasabah, melakukan pick up service, mengedukasi QRIS hingga melakukan pendampingan klaster UMKM binaan industri gerabah atau Creating Carving di unit kerjanya, di Kec. Kediri, Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Creative Carving sendiri merupakan perkumpulan nasabah-nasabah BRI yang berprofesi sebagai perajin gerabah. Setelah diproduksi, gerabah-gerabah tersebut biasanya dipasarkan di Bali.
“Khusus di Desa Banyumulek, Kediri, Lombok Barat, hampir 90% mata pencaharian utama masyarakatnya adalah perajin gerabah. Kami sebagai Mantri BRI membantu permodalan, seperti memfasilitasi pinjaman KUR BRI dan memberikan pendampingan,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, Eny juga menjelaskan suka dukanya sebagai Mantri BRI. Sukanya, dengan pekerjaan yang Ia jalani, Eny selalu dianggap seperti keluarga sendiri oleh nasabah. Ia juga lebih mudah mendapatkan informasi tentang calon nasabah baru. Dukanya, adalah ketika harus menghadapi nasabah yang menunggak atau tidak membayar angsuran kredit.
Terlepas dari itu semua, Eny mengaku senang karena pekerjaannya bisa berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian mikro, seperti UMKM gerabah yang ada di Lombok Barat. Terlebih Eny juga mengaku menjadi Mantri BRI ini membantunya memberikan penghidupan yang lebih baik. Selain membuat masyarakat memandangnya sebagai perempuan yang berdaya, Eny juga berhasil mengangkat perekonomian keluarganya juga.
“Saya pun berharap kepada perempuan-perempuan Indonesia di luar sana agar tidak ragu untuk memulai dan melangkah dalam meniti karir di bidang yang kita minati. Sebab, saat kita sungguh-sungguh menekuninya, ternyata dampaknya tidak hanya buat kita sendiri, tetapi juga bisa dirasakan oleh keluarga hingga masyarakat sekitar,” pesan Eny.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa mantri BRI telah menjadi simbol ketangguhan dan kepedulian. Dengan semangat melayani dan memberdayakan, mereka hadir di tengah pelaku UMKM untuk memberikan akses keuangan, pendampingan, dan memberikan harapan untuk menggerakkan roda perekonomian sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak UMKM.
“Tidak terkecuali bagi para Mantri perempuan BRI yang tersebar diseluruh pelosok negeri. Dengan kontribusi tersebut, kami berharap perempuan Indonesia bisa semakin berdaya dan turut mendorong geliat ekonomi nasional,” pungkas Hendy. ***
Bogordaily.net – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi melakukan Kick-Off peluncuran platform kopdesmerahputih.kop.id yang merupakan situs resmi pendaftaran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara self-declare, di Jakarta, Senin (21/4).
“Satgas Kopdes/Kel Merah Putih sudah bersepakat bahwa website ini menjadi dashboard nasional sebagai sumber data tunggal program tersebut,” kata Menkop Budi Arie dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).
Menkop menambahkan, dashboard ini akan dikelola bersama oleh Satgas dan secara teknis dikelola di bawah Kementerian Koperasi.
“Dashboard nasional ini bertujuan untuk merekap, serta memantau proses pembentukan Kopdes/kelurahan Merah Putih. Mulai dari sosialisasi, musyawarah desa khusus, rapat anggota, hingga koperasi berdiri,” papar Menkop Budi Arie.
Menkop memastikan bahwa perkembangan data-data yang terhimpun dalam website tersebut, akan disajikan secara realtime. “Kita semua bisa memantau perkembangan pembentukan Kopdes Merah Putih,” kata Menkop Budi Arie.
Ke depan, lanjut Menkop, dari data yang ada, akan dikembangkan menjadi Kop-Hub, atau Omnichannel Marketplace. “Fungsinya, untuk memantaj rantai pasok produk-produk desa, serta memonitoring kesehatan Kopdes,” ucap Menkop.
Menkop mengakui, seluruh desa yang ada memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. “Maka, pendekatan kita adalah menyesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing desa. Sampai akhir Juni 2025, kita fokus pada pembentukan Kopdes/Kel,” terang Menkop.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisai Koperasi Kemenkop Henra Saragih memaparkan kanal-kanal yang ada di dalam website kopdesmerahputih.kop.id
“Di dalamnya mencakup bagaimana membentuk Kopdes/Kel Merah Putih, dari membentuk koperasi baru, mengembangkan yang sudah ada, atau merevitalisasi koperasi yang ada di desa tersebut. Hal itu ditentukan oleh musyawarah desa khusus,” ujar Henra. ***
Bogordaily.net – Kelompok Nusa Tani yang berlokasi di kawasan BNR, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor bakal menanam ratusan pohon di Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April besok.
Sebagai persiapan, hari ini sejumlah anggota Nusa Tani mulai menggali lubang-lubang tanam sebagai bagian dari kegiatan penanaman pohon keras di sejumlah lahan gersang di wilayah mereka.
Ketua Nusa Tani, Putra Sungkawa menjelaskan bahwa pemilihan pohon keras bukan tanpa alasan.
“Selain menyumbangkan oksigen, pohon keras berperan penting dalam mencegah erosi. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap bumi yang kita pijak,” ujarnya, Senin 21 April 2025.
Setiap tahun, kelompok ini secara konsisten menjalankan aksi penghijauan. Mereka menyasar lahan-lahan tidur yang masih banyak ditemukan di kawasan mereka untuk dijadikan ruang hijau produktif. Dalam kegiatan kali ini, selain penanaman pohon, mereka juga menerapkan sistem tumpang sari sebagai kontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Kami ingin menggali kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk peduli pada ketahanan pangan, mulai dari rumah tangga. Banyak yang belum tahu bahwa 22 April adalah Hari Bumi. Kami ingin mendorong masyarakat agar memperingatinya dengan tindakan nyata, seperti menanam pohon,” tambahnya.
Menurutnya, kerusakan alam seperti gempa, longsor, dan pergeseran tanah merupakan dampak dari kelalaian manusia terhadap lingkungan.
Ia menekankan pentingnya merawat bumi sebagai tempat berpijak, dan menanam pohon disebutnya sebagai langkah paling mudah namun berdampak besar.
Sebagai bentuk inisiatif konkret, ia juga mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk mencanangkan gerakan “Satu Rumah Satu Pohon.”
“Kalaupun tidak punya lahan, bisa pakai sistem tabulampot (tanaman buah dalam pot). Ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi pemanasan global,” katanya.
Ia menyayangkan kondisi Bogor yang kini tak lagi sejuk, bahkan disebutnya sebagai pusat pemanasan global.
Komitmen Nusa Tani terhadap penghijauan sudah dimulai sejak 2012, termasuk dengan penanaman 5.000 pohon di wilayah lain. Meski beberapa pohon telah tumbang, upaya penanaman terus dilanjutkan untuk mengganti pohon-pohon yang hilang.
Besok, dalam peringatan Hari Bumi, sebanyak 260 pohon akan ditanam. Jenisnya bervariasi, mulai dari buku, jambu kristal, kelor, kemang, hingga tanaman buah lainnya. “Kami pilih tanaman yang bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Bukan sekadar hijau, tapi juga produktif,” jelasnya.
Tak hanya soal penanaman pohon, kelompok ini juga mengembangkan berbagai inisiatif lain, seperti bank sampah, dan sedang merintis program bank pupuk serta bank pakan. Semua ini dilakukan dengan tujuan menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat.
Sejak 2012, kawasan mereka telah dideklarasikan sebagai hutan kota. Luasnya cukup signifikan, termasuk area 3,3 hektare di eks-lahan bola dan 3.000 meter persegi di sekitar wilayah Sungkawa. Sebagian besar pohon kini telah tumbuh besar, dan penanaman lanjutan terus dilakukan di titik-titik yang pohonnya tumbang.
“Mari kita bersama menanam pohon untuk publik. Bersama kami, lestarikan bumi,” pungkasnya. ***