Sunday, 4 May 2025
Home Blog Page 8538

Rencana Light Rail Transit, Walikota Harus Ikuti Aturan Pemerintah Pusat

0

BOGORDAILY – Keinginan membangunan (LRT) hingga Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utarat dipersoalkan DPRD, juag dipersoalkan .

“Wagub Jabar Dedi Mizwar sudah menyatakan tidak setuju jalur dipindahkan ke Tanah Baru atau ke Kedung Halang. Wagub meminta Pemkot Bogor ikut aturan pemerintah pusat,” kata Ketua Tim Perencanaan Percepatan Pembangunan (TP4) Kota Bogor Yayat Supriyatna, Selasa (9/2/2016).

Dia lalu menyarankan Pemkot Bogor mengikutui rute LRT sesuai dengan Peraturan Presiden (Per¬pres) No.98 Tahun 2015 tentang tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan atau LRT Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

“Sebetulnya untuk kawasan Kedunghalang baru wacana, karena masih dalam tahap pematangan, termasuk soal pembebasan lahannya juga belum siap, apalagi infrastukturnya. Lebih baik, pemkot menerima keputusan pemerintah pusat,” sarannya.

Ketua TP4 kota Bogor ini menambahkan, jika pemkot setuju dengan Perpres, maka tidak melalui berbagai proses masalah, termasuk dalam pembebasan lahan.

“Dalam menyikapi soal LRT ini, Walikota harus menyiapkan langkah langkah strategisnya, dan dalam kontek keputusannya harus mendapat dukungan dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin yang mengatakan, jika ingin memindahkan rute LRT itu, pemkot harus menyertakan kajian-kajian intensif.

“Perpres itu keluar pasti sudah melalui pertimbangan. Jika pemkot mau merubah, ha-rus ada kajian dulu,” katanya.

Perpres yang menunjuk Terminal Baranangsiang sebagai stasiun sudah sangat tepat dan strategis sebagai pintu masuk Kota Bogor.

“Kalau rute LRT dialihkan ke Kedunghalang, berarti Perpres harus dirubah dan itu membutuhkan waktu panjang dan lama,” ujarnya.

Ya, Walikota Bogor menolak jaringan LRT yang akan masuk Kota Bogor tidak boleh berhenti di Terminal Baranangsiang. Selain itu, rencana pembangunan jalur LRT di atas Tugu Kujang di Jalan Padjajaran akan mengganggu estetika tata kota.

“Kita usulkan jaringan LRT ini hanya sampai di Kedunghalang, tidak sampai masuk ke Kota Bogor,” kata Bima. (*/bd)

Sindikat Maling Mobil di Bogor Dibekuk, Si Keling Akhirnya Didor.

0

BOGORDIALY – Si otak sindikat maling mobil di Bogor anggota Unit Reskrim Polsek Bogor Utara. Polisi dua tersangkanya Hendi alias dan Suhandi alias Ko Dede. Polisi terpaksa menembak Hendi karena mencoba melarikandiri dan berusaha menabrak petugas.

“Penangkapan bermula saat ada laporan telah terjadi pencurian mobil Toyota Avanza berwarna silver di wilayah Parung, Kabupaten Bogor. Tak lama berselang, anggota kami mencurigai sebuah mobil Avanza dengan nomor polisi F 1879 GT melintas di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, dan menangkap tersangka ,” kata Kapolres Polres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra, Selasa (9/2/16).

“Awalnya hanya curiga saja ke mobil tersebut. Tapi setelah diberhentikan petugas dan ditanya, sopir mengaku kalau mobil itu hasil curian,” lanjutnya.

Pelaku hendak menjual mobil tersebut ke Kramatjati, Jakarta. Pelaku juga hendak membeli sebuah mobil pikup bodong.

Saat penangkapan, Hendi berusaha melarikan diri dan menabrak petugas. Akibatnya petugas memberi tembakan peringatan. Karena tak diindahkan pelaku, polisi melepaskan tembakan ke arah pelaku.

“Karena melawan terpaksa kami tembak dan mengenai bagian pinggang pelaku,” terangnya.

Pelaku akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit PMI Kota Bogor akibat luka tembak. Polisi mengamankan dua unit mobil hasil curian kedua pelaku juga mendapat 11 paketan sabu beserta alat hisapnya dari mobil Hendi.

”Kemungkinan pelaku juga berperan sebagai bandar narkoba,” jelasnya.

Keduanya kini mendekam di sel tahanan Polres Bogor Kota dan akan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 112 ayat 1 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

“Tersangka Hendi akan kita kenakan pasal berlapis yaitu pencurian dan narkotika. Kita juga masih dalami terus kasus ini,” pungkasnya.(*/bd)

Sekjen PBB Bela Palestina, Israel Melawan

0

BOGORDAILY – Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersitegang dengan pemerintah . Ketegangan itu dipicu aksi Ban yang membela perlawanan rakyat Palestina sebagai respons atas pendudukan rezim di tanah mereka.

Dalam pidatonya di depan Dewan Keamanan PBB pada 26 Januari lalu, Duta Besar (Dubes) untuk PBB menyerukan Ban agar menarik komentarnya. Saat itu, itu menyerukan untuk menghentikan pembangunan unit-unit permukiman Yahudi di wilayah-wilayah pendudukan. Ban menyebut perluasan pembangunan permukiman tersebut sebagai “penghinaan bagi rakyat Palestina dan bagi komunitas internasional.

Mengenai aksi-aksi demo warga Palestina, Ban juga mengatakan bahwa “sebagaimana yang ditunjukkan masyarakat tertindas sepanjang zaman, maka sifat manusia adalah bereaksi terhadap pendudukan,” ujar Ban seperti dikutif media Press TV, Selasa (9/2/2016).

Dalam suratnya untuk Ban pada Senin (8/2) waktu setempat, pejabat tersebut mengklaim bahwa statemen-statemen Ban bisa membuat dan seluruh dunia dalam bahaya. “(Statemen itu) telah menciptakan dua kategori teror: teror yang diarahkan ke warga dan teror yang diarahkan ke seluruh dunia,” tulis Danon dalam suratnya untuk pemimpin dunia tersebut.

Menurut Danon, PBB harusnya menghukum para pelaku serangan terhadap warga , bukannya mengkritik rezim Tel Aviv atas terus terjadinya kekerasan di wilayah-wilayah Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB adalah ketua Sekretariat PBB, salah satu bagian penting dari PBB. Menurut Piagam PBB, Sekretaris Jenderal diangkat oleh Sidang Umum berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan.  (*/bd)

Ingin Tahu Berapa Usia Kebun Raya Bogor Tahun ini?

0

BOGORDAILY (KRB)ternyata melebihi umur kemerdekaan Indonesia. Saat ini umur KRB sudah memasuki ke 200 tahun.

“Sudah dua abad menjadi kebanggaan warga Bogor yang sudah dikenal hingga ke seluruh dunia. Sepantasnya bagi kita semua untuk merawat, menjaga dan melestarikannya,” ujar Walikota Bogor saat megnikuti KAHMI Forever Jalan Sehat (KFJS), Sabtu (6/2).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut dies natalis HMI ke-69 ini mengambil rute dalam kawasan . Bima bersama Rektor IPB Herry Suhardiyanto memimpin aktivitas tersebut.

Dalam sambutannya Bima menyinggung yang saat ini sudah memasuki usia 200 tahun.

“Sudah dua abad menjadi kebanggaan warga Bogor yang sudah dikenal hingga ke seluruh dunia. Sepantasnya bagi kita semua untuk merawat, menjaga dan melestarikannya,” ujar Bima.

Hal yang sama Bima tekankan bagi taman-taman yang ada di Kota Bogor.

“Saat ini sudah ada 10 taman yang telah dibangun, Insya Allah akan ditambah lagi. Saya bercita-cita menjadikan Kota Bogor seperti , dimana setiap sudut kota akan dibangun taman-taman. Selain mempercantik, taman yang ada dapat merupakan oksigen jiwa, tempat bercengkrama bagi keluarga,” papar Bima

.Kedepan, lanjut Bima, yang menjadi PR bersama adalah untuk menjaga dan merawat taman-taman yang ada tadi.

“Bersama warga Kota Bogor dan pihak-pihak yang lain, mari berbuat dari hal yang kecil dan sederhana untuk menjaga dan merawatnya,” pungkasnya.

Jalan sehat ini diikuti alumni HMI yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) yang berjumlah kurang lebih 620 peserta. Sebagian besar mereka berasal dari wilayah Jabodetabek. (*/bd)

Nih Kata PKL soal Macet Simpang Ciawi

0

Bogordaily di makin jadi. Para tersebut menjadi salah satu biang kerok kemacetan yang kerap terjadi di jalan tersebut. Tak hanya itu, keberadaan juga dinilai menjadi salah satu yang membuat tatanan kota kian semrawut.

Sementara itu, pihak yang mempunyai kewenangan untuk menangani di menyatanya belum bisa berbuat banyak lantaran pihaknya masih menunggu anggaran untuk biaya operasional.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Trantibum Wilayah Ciawi Masykur. Dirinya memaparkan, pihaknya sudah siap menertibkan para yang berjejer di sepanjang jalan menuju Pintu Tol Ciawi. “Kami sudah siap, surat tugas juga sudah kami kantongi. Namun, kami masih menunggu anggaran turun untuk biaya operasional saja,” katanya, kemarin.

Masih kata dia, sekitar 39 yang menjadi target penertiban karena melanggar ketentuan yang berlaku. Para tersebut antara lain berada di depan Pasar Ciawi, sementara sisanya berdiri di Jalan Lingkar Ciawi. “Semua sudah kami pantau dan sudah bisa dipastikan bahwa PKL di lokasi tersebut akan digusur karena memang menjadi biang kemacetan,” imbuhnya lagi.

Ia juga menegaskan, tambahnya, PKL yang melanggar aturan untuk tidak mendirikan bangunan dalam bentuk apa pun. “Semua ada aturan mainnya, saya harap pelaku (para PKL, red) bisa mentaati aturan yang ditentukan,” pungkasnya

Heboh SK Anggota DISK BIN Banyu Biru di Media Sosial

Bogordaily – Dunia media sosial heboh. Beredar screenshot selebritas sekaligus pengusaha Banyu Biru Djarot yang mengunggah Surat Keputusan pengangkatan dia sebagai Dewan Informasi dan Strategis Kebijakan Badan Intelijen Negara (DISK ) di akun Path. Benarkah?
Dari Path, postingan Banyu Biru tersebut menyebar ke media sosial lain, seperti Twitter dan Facebook. Sejumlah netizen memperpertanyakan sikap Banyu yang mengunggah Surat keputusab tersebut. Ada juga yang menyesalkan. Hingga saat ini Banyu Biru belum memberkan konfirmasi terkait SK sebagai tersebut. Upaya konfirmasi detikcom via telepon, SMS dan WhatsApp belum direspons.
Meski begitu, komentar datang dari Kepala Sutiyoso. Dia mengakui bahwa pihaknya memang membantuk Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) di . Namun dia tak bisa mengungkap ke publik mengenai tugas, fungsi dan personel DISK di tersebut.
“Itu rahasia (classified) sifatnya,” kata Sutiyoso ketika dikonformasi detikcom, Minggu (31/1/2016).
Menurut Sutiyoso, semua personel DISK dievaluasi setiap saat selama masa tugasnya. “Jika hasil penilaiannya negatif atau merugikan pelaksanaan tupoksi , personel tersebut bisa diberhentikan setiap saat,” kata dia.
Sebagai Kepala , Sutiyoso mengaku hanya memberi izin kepada personel tertentu untuk menjelaskan hal-hal yang memang sifatnya untuk publik.
Bagaimana dengan Banyu Biru dan SK pengangkatannya sebagai anggota telik sandi negara?
“Saya tidak bisa memberi konfirmasi atau bantahan tentang masing-masing personel , termasuk personel DISK,” kata Sutiyoso

Menanti Rekaman CCTV, Petunjuk Penting Soal Jessica di Kasus Pembunuhan Mirna

Bogordaily.net – Polisi mengatakan punya empat terkait keterlibatan Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Belum ada satu pun bukti yang dirilis hingga saat ini. Namun yang menjadi perbincangan khusus adalah .

Soal ini sempat disinggung oleh anggota Kompolnas Edi Hasibuan saat mendatangi Polda Metro Jaya, Sabtu (30/1) kemarin. Dia hadir untuk mengecek kondisi Jessica dan memastikan bukti-bukti polisi sudah kuat.
Selama berada di ruang penyidik, Edi mengaku ditunjukkan dari kafe Olivier, Grand Indonesia. Sebuah rekaman selama 45 menit menunjukkan momen mulai dari Jessica memesan minuman es kopi Vietnam, sampai Mirna kejang-kejang hingga akhirnya tewas.

“Kemudian bagaiamana juga wajahnya harus memandang ke sana kemari sepertinya ada hal kalau analisa sepertinya ada yang mengawasi di lokasi kejadian. Kemudian setelah korban datang, 2 menit kemudian dia kejang-kejang dan akhirnya meninggal,” jelas Edi.

Edi juga menyinggung soal posisi gelas kopi yang dipindahkan tempatnya. Lalu area meja yang ditutupi oleh paper bag. Tak hanya itu, rekaman yang jauh dari posisi meja juga sempat diceritakan. Bagi Edi, itu semua adalah petunjuk penting bagi polisi.

“Ini semua akan membuat kita membuat suatu petunjuk yang kuat makanya ini kita datang ke sini untuk menanyakan kepada polisi,” paparnya.

Pengacara sepertinya sudah mendengar soal rekaman ini. Karena itu, mereka ngotot meminta polisi untuk membukanya. Namun polisi tak mau terlalu meresponsnya.

“Nanti ada tempatnya. Kita bekerja sesuai SOP. Polisi akan membuat serangkaian, nanti kita akan kirim berkasnya ke kejaksaan. Setelah dikirim JPU menganalisa, kalau sudah lengkap jadi P21, jaksa pelajari kembali ada rencana penuntutan, terus dikirim ke pengadilan,” papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal.

Iqbal mengatakan saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Jessica. Penahanan Jessica dilakukan agar mempermudah penyelidikan. Rekaman atau bukti lainnya belum bisa diungkap.
“Rilis akan disampaikan secara komprehensif,” tegasnya.